Part 9

23.6K 3K 637
                                    




"Jangan keluar kamar ok, Mark ada disini"

"WHAT"

Taeyong berteriak sebelum Jaehyun menutup mulut Taeyong dengan bibirnya.

"Jangan berteriak sayang."

"Tapi kamu tidak perlu menciumku"

Jaehyun menghela napas, membiarkan Taeyong melapiaskan rasa kesal padanya. tidak akan ada habisnya jika Jaehyun meladeni ocehan Taeyong.

"Tunggu disini ya"

Jaehyun hendak turun dari kasurnya, tapi lengannya tertahan oleh Taeyong. mata Jaehyun memincing saat melihat wajah Taeyong yang seperti kucing.

"Apa apa?"

"Kamu tega membiarkanku seperti ini, hiks"

Jaehyun sedikit bingung dengan apa yang di katakan Taeyong, bingung juga dengan kenapa Taeyong tiba-tiba menangis. Tapi tak butuh waktu lama buat Jaehyun menyadari apa yang di maksud Taeyong. saat tidak sengaja matanya melihat selangkangan Taeyong yang mengembung, begitu juga dengan miliknya.

Apa Taeyong mabuk saat ini hingga dia tidak sadar bersikap seperti itu. Apa seteguk Wine bisa membuat seseorang mabuk?

Tapi Jaehyun juga tidak bisa menemui Mark dengan keadaan keras seperti itu. Akan terlihat sangat hmm, sekali jika Mark melihat dirinya tegang.

"Aku tidak punya banyak waktu sayang"

Jaehyun tidak jadi beranjak, dia kembali menindih Taeyong dan menciumnya kasar, tangannya mencoba untuk membuka celana miliknya dan juga Taeyong.

"Jaehh," Taeyong mendesah saat merasakan miliknya dengan milik Jaehyun menyatu. Jaehyun mengenggam miliknya dan milik Jaehyun dan mengocoknya secara bersamaan. Dia tidak ingin memasuki Taeyong saat ini, akan sangat tidak mungkin dirinya bisa berhenti. Dia masih memikirkan Mark yang menungunya di depan pintu.

"Sial, kenapa begitu nikmat sayang"

Taeyong hanya bisa memejamkan matanya. Tidak tau harus berbuat apa saat ini.





"Kenapa lama sekali sih,"

Mark yang sudah pegal berdiri, kini menyandarkan tubuhnya di pintu. Kembali mengambil ponselnya dan menelpon Jaehyun

"Lagian ini rumah kenapa tidak ada kursi di luar. Kan aku harus berdiri menunggu seperti ini"

Mark dengan wajah kesalnya, hanya bisa bersabar saat Jaehyun tidak mengangkat telponnya. Ingin rasanya Mark masuk saja dan duduk di sofa ruang tamu. Tapi itu akan sangat tidak sopan bukan. Mamanya tidak pernah mengajarkan dia seperti itu.



Ckleekk,



Mark hampir terjatuh saat tiba-tiba pintu terbuka. Wajahnya langsung melihat wajah Jaehyun saat ini.

"Om lama sekali, apa yang om lakukan?"

"Masuklah dulu Minhyungie"

Jaehyun berjalan terlebih dahulu. Membiarkan Mark mengikutinya dari belakang. Mata Mark melihat sekeliling, terlihat sangat rapi dan bersih. Tatanan rumah ini hampir mirip seperti miliknya. Bahkan warna catnya juga sama hanya beberapa ornamen yang berbeda.

"Ingin minum apa?"

"Apapun Om"

Jaehyun meninggalkan Mark untuk pergi kedapur, mengambilkan minum dan juga beberapa kue untuk Mark.

Sepeninggalan Jaehyun, Mark tersenyum. "Kurasa Mama dan Om Jaehyun bakalan cocok. Lihat saja mereka punya selera yang sama" lirihnya

Tak lama Jaehyun datang dengan minuman dan berapa kue. Meletakkan semua itu di depan Mark.

New Father (End) {Book 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang