Part 35

6.7K 321 12
                                    

Lewis menatap wajah Mista yang sedang meminum es coklatnya didalam kafe membuat pipi Mista memerah karna tatapan Lewis, "kamu sampai kapan mau natap aku kayak gitu" tanya Mista

"Sampai hidung aku mimisan" jawab Lewis

"Yaudah kalau gitu aku tonjok biar mimisan deh" jawab Mista membuat Lewis tertawa

"Jangan dong, sakit. Yang ini aja masih sakir" jawab Lewis menunjuk hidungnya

"Oh sakit ya" ucap Mista memegang hidung Lewis dan yang awalnya mengusap, kini menekan hidung tersebut, "aduh sakit, Mistaaa" ucap Lewis

"Hahaha, makanya jangan berantem" ucap Mista tertawa

"Aku berantem buat lindungin kamu, nanti kalau kamu yang kenapa kenapa. Aku dibunuh sama Aksa" ucap Lewis tertawa tapi malah membuat Mista terdiam tanpa ekspresi

Mista kini menunduk diam membuat Lewis tersenyum dan meraih tangan Mista, "Mista, kali ini. Aku mau jadi pemberani" ucap Lewis membuat Mista menaikan pandangannya kearah Lewis, "maksudnya?" Tanya Mista bingung

"Sudah terlalu lama aku takut sama masa lalu aku sampai buat kamu lebih menderita dari aku, aku bakal ambil apa yang seharusnya punya aku dari Aksa. Yaitu kamu, entah dia ingin mengatakan bahwa aku pembunuh mama dan papa atau nggak, tapi yang aku tahu. Aku akan lebih menyesal daripada fitnah itu ketika membuat diriku mati dan jadiin hati kamu ikut mati tanpa aku" ucap Lewis

"Tapi, wis. Aku tahu bahwa yang sakit nggak cuma aku, kamu juga sakit" jawab Mista dengan mata berkaca kaca

"Mungkin, tapi aku tahu bahwa kamu yang paling sakit daripada aku. Hari ini, aku bakal ambil kamu. Kita pergi dari sini, kita tinggal di Semarang. Tinggal di kota yang nggak sebesar ini, kita mulai dari awal. Punya keluarga kecil sama kamu" ucap Lewis sambil mengusap pipi Mista

"Aku sayang sama kamu, wis" ucap Mista. Sementara itu Lewis segera berdiri dan menghampiri Mista. Dan langsung memeluk Mista, "aku lebih dari itu, Mis" jawab Lewis dan mengusap rambut Mista

***

"Siang, Pak. Saya sudah menemukan orangnya. Ternyata ibu Victoria menyembunyikannya selama ini. Ia ada dilapas".

"Kamu tunggu disana, Ali. Saya segera kesana sekarang" ucap Lewis mematikan ponselnya dan segera berjalan menuju parkiran

Dengan pakaian jas rapi dan sangat harum, ia pun berjalan dengan mobilnya menuju lapas penjara dimana para napi menikmati hidup dibalik jeruji besi

Sesampainya disana, Ali sudah menunggunya didepan pintu menyambut Lewis yang baru saja tiba

"Gimana, Ali?" Tanya Lewis

"Beliau ada didalam" ucap Ali

"Belikan saya kopi untuk saya, kamu, dan dia. Saya akan masuk" ucap Lewis merapikan jasnya dan melangkahkan kakinya masuk kedalam lapas

"Siang Pak Andra, mari saya antar" ucap sipir mengantarkan Lewis masuk kedalam dan menunjuk seorang tengah duduk disebuah meja taman didalam Lapas, "itu Pak yang bapak cari" ucap sipir dan berdiri disitu menjaga Lewis

Sementara itu Lewis melangkahkan kakinya mendekati orang tersebut yang tengah asik mengisi TTS.

"Permisi" ucap Lewis tersenyum pada orang tersebut

"Siapa kamu" tanya orang tersebut yang bingung dengan Lewis yang tiba-tiba hadir didalam lapas

"Perkenalkan, Nama saya Andra" ucap Lewis dengan penuh senyuman, "boleh saya duduk disni" tanya Lewis

"Silahkan".

"Gimana tinggal dipenjara?" Tanya Lewis

"Begitu, kamu siapa?" Tanya orang tersebut dengan penuh penasaran

Married High School 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang