Part 1

52.2K 4.9K 2.2K
                                    





"Mama~~"

"Jangan berteriak dek, kenapa sih?"

Jeno yang sudah siap dengan seragam barunya menuruni tangga dengan tas di pungung dan sepatu yang masih masih di tangan. Rambut masih acak-acakan dan dasi yang masih belum terpakai sempurna. Kancing seragam yang tidak pas terpasang.

"Ini anakku bukan sih, kok kayak gembel" batin Taeyong

Tangannya masih sibuk menyiapkan sarapan untuk si Bungsu

"Ma, kak Mark dimana?"

"Sudah berangkat 15 menit yang lalu"

"Terus aku berangkat bareng siapa Ma,,? Ini kan hari pertamaku masuk. Nanti kalo terlambat bagaimana?"

Si Bungu mengomel, ini hari pertama Jeno masuk sekolah sebagai siswa SMA. Dan ini hari pertamanya juga untuk memulai kehidupan barunya. Tapi semua itu rusak karena moodnya sudah dibikin buruk oleh kakaknya itu.

"Nanti berangkat bareng Mama, tidak usah banyak bicara. Sini Mama benerin pakaiamu."

Jeno yang masih mengerucu hanya manurut apa kata Taeyong. membiarkan Mamanya mendandaninya.

"Selesai, Adek sarapan dulu nanti kita berangkat bareng. Mama mau siap-siap dulu"

"Mama tidak sarapan?"

"Mama diet"

Jeno hanya menganguk, matanya melihat Taeyong yang kembali kedalam kamarnya.

"Sarapan sendiri, berasa jomblo. Kira-kira nanti ada yang mau jadi pacarku tidak ya?."

Mengigit roti, mata Jeno menerawang kearah depan. Memikirkan apa yang akan dia lakukan nanti. Jurus apa yang harus dia lakukan untuk memikat siswa di SMA-nya. Karena menurut kabar yang beredar entah itu benar atau Cuma hoax. Jeno mendengar desas-desus jika tidak ada yang bisa menyaingi ketampanan Kakaknya itu, Mark Lee.

"Sepertinya akan menarik jika nanti aku dan kak Mark di jadikan bahan rebutan oleh siswa disana. Pasti seru,, hihii"






Tinggalkan Jeno dengan segala halusinasinya. Kini Taeyong sedang duduk di depan meja riasnya. Mengambil beberapa produk yang akan dia gunakan.

Taeyong adalah seorang desainer dan juga pebisnis di bidang makanan. Memiliki beberapa butik dan restauran tidak membuat ibu 2 anak ini menelantarkan Jeno dan Mark. Bahkan hampir seluruh waktunya di habiskan untuk mengurus mereka berdua.

Sebagai seorang desainer, Taeyong haruslah berpenampilan baik. Merawat tubuhnya adalah salah satu hobinya, hingga dia terlihat bagai seorang model. Bahkan tidak jarang banyak tawaran untuk menjadikannya model. Tidak ada yang menyangka jika Taeyong adalah seorang Janda dengan 2 orang anak yang sudah menginjak usia remaja.

Dari penampilannya, Taeyong masih terlihat seperti anak yang baru lulus kuliah kemarin.

"Sebentar lagi Jeno akan dewasa, dia pasti akan memiliki pacar. Mark juga seperti itu. Lalu bagaimana denganku" lirihnya

Matanya melirik ke arah meja nangkas, melihat foto keluarganya beberapa tahun lalu. Disana Mark dan Jeno masih SD. Mungkin itu foto terakhir mereka sebagai keluarga yang utuh

"Kenapa kamu harus mati sih Mas. Coba aku tau kalo kamu akan mati. Tidak mungkin aku menikahimu. Dasar lelaki tidak tau diri, mati disaat aku sudah mulai mencintaimu."

Taeyong menghela napasnya. Merasa kesal dengan hidupnya yang harus sendiri. Tidak masalah sebenarnya buat dia menjadi janda. Hanya saja diakan juga butuh orang untuk memanjakannya, dan menjadi pelindung untuknya.




New Father (End) {Book 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang