Chap 39

24.6K 2.6K 652
                                    

"Untuk apa punya suami kalau ada banyak suami-suami diluar sana yang bersedia membiayaiku?" Stella memutar bola matanya bosan.

"Kau perlu. Kau pikir sampai kapan kau tidak akan ketahuan oleh istri tuan Choi?" Yoongi menatap lurus pada Stella yang sedang memutar bola matanya.

"Astaga" Stella menekan kuat puntung rokoknya diatas asbak dan memajukan badannya kearah Yoongi. "Percaya pada Noona mu ini, aku tidak akan ketahuan"

"Noona" cibir Yoongi kesal. "Kau tahu kan tuan Choi..."

"Shhhh..." Stella memotong ucapan Yoongi dengan cepat dan menatap tajam padanya. "Ketahuan atau tidak, ini jadi masalahku"

"Ya, dan pastikan saat kau ketahuan kau tidak meminta tolong padaku" ucap Yoongi tenang.

Stella tertawa. "Sudah gila apa. Yah, Asshole, apa gunanya kau hidup jadi adikku?"

"Terserah, pastikan saat kau ketahuan, kau selesaikan sendiri masalahmu. Jangan libatkan aku" Yoongi berdiri dari duduknya, berjalan menuju pintu.

"Apa kau tega melihat Stella Min ini di jambak ahjumma-ahjumma?" ucap Stella cepat membuat Yoongi berhenti berjalan.

"Bukan urusanku" geram Yoongi.

"Sampaikan salamku pada Kitten, Asshole. Oh ya, Monyet kecilku hanya tertidur, tidak perlu khawatir." teriak Stella saat Yoongi sudah hampir menutup pintu dari luar.

Saat pintu tertutup, Stella menyandarkan punggungnya disandaran kursi yang biasa dipakai Papa Min untuk bekerja, menatap ruangan besar itu dan menatap kosong kearah pintu.

"Kalau Yoongi benar-benar membiarkanku dijambak istri tuan Choi, bagaimana?" ucapnya panic.

.

.

.

KOI NO YOKAN-2

.

.

.

Yoongi mendorong pelan pintu kamar milik mereka, menutup kembali saat dia sudah berada di dalam. Kakinya berjalan menuju tempat tidur dimana Jimin sedang terduduk didekat Mino yang tertidur sejak diantar pulang ke rumah lebih dulu.

"Hyung..." Jimin menegakkan kepalanya saat melihat Yoongi berdiri diujung tempat tidur.

"Mino mungkin akan bangun besok. Tidurlah"

"Hyung darimana?" Tanya Jimin pelan.

Yoongi menatap sekilas pada Mino dan berjalan kedekat Jimin. "Dari rumah Papa"

Jimin mengangguk mengerti, mengusap pelan kepala Mino dan bergeser ke dekat Yoongi yang berdiri di samping tempat tidur.

"Apa yang terjadi, hyung?" Tanya Jimin lemah.

Yoongi menghembuskan nafas, menarik Jimin pelan dan memeluknya erat. "Kau butuh istirahat, Jiminie. Kita bahas besok saja"

Pelan Jimin mendorong badan Yoongi membuat pelukan antara keduanya meregang kemudian menatap lurus pada Yoongi. "Anakku tertidur seperti ini dan aku tidak berhak mendapatkan penjelasan apapun?"

"Kau sedang le—"

"Aku juga ingin tahu keadaan Mino, hyung! Sampai kapan kau akan terus menutupi semua hal seperti ini!" suara Jimin meninggi. Kekhawatirannya pada kondisi Mino memuat emosinya tidak terkontrol.

"Menutupi?" Yoongi menatap dingin pada Jimin yang terdengar seperti menuduhnya, "Aku tidak berniat menutupi apapun soal keadaan Mino dari mu! Aku hanya bilang kau perlu istriahat dan kita bahas ini besok! Ada yang tidak kau mengerti dari ucapanku?"

KOI NO YOKAN-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang