prologue

10.2K 764 1.8K
                                    

Dilihatnya ada banyak sekali awan kelabu yang bergumul pekat pada hamparan langit yang membentang luas di atas, menyapu bersih eksistensi sang surya sampai tak berjejak, meski sudah sejak pagi bekerja tanpa adanya jeda menghangatkan buana.

Sebagian makhluk bumi bahkan sempat dibuat menerka-nerka dalam hati tentang sebentar lagi akan turun banyak rintik hujan yang menyelimuti permukaan bentala hingga suhu udara merambat menjadi rendah, atau hanya sekadar stagnan pada mendung yang tak memiliki kepastian serta menghantarkan rasa beringsang yang berefek melahirkan bulir keringat sebesar biji jagung pada permukaan kulit.

Namun, di bawah naungan sebuah kanopi pertokoan yang tutup, tampak ada satu insan yang tak begitu hirau dengan cuaca serta keadaan sekitar yang tengah terjadi. Kurang lebihnya lima belas menit dia tidak bergeming dari tempatnya, dengan sikap memeluk ranselnya erat, beserta atensi yang terus-menerus mengekor pada setiap makhluk sesamanya yang berlalu lalang melewati, sembari menggenggam sebuah harapan bahwa orang yang tengah ditunggunya segera kunjung datang menghampiri.

"Ra, maaf lama," sebuah suara agak berat tiba-tiba saja terdengar dari sebelah raga sang gadis berseragam putih abu, berambut legam nan lurus sepunggung yang dihiasi jepit kecil merah muda pada bagian poni yang tak dibiarkan terurai. Feira Diandra namanya.

Atensinya arkian secepat kilat beralih, lalu mendapati eksistensi pemuda rupawan berperawakan tinggi dan beralis cukup tebal─Daniella Angelo; kekasihnya sejak tiga bulan yang lalu─berdiri tepat di sebelahnya bersama satu kantung plastik hitam berisi batagor dalam genggaman. Kemudian, memberikannya kepada Feira bersama senyuman manis yang terpatri seraya berkata, "Tadi ada ibu hamil yang ikut ngantre beli batagor juga. Jadi, aku duluin dia dulu."

Feira tak lekas buru-buru menyahut, ada sekiranya tiga detik gadis itu balas senyum tipis sebagai tanggapan sembari memandang sang lawan, lalu diiringi sebuah pemikiran yang timbul di dalam kepalanya, menyatakan bahwa dirinya sangat beruntung memiliki seorang kekasih yang sangat baik hati seperti Daniel. Menghiraukan sejenak sebuah kenyataan bahwa dirinya telah menunggu lama sekali pun.

Kendati Feira merupakan seorang fangirl K-pop multifandom yang sangat fanatik dan tentu saja hafal nama-nama pria berparas rupawan di negeri ginseng tersebut, namun, dia tidak pernah sekali pun membandingkan hal apa pun tentang Daniel dengan para Oppa kesukaannya (terutama rupa) sebagai bentuk cara menghargai sang kekasih. Mereka jelas berbeda. Mereka memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Mereka istimewa dengan caranya sendiri. Feira menerima Daniel apa adanya. Daniel berperilaku baik dan tidak ringan tangan saja, sudah terasa cukup bagi Feira.

Tentu saja Feira sangat bersyukur memilikinya. Apalagi ketika menyadari bahwa ternyata masih ada orang yang menyukainya, padahal selama ini sifat serta perilakunya terpandang sangat kekanak-kanakan di mata semua orang, katanya. Tetapi beruntungnya, Daniel tak pernah mengambil pusing akan hal tersebut. Sama seperti Feira, Daniel pun menerima sang gadis apa adanya. Mereka hanya perlu saling melengkapi satu sama lain saja.

Setelah sekiranya berhasil menata pemikirannya yang berserakan tentang banyak hal dan kesadarannya pun sudah mulai pulih sepenuhnya, gadis itu lantas segera menerima kantung yang masih menggantung diantara jari-jemari Daniel dengan perasaan senang. "Gak apa-apa, Daniel. Ira yang harusnya minta maaf dan berterima kasih, karena Daniel udah mau direpotin sama Ira sampai mungkin kakinya pegel-pegel karena kelamaan berdiri kayak tadi."

"Gak apa-apa juga, Ira. Udah biasa, kok." katanya sembari tertawa pelan, terkesan seolah seperti mengutarakan kebenaran dengan dibumbui segelintir ejekan atau candaan, pun terdapat sedikit unsur sarkasme, entahlah. Feira tidak terlalu dapat menangkap maksudnya dengan benar. Namun yang pasti, gadis itu setelahnya lebih memilih untuk mengabaikannya serta mendengarkan penjelasan Daniel yang ternyata belum selesai, "Lagian, ini sebagian tugas dari pacar, 'kan?"

Profitable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang