28. Dear Mom

995K 99K 54.5K
                                    

Saya ingatkan dulu dari sekarangHapus saja cerita ini jika kalian tidak mampu lagi membacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya ingatkan dulu dari sekarang
Hapus saja cerita ini jika kalian tidak mampu lagi membacanya

Song recommendation
BTS - The Truth Untold

Happy reading ♡

Aroma khas kamarku. Selimut yang hangat. Penerangan yang temaram. Sinar matahari yang berusaha untuk menerobos masuk melalui gorden jendelaku.

Tubuhku terdiam kaku di balik selimut, dengan mata yang setengah terbuka, sama sekali tak bersemangat untuk hanya sekedar bergerak. Hatiku masih sakit.

Aku sudah dua hari tidak sekolah, tidak keluar dari kamar. Makan hanya sedikit, yang di bawakan oleh bunda dan Kak Jaehyun, dan mereka masih perlu untuk membujukku.

Di kepalaku hanya ada satu nama.

Na Jaemin.

Dia keracunan. Vonis dari Om Siwon waktu lalu sempat membuatku pingsan kemudian. Rasanya sebagian nyawaku seolah hilang.

Katakanlah aku berlebihan, kalian mungkin tidak akan mengerti perasaanku.

Ginjal Jaemin yang hanya tinggal satu, rupanya sudah tak sehat sejak lama. Om Siwon menyembunyikan fakta itu dariku.

"Na..." aku terisak, menyembunyikan wajahku dalam helaian selimut tebal. Menyeka air mataku disana. Tubuhku bergetar, saking sakitnya dadaku kala itu.

Tidak ada yang bisa kulakukan selain berdoa pada Tuhan, berharap Dia akan berbelas kasih menyelamatkan makhluk-Nya yang tak berdosa itu.

Sejak pingsan hingga sekarang, aku masih belum mengunjungi Jaemin di rumah sakit. Aku sama sekali tidak punya nyali untuk sekedar melihatnya terkapar diatas bangsal. Setakut itu.

Dan keluargaku masih belum mengabari bahwa Jaemin sudah sadar atau belum.

"Hhh..."

Sial, air mataku keluar lagi. Aku tidak mau menangis, aku benar-benar tidak mau menangis. Tapi kenapa...

Rasanya sesakit ini.

Tok tok tok

Aku diam saja ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku, kemudian semakin menggulung diri di dalam selimut. Meringkuk, seperti beruang hibernasi.

"Ayah masuk ya"

Tak menunggu jawaban dariku, seseorang yang ternyata ayah itu ku dengar membuka pintu kamar.

[✔] 1. DEAR JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang