Chapter 5 : Wrong Decision(2)

4.6K 1K 80
                                    

Tadi begitu sampai ke sekolah, Felix langsung pergi ke kelas XI-1 untuk menemui Jeongin, tetapi ternyata dia terlihat sedang berada dalam obrolan seru, Felix cukup tahu diri untuk tidak mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadi begitu sampai ke sekolah, Felix langsung pergi ke kelas XI-1 untuk menemui Jeongin, tetapi ternyata dia terlihat sedang berada dalam obrolan seru, Felix cukup tahu diri untuk tidak mengganggunya.

Saat istirahat juga begitu, di samping Jeongin ada Lai Guanlin, Yoo Seonho, dan bocah jenius kaya lainnya, pemandangan mereka yang makan dalam satu meja tentu saja bukan hal yang asing, biasanya Felix tidak terlalu peduli, tetapi sekarang lain perkaranya.

Felix menghela nafas pasrah, baiklah dia akan mencoba bicara dengan Jeongin nanti.

Dan nanti yang dimaksud itu adalah saat pulang sekolah, dengan langkah penuh tekat Felix berjalan menuju kelas Jeongin.

Kedatangan Felix bertepatan dengan jam pelajaran terakhir di kelas unggulan itu selesai, para siswa mulai keluar dari sana.

Sebagian dari mereka yang cukup ramah menyapa Felix walaupun hanya sebatas senyuman, sebagian lagi tidak terlalu peduli dan sisanya memandangnya dengan sorot mata 'Hei, liat deh ada orang payah di sini'

Dan Jeongin yang baru keluar dari kelas itu berada pada opsi ketiga.

Perasaan marah sempat melintasi dadanya ketika mengingat perbuatan Jeongin yang terbilang licik saat memberitahu Hyunjin tentang besarnya uang yang akan dia dapatkan dari balapan tanpa pernah bercerita kalau yang dia lawan adalah rajanya orang brengsek dari orang brengsek yang bahkan superior seperti Jeongin saja malas membuat perkara dengan si King itu.

Tolong jangan marah lagi Felix! sugesti Felix pada dirinya sendiri.

"Jeongin, hai!"

Begitu sudah bagus kan?

"Hem, kenapa ya?" tanya Jeongin.

Felix tersenyum lega, tuh kan Jeongin bahkan tersenyum.

"Boleh ngomong sebentar?" Felix menggaruk tengkuknya dengan canggung, salah satu bahasa tubuh yang menjadi kebiasaannya saat dia takut atau gugup.

"Lha itu udah ngomong?"

"Maksud gue ngomong penting, so'al Seungmin" nama Seungmin diucapkan dengan suara pelan.

tentunya Felix masih ingat dengan jelas bagaimana murkanya wajah Jeongin sesaat setelah Felix memukul wajah Seungmin.

"Oke, ngomong aja"

"Di sini?" tanya Felix dengan ragu, yang ditanya mengangguk yakin.

"Gue mau minta maaf, kemarin itu gue beneran nggak bisa nahan emosi--" Felix menarik nafas pelan "--gue juga baru denger dari anak-anak yang lain kalau dia punya hemofilia, maaf"

"mm-hmm, nggak apa-apa kok" Jeongin mengibaskan tangannya di depan wajahnya sendiri, "Gue pergi dulu"

Felix yang merasa kalau pembicaraan mereka belum selesai buru-buru meraih ujung kemeja Jeongin.

(√) Youngblood [1/2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang