La Vie en Rose - #21

5.2K 772 42
                                    

"Jim, ulurkan tanganmu," pinta Sakura dengan telapak tangan yang sudah sengaja ia ulurkan di hadapan Jimin. Sementara Jimin malah menatap Sakura heran, lalu mengeluarkan sebuah pertanyaan, "Untuk apa?"

Sakura menoleh kearah Jimin sesaat kemudian menyahut, "Aku ingin menggenggam tanganmu. Hantu itu terlalu menakutkan." Pernyataan Sakura yang terlalu gamblang membuat wajah Jimin jadi memerah dan sedikit salah tingkah. Namun Jimin menebak jika wanita yang tidak peka ini tak akan sadar dengan perubahan serta gerakan Jimin barusan.

Jimin membuang wajahnya kesembarang arah guna menutupi kondisi kedua pipinya sekarangㅡsudah memerah seperti kepiting rebusㅡ, "Tidak mau. Enak saja main pegang-pegang. Lagian, tidak ada yang memaksamu untuk menonton film hantu! Jika takut maka tinggalkan! Apa susahnya matikan televisi dan masuk kamar?" Jika Sakura hanya mengatakan sedikit kalimat, maka Jimin akan membalasnya dengan kalimat yang banyakㅡpersis seperti orangtua yang tengah memarahi anaknya.

"Kau itu menyebalkan, Jim! Ck, pergi sana!" Usir Sakura seraya menggeser tubuhnya, memberi jarak yang sedikit jauh dari Jimin. Usiran Sakura berhasil membuat Jimin menoleh dan menatap kesal wanita itu, "Kau mengusirku, begitu?"

Sayangnya, Sakura sudah terlalu kesal dan memarahi Jimin di dalam hati, karenanya ia memutuskan untuk diam saja dan kembali memfokuskan atensinya pada layar televisi yang tengah menampilkan adegan menegangkan. Lagipula, apa yang Sakura ucapkan itu adalah sebuah kebenaran, kan? Lebih baik Jimin pergi saja jika akhirnya Sakura tetap harus memeluk dirinya sendiri.

Beberapa kali Sakura menjerit tertahan karena adegan menegangkan tersebut. Sebenarnya, adegannya tidak terlalu menyeramkan, hanya saja Backsound yang lumayan besar dan membuat terkejut itu sukses membuat Sakura memekik ketakutan. Bahkan wanita itu tak bisa menghitung sudah berapa kalikah dia menjerit.

Jika boleh jujur, sebenarnya Jimin tak bisa fokus dengan ponselnya. Sedari tadi, ekor matanya selalu tertuju kearah wanita penakut sok berani di sebelahnya ini. Jimin pun menghela nafasnya pelan saat melihat tangan Sakura yang tengah meremas piyama dengan kuat. Karena Sakura terlalu fokus dengan layar televisi di depan sana dan tengah diselimuti aura-aura ketakutan, wanita itu bahkan tidak sadar jika sekarang Jimin tengah menggeser posisi duduknyaㅡlebih mendekat kearah Sakuraㅡ.

Hingga akhirnya Sakura menolehkan kepalanya kesamping dan menjatuhkan pandangannya kearah tangan kirinya yang tengah digenggam erat oleh Jimin. Sedangkan Jimin pura-pura tak peduli, sibuk menatap layar ponselnya yang saat itu tengah menampilkan room chat tujuh member BTS.

"Jimㅡ"

"Kunci mulutmu atau genggaman ini kulepas," ancam Jimin yang berhasil membuat Sakura balas menggenggam tangan Jimin, lebih erat dari genggaman pria itu. Takut jika Jimin benar-benar melepaskan genggamannya. Genggaman hangat yang diciptakan Sakura berhasil membuat suhu tubuh Jimin memanas dan jantungnya berpacu lebih cepat. Padahal hanya genggaman tangan, tapi rasanya sudah seperti dihadiahi sebuah ciuman panas.

Jujur, Jimin tak bisa menahan senyumannya saat merasakan genggaman itu beberapa kali menguat. Karena setiap kali Sakura ketakutan, ia pasti akan mengeratkan genggamannya. Jika saja mereka tidak dihalangi tembok batasan, sudah pasti Jimin akan langsung memeluk wanita penakut ini dengan gemasnya. Pria itu bahkan cekikikan di dalam hati saat melihat wajah tegang Sakura.

Tapi sekarang giliran tubuh Jimin yang menegang hebat saat tiba-tiba saja tanpa memberikan tanda apapun, Sakura menjerit tertahan dan malah memasukkan kepalanya kedalam selimut milik Jiminㅡselain Sakura, Jimin juga membawa selimutnyaㅡ. Genggaman tangan mereka dilepaskan paksa begitu saja oleh Sakura karena sekarang kedua tangannya sudah melingkar di pinggang Jimin.

"Park Jimin! Umpat hantunya! Dia menyeramkan dan menakutiku," pekik Sakura seraya menenggelamkan wajahnya di perut berotot milik Jimin yang hanya ditutupi oleh kaos putih tipis. Tindakan spontan Sakura membuat Jimin susah untuk bernafasㅡsaking gugupnyaㅡ.

FANGIRL : La Vie en Rose [ PJM ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang