Flashback - 2001

11K 1.1K 133
                                    

Februari, 2001

"Hap! Akhirnya aku mendapatkanmu!" Pekik Sakura senang. Gadis kecil itu melompat-lompat kegirangan karena berhasil menangkap kupu-kupu putih yang kini tengah terbungkus rapi di kedua tangan kecilnya. Sayang sekali, Sakura tidak membawa toples untuk menyimpan kupu-kupu cantiknya. Padahal, ia sudah susah-susah lari mengejar kupu-kupu ini, bahkan ilalang tinggi pun ia lewati.

"Chim, kau sudah dapat kupu-kupunya?" Tanya Sakura, gadis kecil itu sengaja meninggikan sedikit volume suaranya. Takut-takut Jimin tidak mendengar. Oh ya, karena sudah sembilan bulan tinggal di Korea dan bersekolah juga, Sakura sekarang sudah mulai bisa bahasa Korea sedikit-sedikit.

"Belum," balas Jimin kecil, ia juga sedikit meninggikan volume suaranya.

"Ah, kau payah Chim! Masa' menangkap kupu-kupu kecil saja tidak bisa!" Celetuk Sakura, padahal niatnya jika Jimin sudah berhasil menemukan kupu-kupu maka mereka bisa langsung pulang sekarang. Sebelum pergi mencari kupu-kupu, mereka berdua sudah sepakat untuk tidak akan pulang sebelum masing-masing dari mereka mendapatkan kupu-kupu.

"Aku tengah ber...usaha... menang...kap kupu-kupu...nya, Kkura-chan!" Perkataan Jimin kecil sedikit terputus-putus karena ia tengah berjingkrak-jingkrak demi mendapatkan kupu-kupu yang terbang di atasnya.

Sakura menghela nafasnya kasar. Lama-lama sebal juga dengan Jimin yang pendek dan lelet. Ya, untuk saat ini Sakura memang lebih tinggi dari Jimin. Tapi, walau Sakura sering mengatainya pendek, Jimin tidak pernah marah. Malahan setiap pagi ia selalu minum susu supaya badannya cepat tinggi. Jimin kecil yakin, suatu hari nanti ia bisa lebih tinggi daripada Sakura.

Kedua tangan Sakura sudah kebas karena kelamaan memegang kupu-kupu. Gadis kecil itu hendak meninggalkan Jimin saja sendirian disini. Tapi, takut-takut Jimin nanti nyasar dan nangis karena ditinggal-- padahal Sakura terbilang orang baru, tapi ia lebih tahu jalan daripada Jimin. Karena sebenarnya, Sakura itu suka menjelajah dan mengambil berbagai macam jalan. Gadis kecil dari Jepang itu tahu bahwa mereka tidak akan pernah tersesat.

"Chim, aku pinjam celanamu ya!" Ujar Sakura. Sementara Jimin kecil tidak menggubris perkataan teman sepermaiannya itu. Ia masih fokus menangkap kupu-kupu yang terbang di atasnya.

Jimin kecil berhenti melompat saat ia merasakan sesuatu yang menggelikan di dalam celananya. "K-Kkura-chan..." panggil Jimin dengan suara bergetar. Sedangkan Sakura yang tengah berjongkok pun mendongakkan kepalanya, melihat wajah Jimin yang kini sudah memucat.

"Chim, sepertinya celanamu bisa digunakan untuk menampung puluhan kupu-kupu!" Girang Sakura seraya menepuk-nepukkan tangannya, persis seperti gadis kecil nan polos yang pada umumnya tidak tahu apapun.

Mendengar penuturan Sakura, Jimin kecil langsung menjerit. Membuat Sakura terjengkang karena kaget dengan suara teriakan Jimin yang melengking. Buru-buru, Jimin kecil segera membuka celananya di depan Sakura, membuat gadis kecil itu ikut berteriak karena Jimin tidak mengenakan sempak.

Sementara Sakura sibuk menutup wajahnya, Jimin pun segera berlari pulang kerumah sambil menangis dengan keadaan bawah yang toples. Biasanya juga anak-anak kecil sering mandi hujan dengan keadaan telanjang. Orang dewasa yang melihat Jimin kecil lari terbirit-birit sambil menangis pun hanya bisa tertawa.

Sakura menyingkirkan kedua telapak tangannya yang tadinya menutup sebagian wajahnya, melirik celana Jimin dan kemudian berujar, "Yah... kupu-kupunya terbang."

Maret, 2001

Sakura dan Jimin sama-sama lahir di tahun yang sama, yaitu 1995. Hanya saja, bulan lahir mereka berbeda. Sakura lahir di bulan Maret, sedangkan Jimin lahir di bulan Oktober. Karena perbedaan bulan yang cukup jauh, maka Sakura sering merasa lebih tua di depan Jimin. Gadis kecil itu bertingkah layaknya seorang kakak yang melindungi adik kesayangannya. Pokoknya, Sakura itu siap jadi tamengnya Jimin jika temannya itu dijahili oleh orang.

FANGIRL : La Vie en Rose [ PJM ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang