11. What Should I Do?

37 8 0
                                        

Yeonji POV

Hari ini aku beranjak pergi ke cafe milikku. Sudah sekitar 3 minggu aku tidak memantau keadaan disini. Sekarang pukul 10 pagi di kota Seoul yang indah ini. Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan sedang.

Aku menepi di pinggir jalan raya. Handphone ku terasa bergetar. Ternyata ada pesan masuk dari jimin oppa.

Yeonji-ssi, maukah kau makan denganku? Bila kau tidak bisa, jangan paksakan.

Tentu saja oppa, mari kita makan nanti siang. Aku akan tunggu di Cafe Caramel. Sampai bertemu nanti, jimin oppa.

Oh baiklah, aku akan datang pada jam 2 siang. See you...

Sebuah senyum terulas pada bibirku. Belakangan ini aku terus bahagia dengan kehadiran kedua pria yang kelakuannya manis dimataku. Aku melanjutkan perjalananku menuju tempat yang ku dirikan setahun yang lalu, lebih tepatnya pada hari ulang tahunku.

***

Aku telah sampai di cafe milikku. Dibukanya pintu oleh salah satu pelayan cafeku. Aku menaruh tas putihku di ruang khususku di cafe.

Di meja paling pojok, aku mepihat seseorang pria yang tidak asing dimataku. Pria tegap dengan paras yang menarik. Walaupun hanya dengan balutan kaus hitam polos, dirinya tetap mempesona dan bertambah menarik dari hari ke hari.

"Oppa..."sapaku. "Oh annyeong yeonji-ah, kebetulan kau ada disini. Aku baru saja ingin mengajakmu makan siang."jungkook oppa menutup laptopnya.

Bagaimana ini, jimin oppa juga mengajakku makan siang. Siapa yang aku harus pilih, aku membantin. "Yeon?? Maukah kau makan siang denganku?"tanya nya di sela-sela lamunanku.

"Ha?? Oh mianhae tadi aku melamun. Aku bisa kok, oppa."aku terpaksa meng-iya kan ajakkannya sebab jungkook oppa terlalu berjasa dalam hidupku. Jungkook oppa menggenggam tanganku dan mulai mengajaku kearah mobil hitam miliknya.

Mobil yang aku tumpangi mulai berjalan. Aku hanya memandangi keadaan sekitar, dengan rasa bersalah. Dalam 1 jam kedepan, aku sudah terlibat janji dengan jimin oppa. Sedangkan sekarang aku berada disini dengan jungkook oppa.

Jungkook oppa membawaku ke daerah yang cukup jauh dari cafe ku. Ya, semoga jimin oppa tidak kecewa. Aku merapikan sweater dengan warna merah maroon yang aku kenakan hari ini. Jungkook oppa mengajakku ke sebuah restoran mewah. Aku hanya tersenyum padanya, dan berharap bahwa aku dapat kembali dengan tepat waktu.

***

Jimin POV

Aku memberanikan diri untuk megajak yeonji makan siang. Untungnya ia mau makan bersamaku. Aku berniat membeli sebuket bunga mawar putih untuknya. Dan 3 hari kedepan, yeonji dan juga jungkook akan berulang tahun. Mereka membagi hari ulang tahun yang sama.

Bunga mawar ini seperti hadiah ulang tahun lebih cepat untuk yeonji. Aku harap ia menyukainya. Aku telah sampai di depan sebuah toko bunga. Aku disapa dengan hangat oleh sang pemilik toko. Sebuket mawar aku pesan khusus untuk dirinya yang selalu ada dipikiranku.

Aku tersenyum menatap bunga mawar putih yang telah tersusun rapi dengan hiasan pita ini. Saat aku membuka pintu mobilku, ku lihat mobil hitam jungkook melewati diriku. Dan ada seorang perempuan disana... yeonji???

Aku hanya mengedarkan pandanganku kearah mobil hitam itu. Aku terburu- buru mengikutinya dari belakang. Ternyata jungkook bersama dengab seorang gadis berjalan berdampingan, gadis itu mengenakan sweater maroon.

Dan yang membuatku kecewa, ternyata itu yeonji. Mungkin aku tidak masalah dengan kehadirannya bersama jungkook. Aku hanya bingung, ia sudah terlibat janji denganku dan ia memilih untuk pergi dahulu bersama bias nya itu.

Dalam 1 jam kedepan, kurasa yeonji tidak akan menepati janjinya. Aku menyesal telah mengajaknya, ternyata ia sibuk. Mungkin aku harus membatalkan jadwal ini. Aku mengambil ponselku di saku kanan dari celana jeansku ini. Dan mulai mengetikkan pesan pada orang yanv ku tuju.

Yeonji.. aku agak sedikit sibuk sekarang. Mian, aku harus membatalkan acara makan siang kita.

Dalam selang waktu 10 detik akhirnya yeonji membalas pesan yang aku kirimkan.

Gwaenchanayo oppa..

Bunga mawar putih yang aku genggam sejak tadi aku hempaskan begitu saja di dasboard mobil. Mungkin dia bukan takdirku.

***

Aneh ga sih?? Aku agak bingung mau lanjutinnya. Tunggu next chapternya yaa.. happy reading

Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔ Where stories live. Discover now