(S2-4) Chan ; Menangis

1.1K 157 7
                                        

Ngga ada yang mau request gitu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ngga ada yang mau request gitu?

---

Kamu menatap anak Straykids yang masuk kedalam ruang ganti satu persatu. Matamu menyipit menatap Chan yang masuk terakhir dengan mata memerah.

"Hyung menangis nuna" lirih Jeongin dan kamu mengangguk. Kamu paham, tapi tubuhmu terlalu kaku, tidak tahu harus berbuat apa. Ini sudah nyaris dua tahun, tapi kamu masih tidak bisa menahannya.

"Sana" ucap manager menyuruh kamu menghampirinya dan kamu menganggukkan kepala kaku akhirnya. Pelan pelan, kamu berjalan menghampiri Chan yang duduk di pojok ruangan.

"Are you okay?" tanya kamu, Chan menatap kamu sebentar dan tersenyum, lalu mengangguk.

"Duduk sini" ucapnya dan kamu duduk disebelahnya akhirnya. Kamu tidak tahu kenapa Chan menangis, dan kamu tidak ingin mencari tahu.

Kamu ingin keluar dari semua omong kosong ini.

"Boleh, aku pinjem bahu kamu?" tanyanya dan kamu mengangguk. Perlahan tapi pasti, Chan membawa kamu kedalam dekapannya, dan kamu diam diam tidak bisa menahan rasa rindu kamu.

Kamu merindukan pelukan hangat ini, tapi kamu tidak boleh. Kamu harus tahu diri.

"Menangis saja, it's okay" ucap kamu dan Chan menggeleng.

"Habis ini masih ada interview bukan? Mukaku akan bengkak" ucapnya dan kamu meringis diam diam. Benar, sekarang Chan bukan lagi trainee yang menangispun tidak masalah selama tubuhnya masih bisa bergerak untuk menari.

Dan kenyataan itu, semakin membuat kamu merasa jauh darinya.

"Baik, lakukan sesukamu. Sehabis ini Jieun eonnie harus merapihkan makeupmu dan aku harus mengecek pakaian kalian" ucap kamu, menepuk nepuk pundaknya agar dia lebih tenang. Chan menganggukkan kepalanya.

Sepuluh menit kemudian, kalian masih ada diposisi yang sama. Kamu menikmati waktu kamu dengannya yang hanya sedikit. Sedikit sekali walau kalian nyaris bertemu setiap hari.

Dia sang idol dan kamu sang coordi nuna.

Lima tahun lalu kamu menyerah akan mimpi kamu menjadi idol setelah kesehatan kamu semakin menurun, cidera lutut juga memperburuk keadaan. Lututmu lemah, cidera itu tidak juga sembuh hingga saat ini. Dan lima tahun yang lalu, setelah lulus SMA kamu akhirnya memilih masuk jurusan fashion dan les kecantikan.

"Lututmu sudah baikan?" tanyanya dan kamu mengangguk. Keadaan lutut kananmu masih sama seperti sebelum-sebelumnya.

Ketika terlalu lelah, lutut kananmu mendadak lemah dan tidak bisa menopang tubuhmu sendiri.

"Sana, kamu harus memperbaiki makeup kamu dan aku harus mulai mengecek baju kalian" ucap kamu. Chan menanggukkan kepalanya melepas pelukan kamu.

"Terima kasih banyak. Aku merasa lebih baik" ucapnya sambil tersenyum tulus dan kamu mengangguk. Tersenyum simpul sebelum akhirnya bangkit.

Dari rautnya kamu bisa melihat dia lebih baik, suasana hatinya pun semakin cerah, dan kamu merasa senang bahwa kamu bisa membuat keadaannya menjadi lebih baik.

Manager oppa tersenyum kepada kamu, dan kamu hanya bisa mengangguk. Ini bukan masalah yang besar. Chan lebih penting dari sekedar perasaan kamu padanya.

Kamu berjalan menuju baju Straykids yang sudah digantung rapih. Mengeceknya satu persatu.

Mungkin memang ini yang terbaik. Mungkin memang seharusnya hubungan kalian kandas dua tahun yang lalu.

Toh menjadi coordi nunanya bukanlah pilihan yang buruk. Kamu masih bisa melihat Chan sesering mungkin, berada disisinya, menenangkannya ketika dia sedang sedih.

Walau sama saja dengan membunuh perasaan kamu sendiri. Karena kamu, belum bisa melupakannya.

---

19.01.2019

hilih maap ngga ngefeel. Buruk banget aku emang. Atau ngga sesuai ekpektasi

Click ClackWhere stories live. Discover now