[3] Not In That Way

6.8K 785 160
                                    

And i hate to say i love youWhen it's hard for meAnd i hate to say i want youWhen you make it so clearYou don't want me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


And i hate to say i love you
When it's hard for me
And i hate to say i want you
When you make it so clear
You don't want me

***



Hari ini Nata pergi ke sebuah pasar buku yang menjual buku bekas untuk tugas kuliahnya. Bianca kekasihnya menemani Nata berkeliling mencari buku di tempat yang  ramai tersebut "Aku baru tau kalau ada yang jual buku bekas loh" Bianca berkata sambil menyerumput minuman yang tadi sempat dibelinya.

Nata mengangguk setuju dan menatap takjub deretan penjual buku yang tersusun rapi "Aku juga baru tau, ternyata kata netijen bener Yang, penduduk di negara berkembang kayak gini tuh males baca" Katanya dengan gamblang membuat Bianca mendorong pundak Nata sambil tertawa lepas.

Mahananta memang seperti itu, terlalu spontan dan sangat santai. Pria yang easy going itu sangat mudah mendapatkan teman dimana-mana karena sifatnya yang menyenangkan. Mungkin karena faktor itulah salah satu pemicu Nata mempunyai banyak relasi sampai followersnya mencapai angka duaratus ribu.

"Kita cari di tempat yang dekat-dekat aja deh Yang! Panas ini" Bianca mengeluh, keringat sudah mengalir di pelipisnya membuat Nata tidak tega. Pria itu mengangguk dan memilih stand penjual buku terdekat.

"Permisi? Kak Nata ya?" Seorang perempuan berambut sebahu menyapa Nata dan Bianca. Keduanya berbalik dan menatap bingung kepada perempuan tersebut.

Perempuan itu melotot tidak percaya dan berkata dengan heboh "Oh my God beneran Kak Nata!" Pekiknya dengan semangat. Nata tersenyum menanggapi perempuan yang dia tebak adalah salah satu followersnya. "Kak Nata! Foto bareng yuk? Boleh kan?"

Perempuan itu menatap Nata dengan penuh harap, Nata mengangguk santai karena sudah sering diajak foto bersama oleh orang-orang yang mengenalnya. Perempuan itu dengan sigap mengambil kamera dari dalam tas dan memberikannya kepada Bianca, "Kak boleh bantu fotoin ga?"

Bianca mengangguk dan mengambil kamera perempuan itu "Gue hitung satu sampai tiga ya! Kalian pose yang bagus"

Perempuan tersebut dengan semangat mengangguk dan mengambil posisi disamping Nata, Nata berpose dengan senyum lebarnya menatap kamera. Setelah selesai berpose ria, perempuan itu mengucapkan terimakasih dan pamit untuk undur diri. Bianca melirik Nata dengan senyuman "Banyak juga ya fans kamu"

Nata tersenyum dengan santai "Ya mau gimana, resiko orang ganteng Beb"

Bianca memajukan bibirnya dengan kesal "Beb beb apaan! Ganti gak nama aku di kontak kamu! Jangan Bebek dong Yang, cantik gini dikata Bebek"

Nata tertawa dan mengacak gemas rambut Bianca, "Udah ah kita cari bukunya dulu! Nanti aja bahas itu"

Bianca berdehem pelan "Pokonya ganti ya!"

Nata tersenyum kecil "Iya sayang, iya"

***



Tenny : Omg! Ella serius?

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang