SATU

1.5M 99.3K 55.4K
                                    

Yang Baca Cerita Ini Wajib Follow Instagram :

@areksa.drgntr
@queenilona_ladeika
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12

                                       ****

"Sa, menurut lo, siapa yang paling cantik di dunia?"

"Mama."

"Yang kedua?"

"Lo."

"CAKEP!" Ilona mengacungkan dua jempolnya. Ia menyelonjorkan kedua kakinya ke arah Areksa yang berdiri gagah di depannya. Cowok tampan itu tampak sangat berwibawa dengan seragam osis yang dibalut dengan jas hitam SMA Taruna Bakti.

Areksa yang peka langsung berjongkok, mengikat tali sepatu Ilona dengan cepat. Setelahnya, ia kembali berdiri. "Cepetan Na, keburu telat."

"Tarik." Ilona mengulurkan tangannya. Gadis tidak tahu diri yang satu itu memang hobi sekali membuat Areksa menderita. Sahabatnya itu memutar bola matanya malas, tetapi tetap melakukan perintah Ilona.

"Tugas gue kemarin udah selesai, Sa? Gue bingung, pusing, males, mau muntah, eneg sama capek juga."

"Udah," balas Areksa singkat lalu memberikan sebuah helm kepada Ilona. "Gue tau lo bego. Soal matematika kemarin, gue yakin otak kerdil lo itu nggak bakal mampu."

Ilona nyengir lebar. "Eksa mah gitu, kalau ngomong suka bener."

"Sahabatan sama lo dari masih cebong bikin gue tau tentang lo sedalem-dalemnya."

"Termasuk itu juga?"

Areksa refleks menampol kepala Ilona yang sudah terbentengi oleh helm. "Lo gila?"

"Nggak usah malu-malu, Sa. Kayak sama siapa aja lo," balas Ilona kemudian terkikik geli. Padahal Areksa sering bersikap mesum kepadanya.

"Kita belum nikah!"

"Mau nikah kapan?" tawar Ilona.

"Minggu depan gimana?"

Ilona menggeleng cepat. "Besok aja gimana?"

"Sekarang aja, mau?"

"Ayok! Gas!" seru Ilona dengan semangat.

"Oh iya, Na," ujar Areksa membuat dahi Ilona berkerut bingung. "Kita 'kan beda agama."

Senyum di bibir Ilona langsung luntur. Wajah gadis itu berubah suram. Bibirnya tertekuk tanda tak suka dengan arah pembicaraan Areksa. "Tuhan emang satu, kita yang nggak sama."

Areksa mengangguk menyetujui. Setiap mengingat hal itu, mood-nya langsung berubah buruk. Kenyataan yang tidak bisa mereka hindari membuatnya sering merasa tertekan. Areksa suka Ilona, begitu pun sebaliknya. Namun, mereka tahu kalau keyakinan mereka berbeda.

"Nggak usah sedih, gue udah nyaman kayak gini." Areksa tersenyum menenangkan. Ia mengusap pelan pipi kiri Ilona dengan tangan kanannya. Sapuan hangat itu membuat perasaan Ilona sedikit lega.

"Sayang Eksa!" ujar Ilona dengan manja lalu memeluk Areksa dari samping.

"Sayang Ilon juga," balas Areksa.

                                ♥  ♥  ♥

"Dasi lo mana?! Nggak punya duit sampai dasi dua puluh ribuan aja lo nggak punya? Push up lima puluh kali!"

"Seragam lo masukin! Jangan kayak bencong!"

"Lo telat tiga menit, push up seratus kali!"

AREKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang