29. Jatuh Cinta

4.5K 124 2
                                    

  Guyuran air membasahi kedua lelaki yang tengah asyik berciuman dengan mesra. Mereka saling berpelukan dengan erat dan meneruskan aktivitas ciumannya untuk beberapa menit lamanya. 

Daniel pun bosan dan menyudahi Ciuman liarnya tersebut. Ia sudah tak sabar untuk segera memasukkan penis kebanggannya tersebut ke dalam lubang anus Samuel. Dalam mimpi, ia sudah merasakan betapa nikmatnya aktivitas bercinta tersebut. Sekarang adalah saat yang nyata untuk dia praktikkan apa yang diimpikannya semalam kepada teman barunya ini.

Namun, Daniel melupakan satu hal yang penting, yaitu pengaman. Iya, tentu saja ia harus menggunakan kondom sebagai pengaman penisnya tersebut.  Ia tidak mau karena perbuatan liarnya ini berdampak negatif pada tubuhnya yang pastinya dapat mendatangkan penyakit. Ia pun bingung karena tidak menyiapkan hal tersebut sebelumnya.  Dengan kegugupannya itu,  Samuel hanya bisa melihat pasangannya itu dengan heran.

"Mengapa kau nampak bingung Daniel.  Sebenarnya apa yang engkau cari dan inginkan saat ini.  Apakah kau belum siap untuk menyetubuhiku.  Jika memang itu maumu aku tidak masalah. atau jika kau ingin menyudahinya sekarang juga tak masalah.  Kita lanjutkan saja mandi kita ini bersama-sama, oke" sahut Samuel meyakinkan Daniel.

"Oh...  Maafkan aku Samuel. Bukan itu maksudku.  Aku belum ingin menyudahinya. Hanya saja,  aku lupa mempersiapan pengaman untuk penisku ini.  Aku tak ingin menanggung risiko walaupun ini adalah pertama kalinya bagiku. Aku tidak bermaksud menyinggungmu cuma keamanan kita berdua adalah hal yang paling utama tentunya. Kuharap kau mengerti sobat" jawab Daniel sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena gugupnya.

"Oh..  Kau dari tadi memikirkan hal itu.  Tenang aku membawanya kok di saku celanaku.  Coba saja kau ambil disana Daniel" sahut Samuel sambil menunjukkan tempat diletakkannya kondomnya tersebut. 

"Hehehe... Iya Samuel... Kalau begitu aku permisi ya...  Aku akan ambil kondomnya di saku celanamu sekarang" sahut Daniel yang segera merogoh saku celanaku untuk mengambil kondom.

Daniel pun bingung memasang kodom tersebut pada penisnya,  sebab ini adalah pertama kalinya ia menggunakan pengaman seperti ini. Akhirnya Samuel pun membantu Daniel memasangkan kondom tersebut ke penisnya. Dengan cekatan, Samuel sudah berhasil melapisi penis Daniel dengan kondom miliknya. Samuel pun memberikan sinyal pada Daniel untuk segera beraksi.

Daniel pun memojokkan Samuel di dinding kamar mandi dan memeluknya.  Ia pun menempatkan penisnya hingga tepat masuk ke dalam bibir anus milik Samuel. Dengan perlahan, Daniel mulai menerobos lubang anus Samuel yang sempit.  Semakin lama,  semakin dipercepat tempo gerakannya.  Samuel dan Daniel pun menyatu dalam persetubuhan indah tersebut.

"Eahhh...  Ouchh...  Ahhh... Sungguh nikmat sekali lubang pantatmu ini Samuel. Tak kusangka, begitu dasyatnya tubuhku ini saat penis kebanggaanku masuk ke dalam pantatmu. Aku sungguh menyukainya. Sensasi ini sangat luar biasa bagiku" eram Daniel sambil terus mengoyangkan tubuhnya maju dan mundur mengikuti tempo Samuel.

"Aku juga menikmatinya Daniel. Jujur kukatakan, sudah lama aku menantikan peristiwa ini terjadi.  Aku sangat menyukaimu...  Sungguh aku mencintaimu dan mengingikan dirimu untuk menyatu bersamaku dalam hubungan ini. Sensasi saat penismu memasuki pantatku sungguh membuatku melayang.  Tak terasa sakitnya, justru nikmat yang kuterima saat ini sayang.  Apakah aku bisa menyayangimu dan memilikimu Daniel" sahut Samuel sambil melepaskan dirinya dari Samuel dan menantap Samuel dengan penuh cinta.

"Tentu saja Samuel... Kau bisa mencintaiku. Entah apakah ini juga perasaan cinta,  tetapi aku begitu menginginkanmu.  Aku ingin kita lebih dari seorang teman biasa.  Apalagi sekarang kita bercinta layaknya seorang kekasih yang dimabuk asmara.  Maafkan aku jika perasaanku masih samar dan maafkan aku jika aku egois terhadapmu. Aku tau aku masih memiliki Clara di dalam hatiku tetapi disini lain aku juga menginginkan dirimu Samuel" sahut Daniel memberikan penjelasan.

"Terima kasih banyak Daniel.  Jika memang kau masih bimbang akan hubungan kita, aku tidak ambil pusing. Kita jalani saja perlahan-lahan. Nanti pasti kau bisa memutuskan mana yang terbaik untuk hubungan kita bertiga" terang Samuel.

Daniel kemudian duduk di atas toilet duduk kamar mandi.  Ia mengode Samuel untuk melanjutkan bercinta disana. Sambil berhadapan dan menduduki Daniel.  Samuel mengoyangkan pantatnya naik dan turun sambil mencium bibir Daniel.

Setelah beberapa jam Samuel dan Daniel bercinta dengan berbagai pose.  Akhirnya, Daniel pun berhasil menumpahkan cairan spermanya mengenai badan Samuel. Samuel pun juga mengikuti Daniel pada waktu yang bersamaan untuk menumpahkan cairan spermanya.  Setelah mereka puas bercinta, guyuran air shower itu membasahi tubuh mereka untuk dibersihkan.

Setelah puas bercinta dan mandi bersama di kamar mandi rumah sakit, Samuel pun bergegas untuk kembali pulang ke rumah. Ia sudah memesan taksi untuk kembali. Samuel pun mengajak Daniel untuk menginap di rumahnya. Daniel pun menyetujui permintaan Samuel.  Ia masih ingin merawat temannya tersebut sehari ini. Ia masih khawatir dengan kesehatan Samuel yang masih belum pulih betul.

Daniel pun menghubungi Clara untuk meminta ijin pada pihak kampus untuk tidak masuk sehari demi menjaga kesehatan Samuel. Beruntung, ia sudah membawa baju ganti lengkap dengan peralatan mandi yang disiapkan oleh Clara. Jadi Daniel tidak lagi kerepotan untuk persiapan menginapnya di rumah Daniel.

Beberapa jam berlalu,  akhirnya sampailah supir taksi ke dalam rumah Samuel. Taksi itu turun di depan rumah Samuel, rumah yang besar dan mewah dengan banyak dekorasi artistik yang menambah keindahan rumah tersebut.

"Wow aku tidak menyangka rumahmu bak istana sobat. Berbanding terbalik dengan rumahku yang sederhana apalagi dengan kamar kosanku yang sempit dan dekil. Kau sungguh beruntung memiliki orang tua yang kaya Samuel" puji Daniel terkagum dengan keindahan rumah Samuel.

"Hahaha.  Sudahlah rumahku ini belum seberapa daripada yang lainnya. Kekayaan ini juga milik orang tuaku bukan milikku sendiri.  Jadi aku tak patutnya menyombongkan hasil jerih payah orang tuaku kepada yang lain. Justru aku ingin sepertiny yang terlahir menjadi orang biasa. Tidak dimanfaatkan teman dan tidak mendapatkan diskriminasi ras karena aku berbeda dengan kalian" sahut Samuel.

"Wah...  Aku sungguh menyukai pemikiranmu yang sederhana.  Sebagai anak orang kaya, kau tidak menyombongkan harta yang dimiliki keluargamu.  Aku sungguh salut padamu sobat" seru Daniel sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Jangan cuma salut dong.  Kau harusnya makin cinta kepadaku Daniel.  Hehehe" goda Samuel.

"Wah... Becandamu kok begitu sih.  Tentu saja dalam hatiku ada tempat kosong yang khusus untuk dirimu sobat. Sepertinya aku tak bisa membedakan rasa sukaku padamu dan juga kepada Clara.  Kalian berdua sepertinya diciptakan untuk ada dalam kehidupanku. Benar sekali aku sudah tau perasaanku sekarang.  Aku yakin apa yang kurasakan ini adalah rasa cintaku padamu. Aku cinta kau Samuel. Maukah kau menjadi kekasihku?" seru Daniel yang mengejutkan Samuel.

"Apakah kau tidak bercanda Daniel.  Aku sungguh menantikan hal ini sejak lama.  Tentu saja aku bersedia dan sangat mau untuk menjadi kekasihmu. Terima kasih atas jawaban indahmu itu sobat" sahut Samuel yang kemudian memeluk Daniel dengan erat.

Samuel and Daniel (Gay Story) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang