part 60

2.3K 142 35
                                    

masih di kediaman Haryanto.nampak beberapa pekerja berkeliaran membersihkan rumah dan memotong rumput yg sudah mulai meninggi.

"ara kemana sayang?"

tanya rio menghambiri yuki didapur yang terlihat sedang memotong wortel dengan cekatan dan tidak lupa rendra yang berdiri disamping sang bunda sambil mendongakkan kepalanya memperhatikan aktifitas yang dikerjakan oleh sang bunda.

"diajak mas rian ke mall"

jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya akan aneka sayuran yang harus segera dimasak,karena mengingat putranya itu sedari tadi sudah merengek kelaparan.

"ma mam nda mam"

gelisah putra rio itu karena sudah sedari tadi menahan lapar.

"hey jagoan,kelaparan ya?"

tanpa memperdulikan ucapan sang ayah bocah lelaki itu terus saja memperhatikan sang bunda.

"ck,,dicuekin anak sendiri"

dumel rio dan bergegas pergi dari dapur untuk menemui sang papi yang baru pulang dari Palu.

"sabar sayang ini bunda lagi masakin makan adek"

terang yuki yang merasakan anaknya itu sudah menghentak-hentakkan kaki.

"tayul"

beonya saat melihat yuki memasukkan potongan wortel kedalam panci kecil yang sudah berisikan kaldu ayam.

"sup sayang,bukan sayur"

jelas yuki,hahhh anaknya itu paling anti dengan yang namanya sayur,bahkan dalam jenis apapun.

"cup"

ucap rendra lagi sambil mengedipkan mata nya kearah sang bunda,yuki yang merasa gemaspun langsung menciumi wajah putranya itu.

"iya sayang,sup.anak bunda pinter"

setelah cukup lama menunggu akhirnya sup berisikan potongan kentang dan wortel beserta ayam itu siap untung dinikmati perut kecil jagoannya dengan telaten yuki mendudukkan putranya itu dan meletakkan sup yang masih terlihat mengepul.

"wow woow"

teriak renda karena melihat asap sup yang sudah mengeluarkan bau sedap yang mampu membuat perut siapa saja menjadi lapar seketika.
yuki hanya geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah putranya itu.
dengan pelan meniupi sup didalam sendok dan mulai menyodorkannya kemulut rendra,namum bukan rendra namanya jika pandai dibohongi,anak hasil kloningan rio itu benar-benar teliti sampai keubun-ubun nampaknya :/

"nyi nyii tayul nda tayul"

rajuknya kearah sang bunda yang sudah berani membohonginya.

"bukan sayang,ini buah wortel,ayo makan"

ucap yuki yang sudah gemas sendiri dibuatnya.

"tu tu tayul.nooo"

teriaknya sudah geleng-geleng kepala siap menangis,sehingga membuat mami dan juga rio menghampiri ketibutan yang terdengar sampai keluar rumah.

"kenapa ?"

tanya mami keheranan melihat sang menantu yang sudah menekuk wajahnya berlipat-lipat

"hahh..biasalah mi"

sahut rio yang mengerti betul apa yang terjadi dengan istri dan anaknya itu

"jagoan kenapa ngga mau makan sayur hemm"

ayah muda itu nampak mendekati putranya yang sudah cembertu dengan bibir yang mulai dimaju-majukan

pintar sekali dia berdrama

pikir yuki..

"tayull"

ucap renda menoleh kearah sang ayah

"iya sayur..ini enak sayang"

jelas rio sambil membawa satu sendok sup berisi wortel dan juga potongan ayam itu kemulut sang putra.

"ya yahhh"

"iya ini ayah,cepet makan nanti ayah ajak jalan-jalan ok"

bujuk rio dan mendapat anggukan dari putranya itu,langsung saja dengan lahap bocah mini itu memakan sup sambil disuapi oleh ayah tampannya.
dan hal tersebut jelas membuat yuki geram dan ingin rasanya mencubit pipi gembul sang putra.

"ngga kaka nya ngga adeknya sama aja"

cibir yuki dan berlalu membuatkan susu untuk rendra.

_____

"ayahhhhhh"

sontak saja teriakan yang tak lain keluar dari mulut ara itu membuat yuki dan yang lainnya mengomel dengan kelakuan putrinya itu.

",anak perempuan ngga boleh teriak-teriak ngga sopan ndok"

jelas papi memperingati cucunya itu.
ara yang mendapat teguran sang kakek pun tidak tampak menyesal atau apapun bocah itu langsung saja menghambur kepangkuan sang kakek

"ara pengen nikah"

celetuknya yang membuat papi dan lainnya melongo seketika.sadar tidak ada respon dari sang kakek nampak ara cemberut dan memeluk leher kakeknya itu.

"kakek..ara mau nikah sama anak tetangga yang ganteng itu"

pintanya seperti meminta dibelikan nasi uduk dipangkalan komplek keluarga haryanto

"araaa"

bentak rio kearah putrinya itu yang memang sudah berlaku tidak pada usianya,semua ini memang benar-benar karena ulah bagas,ingin rasanya ayah muda itu menyumpal mulut sahabatnya itu dengan popok bekas pup rendra.

"sabar yo,maklumi aja to namanya juga masih bocah"

jelas papi mencoba menenangkan putranya itu

"ihh kakek,ara udah besar ara mau nikah"

keukehnya menatap tajam kearah sang kakek.

"siapa yang ngajarin kayak gitu,ayah ngga suka"

bentak rio dan langsung menarik putrinya itu kedalam kamar yang diikuti langsung oleh yuki,dan jangan lupakan rendra yang membuntuti sang bunda dibelakangnya.

"adek kenapa ikut bunda,sama nenek dulu ya"

ucap yuki yang mau membawa sang putra kedalam gendongannya.

"la laa tu"

tunjuknya kearah sang ayah yang sudah mendudukkan ara diatas kasur.

"adek diem,nanti ayah marah"

jelas yuki agar putranya itu mengerti dan tidak memancing kemarahan rio

"ara denger ayah ya,ara itu masih kecil ara masih sekolah,jangan ngmong kaya tadi,ngga baik.ayah ngga suka"

nampk sekali rio menahan emosinya agar tidak meledak-ledak dihadapn putrinya itu

"kata uncle bagas..."

"cukup..jangan ngebantah ayah dengerin omongan ayah dan jangan lagi dengerin om bagas"

ucap rio sambil meninggikan beberapa oktaf suaranya.ara yang mendengar suara menggelegar sang ayah itupun hanya bisa menunduk sedih dan menangis tersedu-sedu karena tidak direstu untuk menikah muda 😄 

selamat membaca 😍😍

ZONA NYAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang