Keesokan paginya, seluruh tatapan para murid segera tertuju kepada Asahi tepat setelah pria itu turun dari motornya.
Tentu saja karena video itu.
Sungguh, Asahi benar-benar malu.
"CD MERAH CD MERAH!" teriak beberapa murid dan Asahi tau yang mereka maksud adalah celana dalam Asahi.
Tenang.
Tenang.
Tenang,
"Asahiiii my brooo," seru Haechan yang tiba-tiba datang dan merangkul tubuh Asahi. "Gimana dek? Udah malu apa masih belum puas?"
Sial, bukannya Mina bilang mereka sedang dihukum? Lalu kenapa hari ini mereka masih masuk sekolah?!
Jeno yang juga baru datang itu segera berlari menghampirinya. "Waduh, berani banget ya langsung masuk sekolah? Kayaknya beneran masih kurang, nih?"
"Gimana kalau nanti dilanjut lagi?" goda Haechan. "Kan seru kalau ada part 2~"
Asahi tidak tahan lagi.
Dengan keras Asahi beralih menghempas lengan Haechan dari pundaknya, sebelum akhirnya segera berlari pergi begitu saja.
Sungguh, kalau ia tau ia pasti tidak akan masuk sekolah.
Asahi segera berlari masuk ke dalam toilet pria dan bersembunyi di dalam salah satu stall.
Jantung pria itu berdebar kencang saat mendengar suara langkah kaki yang sepertinya juga ikut masuk ke dalam toilet.
Siapa? Apa Haechan dan Jeno? Apa mereka benar-benar akan mengganggu Asahi lagi?
"Mau apa sih?!" ujar orang itu.
Suara itu... adalah suara Ryujin. Apa yang gadis itu lakukan di dalam toilet pria?!
"Sebentar doang, gue mau ngomong.." ucap orang lainnya.
Dan Asahi tau bahwa suara itu adalah suara Jaemin.
Dengan begitu penasaran Asahi segera mencoba untuk mengintip dari bawah pintunya.
"Yaudah ngomong aja, engga usah megang-megang.." ucap Ryujin.
"Lo tau 'kan gue sayang sama lo?" ujar Jaemin sambil melingkarkan lengannya pada pinggang Ryujin.
Ekspresi Ryujin tampak begitu cemas.
"G-Guru gue udah ada di kelas.." lanjut Ryujin sembari sibuk menjauhkan tangan Jaemin dari tubuhnya.
"Gausah boong," keluh Jaemin yang semakin menyudutkan Ryujin di pojok ruangan. "Lo tau 'kan mau gue apa?"
"G-Gak..." ucap Ryujin gemetaran.
Tangan Jaemin kini mulai membuka dasi Ryujin dan dengan panik gadis itu pun segera mendorong Jaemin menjauh. "Gue bakalan lapor ke BK!"
"Duh.. Lo kira guru bakal dengerin lo?!" seru Jaemin sembari menarik rambut Ryujin dan mendorong keras tubuh gadis itu ke tembok. "Lo lupa bokap gue siapa?"
Dan tepat setelah mengingat bahwa ayah Jaemin adalah salah satu penyumbang dana sekolah tertinggi, tangisan Ryujin pun pecah.
"Gak usah nangis," ucap Jaemin sambil menarik gadis itu masuk ke dalam salah satu stall. "Sebentar doang kok."
Sial.
Sebenci-bencinya Asahi kepada Ryujin.. ia tidak bisa membiarkan gadis itu diperlakukan seperti ini.
Asahi ingin menolong Ryujin.
Namun tepat setelah Asahi mencoba untuk bangkit berdiri, tiba-tiba saja Nako muncul.
Setelah berhari-hari tidak kelihatan, untuk pertama kalinya Nako muncul lagi di hadapan Asahi.
"Jangan."
"H-Ha?"
"Jangan tolongin dia."
"Tapi—"
"Dia jahat 'kan? Biarin aja, dia juga harus tau gimana rasanya dijahatin sama orang lain."

KAMU SEDANG MEMBACA
Silence | Asahi Ryujin ✔️
Fiksi Penggemar"...." "Apa?" "....." "APA?!" [Cast: Asahi, Ryujin, Beomgyu, & Nako] [2019]