10

4.6K 161 12
                                    

~Bukannya gue nggak mau berjuang, tapi gue tau gimana sakitnya ketika di tikam oleh sahabat sendiri.dan gue nggak mau jadi orang yang menikam dari belakang~

***

Senin kembali datang membuat Rafael menggerutu kesal sepanjang perjalanan menuju sekolahnya.

Tiba-tiba saja di belakangnya sudah ada dua motor ninja merah, dia menengok ke belakang ternyata itu motor Deni dan Rizal.

Ya, Deni dan Rizal memang satu kompleks dengannya.

Deni membuka kaca helm full face nya ketika sudah di samping Rafael dan berkata

"gitu banget lo jadi temen,biasanya aja betangkat bareng,kenapa gue sama Rizal di tinggal?" teriaknya.

Rafael hanya menggeleng dan berkata
"gue males upacara"

Deni memutar bola mata malas,
"apa hubungannya berangkat bareng sama upacara bego"

"gue bilang ke elo kalo gue itu males upacara! Lemot banget sih jadi orang, pake ngatain gue bego segala lagi"
Sewot Rafael tidak terima karena dikatai bego.

Deni hanya cengar-cengir mendengarnya.

Tak terasa motor mereka sampai di halaman sekolah dan melihat gerbang telah tertutup rapat, itu artinya mereka terlambat.

"pak bukain pintunya" teriak Deni membuat Rizal menggeplaknya.Deni mendelik garang ke arah Rizal.

"apaan sih lo main geplak-geplak aja, ini tuh kepala bukan meja!Kata Bu Dini tuh nggak boleh mukul kepala" sewotnya

Bu Dini adalah guru biologi mereka.beliau sering menasehati bahwa memukul kepala, dan sengaja menarik kursi ketika teman akan duduk itu tidak boleh karena berbahaya.

"lo nggak mikir sih!Ini tu gerbang, bukan pintu. Kalo yang di depannya lagi itu baru namanya pintu" jelas Rizal sok tahu sambil menunjuk pintu besi yang terletak beberapa meter dari tempat mereka berdiri.

"aaaaa,sotau lo!" bantah Deni

"terserah apa kata lo den" kesal Rizal yang sudah tidak tahan terhadap kegilaan Deni.

"ribut aja terus sampe bokap gue reoninan sama mantannya. Ini udah siang" Rafael menatap kesal kedua temannya.

"ini masih pagi El, masih jam 7.30 kalo siang itu jam 10.30" ucap Rizal menggurui.

"terserah" ucap Rafael lalu berjalan meninggalkan motornya.

"sotau sih lo, makannya di tinggal!" sungut Deni.

"mau kemana lo" teriak Deni

"naek gerbang belakang" ucap Rafael cuek.

Lalu kedua temannya mulai mengikuti Rafael.

***

Setelah di gerbang belakang, mereka segera manjat.

pertama-tama,mereka melempar tas mereka ke dalam,lalu melompat di mulai dari Deni,di ikuti rizal lalu Rafael.

Rafachel (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang