Part 5

15.5K 1.7K 208
                                    








Taeyong hanya bisa menggelengkan kepala saat matanya melirik ke arah kursi belakang melalui spion tengah. Melihat bagaimana tingkah dua anaknya yang terpaut 16 tahun tengah bercanda hingga membuat mobil ini sangat berisik.

Taeyong tidak kesal ataupun marah, dia hanya heran dengan sikap anak keduanya yang terkadang menyukai David dan terkadang sangat benci dengan David. Taeyong tau jika Jeno tidak membenci David seperti benar-benar benci, Jeno hanya masih belum terbiasa dengan kehadiran David yang mengantikan posisinya.

Sejak kecil mendapat perhatian penuh dari semua orang di sekitarnya membuat Jeno tumbuh dengan penuh kasihsayang, berbeda dengan Mark yang tumbuh dalam kemandirian. Usai Mark dan Jeno yang tidak terlalu jauh membuat Mark harus rela berbagi perhatian dari Taeyong sejak kecil. Dan untungnya Mark bukanlah tipe anak yang suka manja.

Perhatian Taeyong teralihkan saat dirinya merasa ganggaman tangan Jaehyun padanya. hatinya menghangat saat melihat bagaimana senyum Jaehyun padanya.

Bugh,,

Kaki kecil David tidak sengaja menendang pipi kanan Jeno. Dan itu sukses membuat David meringsut kearah Mark yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa menendangku?" tanya Jeno

"Tidak sengaja Kak. Kakak sih dekat-dekat David"

"Kita sedang di mobil, bagaimana tidak dekat-dekat. Kemari" ucap Jeno sambil menarik kaki kecil David dari samping Mark

"Tidak mau, David mau di dekat Jendela"

"Iya sini dekat Kak Jeno"

"Tidak mau, David mau sama Kak Mark"

"Istt., sini~"

Jeno yang gemas kini memilih melangkahi Mark dan memilih duduk di tengah agar bisa dekat dengan David. Mengabaikan wajah kusam Mark yang terganggu dengan aksi kedua adiknya itu.

"Jeno awas" ucap Mark sambil memukul lengan Jeno yang nyatanya sama sekali tidak membuatnya merespon Mark.

"Mama~, kak Jeno ihh" tangan David mendorong tubuh Jeno yang menghimpitnya kearah jendela. Kesal dengan tingkah Jeno, David cemberut. 3 orang dewasa di dalam mobil ini tidak ada yang membantunya lepas dari kakak keduanya itu. Dan seperti mendapat kemenangan Jeno semakin menganggu David dengan senang hati.

"Siapa suruh di dekat jendela. Anak kecil seharusnya di tengah"

"Ihh, David ingin liat pemandangan luar. Kak Jeno awas. Ma~, tolong~" rengek David

"Jeno jangan membuat adikmu kesal" ucap Jaehyun yang sepertinya mulai terganggu

"Daddy fokus menyetir aja, atau ngobrol dengan Mama. Jangan liat kebelakang" sahut Jeno

Kembali membiarkan anak-anaknya bercanda, Jaehyun memilih untuk kembali fokus ke jalanan. Seharian pergi dengan mereka membuat Jaehyun ingin segera sampai penginapan dan tidur. Sungguh seharian dia harus mengurus Jeno dan David sendirian, sedangkan Taeyong memilih untuk berjalan berdua dengan Mark.

Mengabaikannya, Jeno dan David. Taeyong bahkan lebih sering bersama Mark seharian ini. seperti saat membeli beberapa baju, Taeyong mengajak Mark daripada dirinya. Dan tragisnya, Taeyong menyuruhnya untuk menemani Jeno dan David memilih apa yang dia inginkan. Kadang mengurus David saja Jaehyun masih tidak bisa, apalagi di tambah Jeno.

Sebenarnya suaminya itu dia atau Mark?

Dan kenapa dari ketiga anaknya hanya Mark yang bisa di andalkan?

Pertanyaan yang sangat sulit di jawab adalah, kapan Jeno bersikap dewasa dan mulai memikirkan tanggung jawab pada dirinya sendiri?

Mungkin Jaehyun ataupun Taeyong tidak akan pernah bisa menjawab pertanyaan itu. Melihat bagaimana sikap Jeno saat ini. bercanda dan menganggu David mungkin hobi baru Jeno setelah memiliki adik.

My Family (End) {Book 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang