29

11.4K 516 24
                                    

Alan POV

Setelah beberapa menit aku termenung atas kepergian istriku. Akhirnya aku kembali pada kenyataan ini.

"Agrhhht.....siallll"umpatku.

Dengan cepat aku menuju kamarku,disana aku melhat ponselku yang sudah tergeletak dilantai,dengan layar yang sudah pecah akibat bantingan aby tadi.

From Melan

"Alan aku takut,kamu bisa gak datang kemari?"

Kulihat ada pesan dari Melan,dan sebuah panggilan yang pastinya sudah terangkat. Apa sebenarnya yang wanita ini katakan,kenapa aby bisa mara sebesar itu.

Tak ingin ambil pusing, aku langsung menuju keapartement ku,karena disanalah melan berada.

Tak butuh waktu lama aku sudah tiba disana.

Aku menekan bel,kemudian pintu dibuka.

"Al...akhirnya kamu datang juga" melan memeluku tiba tiba.

Aku langsung mendorong tubuhnya,kemudian masuk kedalam apartement ku.

"Kamu ada ngomong apa ke istri aku"
Aku menatap melan tajam.

Dia hanya menunduk.
"Aku gak....gak ada bilang apa apa ke dia Al,bener deh....Sumpah"akunya.

"Mana mungkin istri aku marah tanpa sebab mel.....dia salah paham sama kamu"aku menggentaknya, sebab aku memang benar benar kesal saat ini, sudah tadi lembur di kantor,ingin istirahat namun ditimpa masalah baru,ah entalah.

"Apa Al, istri kamu marah? Maaf ya Al....gara gara kamu bantuin aku, kamu jadi berantem sama istri kamu" ucapnya sedih.

Aku menghela nafasku kasar, mengapa makin rumit saja.

"Hufff...ya udah gak papa,mungkin ini salah ku,intinya sekarang aku butuh bantuanmu mel"kataku.

"Apa"

"Beritahu ke istriku kalau kita memang tak ada hubungan apa-apa lagi selain sahabat" kataku.

"Hah....ma...maksud kamu, ber...dua dengan istrimu?"

"Ada aku juga"

"Ya...yasudah"jawabnya.

"Syukurlah,ya sudah aku pamit mel, mau menjemput istriku,sepertinya dia marah besar padaku,kamu yang hati-hati disini,aku pulang"ucapku kemudian keluar dari dalam sana.

Flashback on

"Lan...kamu kok bengong sih,aaaaa" melan menyodorkan satu suapan bakso kedalam mulutku,namun aku masih enggan menerimanya.

"Alan.....ayo buka,,,,pliss.."rengeknya membuatku tak tega akhirnya dengan terpaksa aku membuka mulutku.

"Nah gitukan seneng,jadi makin cintah deh....lan...sebernya aku mau ngomong sama kamu"kata melan serius.

"Apa?"tanyaku.

"Terlepas dari apa yang pernah terjadi,Sebernya...aku masih cinta dan sayang sama kamu lan,cuma nama kamu yang ngisi hati aku,awalnya aku udah berusaha ngelak itu,dengan berhubungan dengan orang lain,tapi semuanya sia sia,yang ada di benakaku,cuma kamu,kamu dan kamu.....aku mohon kita balikan dan kaya dulu lagi ya lan"ucap melan penuh harap.

Aku menghela nafas kasar.

"Kenapa kamu baru datang sekarang mel,kenapa dulu kamu tinggalin aku,kamu tau rasanya aku gimana,sakit mel.....terlebih saat kamu bilang kamu gak bisa LDR an,rasanya aku hancur mel,tapi aku bersyukur sekarang kamu udah balik dan kita bisa ketemu lagi " kataku sambil tersenyum.

Kuihat melan tersenyum dengan sangat manis,setelah mendengar ucapanku.

" tapi maaf mel, untuk kembali seperti dulu,,,,aku gak bisa..." ucapku.

"Kenapa gak bisa Al,bukannya kamu cinta aku ya?"

"Itu dulu mel,beda halnya dengan saat ini,kau tau?sekarang sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah, aku bahkan sudah menikah mel, bagaimana bisa aku menghianati istriku,terlebih aku mencintainya"jelasku.

"Hahahha...ngaco kamu ya Al,nikah..? Bahkan kamu aja gak pakai cincin nikah..." melan menertawaiku.

"Ohhh...in...." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku,tiba tiba aku mendengar ada yang memanggilku.

"Pak Alan...."
Kulihat,ternyata itu Yudis.

"Sebentar"pamitku pada melan.
Dia hanya mengangguk mempersilahkan,kemudian aku bangkit lalu menemui yudis.

"Ada apa yud..."tanyaku.

"Ini pak,sepertinya ini cincin bapak" yudis menyerahlan sebuah cinci padaku.

"Ah...iya....makasih yud,kamu dapat cincin ini dimana,saya hampir frustasi gara gara mikirin cincin ini"kataku.

"OB  yang nemuin pak"

"Ya sudah,besok pagi suruh dia keruanganku "ucapku.

Yudis hanya mengangguk.
"Baik pak,oia kalau begitu saya pamit dulu pak,salam untuk ibu aby"ucapnya.

"Insyaallah...."kataku.

Setelah memberikan cincin itu padaku, Yudis segera kembali.

"Siapa Al?" Tanya melan,setelah aku sudah kembali duduk ditempatku.

"Teman"jawabku.

"Ngapain dia?"

"Mengembalikan ini"aku menunjukkan cincin yang sudah melingkar di jari tanganku.

"Ja...jadi kamu beneran udah nikah al?"

Aku mengangguk.

"Hahahha....selamat ya al,aku kira kamu gak akan bisa move on dari aku,rupanya bisa juga..."ucapnya.

"Tapi,ngomong-ngomong sebenernya tadi aku bercanda si Al,ya sejujurnya  akupun udah nikah,aku juga lagi ngandung anak pertama ku,tapi sayang suamiku suka main kekerasan ke aku,dan itu buat aku takut Al,ya..dan akhirnya aku kembali kesini,"

"Aku kesini juga mau minta tolong sama kamu Al,"

"Aku?"

"Iya kamu,tolong kamu sembunyiin aku dari suami ku,aku takut Al...apa kamu tega,liat aku kenapa kenapa,dan kalau bisa masalah ini jangan sampai istri kamu tahu,aku gak mau ada orang lain yang tau Al"

"Tapi gimana kalau suwaktu waktu istriku tahu"

"Aku yakun Dia gak akan marah,karena kami sama-sama perempuan,pasti dia tahu gimana rasanya jadi aku"katanya.

Aku mengangguk "ya sudah, aku akan berusaha".

"Makasih al"

" ya sudah mel,aku pamit ya,istriku pasti sudah lama menungguku.

Saat aku sudah bangkit,tiba tiba melan merintih kesakitan.

"Agrthhhh....sakit al...tolongin...aku"ucapnya.

Aku lari kemudian menuntunnya.

"Kamu kenapa mel?"tanya ku panik.

"Sa...sakit Al...."

"Kita keruangannya Anna ya...."tawarku.

Melan menggeleng," bawa aku pergi dari sini saja al...please"

Aku mengangguk kemudian membawanya ke apartemenku, namun sebelum itu aku menelvon istriku dan memintanya untuk pulang sendiri.

Flasback off

______________________________________
Hay....Hay....balik lagi nih....maaf ya kalau cerinya gak jelas....
Maaf juga untuk typo dan kengaretannya....😁

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang