51. Terkuak (Revisi)

62.8K 4.2K 333
                                    

Kakek Daniel menggebrak meja kerjanya membuat Doni, Ningrum dan Iqbal terkejut.

"Apa mau kalian? Kenapa kalian sampai lepas kendali membuat Aurel dalam situasi seperti ini?" Tanya kakek emosi.

"Pah, Aurel harus tau yang sebenarnya kalau dia bukan anak aku!! Dia hanya anak dari wanita menjijikkan yang menggoda mas Doni!!" balas Ningrum.

"Kamu belum tau yang sebenarnya sayang, kamu gak pernah mau dengerin penjelasan aku," ucap Doni kepada istrinya.

"Penjelasan apa lagi? Aku sudah tau semuanya mas!!"

"Pah mah stop. Kalian gak capek apa berdebat terus?" lerai Iqbal yang sudah lelah.

"Kamu juga, mama udah ngasih tau kamu kalau dia bukan adik kamu!!" Kata Ningrum beralih membentak Iqbal.

"Dia adik aku mah, dia anak papa, meskipun awalnya aku gak tau kalau dia gak lahir di rahim mama tapi dia tetap punya darah papa," balas Iqbal menjawab semua teka-teki selama ini.

Iqbal mengetahui kebenaran itu saat Aurel masuk rumah sakit. Kalian masih ingat kejadian dimana Aurel masuk rumah sakit dan berdebat di dalam ruangan inapnya kan?

Saat itu Iqbal mengetahui semuanya, bahwa Aurel tidak lahir dari rahim mamanya, mengapa Iqbal tak mengetahui hal itu?

Karena saat kecil Iqbal tinggal bersama Daniel dan Sonya di Singapura, dia baru kembali saat usia Aurel tujuh tahun. Sungguh, dia juga terkejut mengetahui adik yang dia sayangi tidak satu ibu dengannya.

"Oh jadi kamu belain anak itu? Kamu terima dia jadi adik kamu dan anak dari wanita selingkuhan papa kamu iya?"

"Aku gak pernah selingkuh Ningrum!!" bentak Doni.

"Iya awalnya kamu gak selingkuh tapi akhirnya kamu selingkuh juga dan membuahkan hasil yaitu Aurel anak haram itu."

"Jaga ucapan kamu Ningrum. Doni tidak sebrengsek itu!!" Bentak Daniel.

"Mah, beri kesempatan kepada papa buat menjelaskan hal ini," pinta Iqbal.

"Tidak ada yang perlu di jelasin!!mama sudah tau semuanya dan yang paling membuat mama keguguran adalah Aurel!!"

Doni dan Iqbal kembali syok mendengar penuturan mamanya. Sementara Daniel memejamkan mata lalu membuang nafasnya kasar.

"Kamu hanya ngawur Ningrum, bagaimana bisa dia menyebabkan hal itu?" Doni menatap sang istri dengan tatapan tak percaya.

"Sekarang kamu gak percaya sama omongan aku kan mas? Kamu pasti mau belain anak haram kamu iya kan?"

"Apa bukti kamu kalau Aurel yang melakukan hal itu hah?" Tanya Daniel.

"Aku punya bukti pah. Semuanya aku tau dari Ira dan--"

"Ira lagi Ira lagi!! Apa yang semua diomongin perempuan itu membuat kamu percaya sama dia?" Tanya kakek Daniel.

"Iya aku percaya, dia nunjukin ke aku semuanya kalau Aurel memang penyebabnya. Aku benci anak itu, aku benci anak haram itu, aku benci anak pembawa sial. Saat aku mengandung, dia pergi ke dapur untuk membuatkan aku minuman, dan di dalam minuman itu ada racun pah!!" pekik Ningrum.

"Tapi saat itu Ririn juga ikut membuatkan minuman kan mah," ucap Iqbal.

"Jadi kamu nuduh kemungkinan minuman buatan Ririn yang membuat mama keguguran!!" Suara Ningrum makin meninggi.

"Maksud Iqbal bukan gitu mah, tapi mungkin saja minuman itu yang beracun mah bukan Aurel yang meracuni minuman itu," ucap Iqbal.

"Kamu gak usah belain anak itu, Mama udah punya bukti kalau Aurel yang melakukannya."

LOVE or OSIS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang