16

3.6K 136 9
                                    


~~jangan sampai benteng yang kita bangun selama ini, harus runtuh hanya karena kata "cowok"~~

Typo bertebaran guys!!

______

"Chel, nanti temenin gue nunggu di halte ya, gue nggak bawa mobil soalnya" ucap salsa.

Rachel terdiam,
Terus gimana janji gue sama Rafael kalo begini-ucap rachel membatin.

Soal salsa yang tiba tiba bisa kayak gitu sama rachel, itu ternyata nggak marah si salsanya.

Flashback on.

Setalah rachel terhenti dari spot jantungnya karena rafael, ia langsung berlari menuju kelas untuk menjelaskan pada salsa masalah notes coklat di kantin.

_____

Di kelas, salsa membenamkan kepalanya di lekukan tangannnya. Di depannya ada aldi yang setia menunggunya.

"sa,,, gue minta maaf...notes tadi itu hanya permintaan maaf rafael karena kemarin udah bikin gue jatoh pas manjat pager." ucap rachel pelan.

"jadi lo kemarin sama rafael? Lo mau nikung gue?" balas salsa dingin, kepalanya masih pada posisi semula.

Rachel yang mendengar itu menggeleng cepat. "enggak,, kemarin itu gue telat pas kebetulan ada rafael trus gue di bantuin dia... Ada temennya juga kok nggak rafael doang" bantah rachel.

Dia begitu takut kalau salsa marah padanya, bisa bisa di jadi trending topik di sekolah tiga hari tiga malam, karena ia dan salsa sudah lama menjalin persahabatan.

"dan soal notes, lo tau dari mana kalau itu permintaan maaf? Kan lo belum sempet buka. Lo mana tau isinya? Emang lo peramal? Cenayang?mbah dukun?" tanya salsa lagi, dengan nada dingin lagi, dengan posisi yang sama...lagi.

Rachel hanya diam, dia tak tau harus menjelaskan seperti apa, dia sudah tersudutkan.

Sedangkan aldi, dia hanya diam menyaksikan segala kejadian yang ada sambil menahan sakit di hatinya karena salsa sampai segitunya mencintai Rafael .

"kenapa diem?" tanya salsa, mulai mengangkat kepala sambil tersenyum cengengesan begitupun aldi.

Rachel yang melihatnya semakin bingung. "lo kenapa sa? Ketempelan ya karena banyak pikiran?" tanya Rachel ragu.

"he Chel!! Gue kasih tau ni ye. Sebagai sahabat baik hati, tidak sombong, rajin menabung, ya meskipun agak peritungan dikit sih. Cunguk berdua ini tuh ngerjain lo. Dia tuh pingin tau coklat itu dari siapa" ucap adit yang entah datangnya dari mana itu.

"kan ada notes nya" ucap Rachel masih tak paham dengan keadaan.

"itu bukan notes kali. Itu catetan bahan ulangan pkn yang lo tulis dan nggak sengaja jatoh pas lo ambil uang di saku lo" jelas

"terus?" tanya rachel masih tak paham.

"salsa langung pergi itu karena dia kebelet mau ke toilet. Jadi buru buru, dia nggak marah sama lo malah nganggepnya lo marah. Ya udah kita buat rencana prank lo" ucap adit menjelaskan.

Rachel hanya mendengus kesal. Gimana nggak, dia pikir salsa marah beneran eh malah boongan.

"tau ah, gelap" ucap Rachel kesal.

"perasaan nggak mendung deh Chel, mata lo juga nggak buram kan?" tanya adit.

"yang pinternya kelewatan mah beda chel" ucap aldi pada rachel.

"wessss,,,, so pasti itu... " ucap adit sambil menyisir rambutnya kebelakang dengan jari. Sombong 😏

"pinter sekali aja sombong, gimana kalo berkali kali" ucap salsa sinis.

"kalo berkali kali ya ganti jadi bersungai sungai... Gitu aja kok repot" sahut adit.

"terserah lo monyet" umpat aldi kesal.

Flashback off

"Chel, yeeee... Malah bengong" ucap salsa.

"iya, gue temenin nanti" balas rachel masih setengah bengong.

Kringggggg!!!!!!

Bel pulang telah berbunyi.

Aldi menengok ke belakang menatap salsa.

"sa, pulang bareng gue ya?" pinta aldi.

"sorry di, gue udah janji sama Rachel... Maaf banget ya" ucap salsa tak enak.

"ya udah gapapa" ucap aldi setengah kecewa.

Rachel keluar kelas dan mengejar aldi yang berjalan duluan menuju parkiran.

"aldiiii!!!!" teriak rachel.

Aldi menoleh dan mendapati rachel berlari ke arahnya. Dia lantas berhenti menunggu Rachel.

Setelah sampai di depan aldi, rachel berhenti dengan nafas yang ngos ngosan.

"ada apa?" tanya aldi.

"bantuin gue di,,, " pinta rachel dengan wajah panik.

" emang kenapa?" tanya aldi.

"gue ada janji sama rafael buat pulang bareng. Sebenarnya rafael sih yang maksa gue... Gue pasrah aja, abisnya dia ngancem. Trus nanti kalo salsa liat gimana?" jelas rachel dengan rachel dengan napas yang masih ngos ngosan.

Kini aldi juga ikutan panik.
"loh, gimana nanti kalo salsa sedih?"

Aldi mamutar otaknya mencari jalan keluar, setelah sekian lama akhirnya lampu petromak milik bundanya muncul di atas kepalanya,ia menjetikkan jari.

"udah chel,lo sama salsa gapapa. Nanti setelahnya gue yang urus, kan kemarin gue udah janji bakal handle. Gue bisa kok." ucap aldi mulai tenang

"bener nih? Lo nggak marah kan sama gue?" tanya rachel tak yakin

"iya, beneran" jawab aldi yakin.


Bersamaan dengan itu,

"racheeeeeeeel!!!!!! Lo kenapa main ninggal gitu aja!!!" teriak salsa yang sudah berada di depan rachel.

"lelet sih lo" cibir aldi.

Salsa hanya memeletkan lidahnya. Rachel hanya diam memikirkan bagaimana nanti kedepannya.

"jangan sampai benteng yang kita bangun selama ini jebol hanya karna cowok" batin rachel

Bersambung ....
Maap update malam banget...
Vote dan commentnya di tunggu ya

😊😊😊
✨✨

Rafachel (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang