13. Yeonji-ssi???

41 8 2
                                        

Jimin POV

Aku sedang berada di gedung Bighit, melihat perkembangan TXT. Aku cukup bangga dengan banyaknya penghargaan yang mereka dapatkan. Mereka menjaga nama baik dan reputasi BTS dikalangan para fans dan netizen.

Aku cukup rindu dengan latihan bangtan semasa dulu sebelum kami memutuskan untuk disband. Menari, bernyanyi, dan bahkan menciptakan lagu. Walaupun terdengar membosankan dan pastinya melelahkan, tapi masa-masa itu tidak akan terulang seperti sebelumnya.

Nama ARMY, yang kami ciptakan. Mereka telah tulus mendukung kami sampai akhir perjalanan panjang ini. Tanpa mereka kita bukanlah siapa-siapa. Aku hanya dapat berdoa untuk keselamatan semua ARMY yang ada di belahan dunia ini. Nama itu akan selalu ku kenang. Fanchant yang mereka teriakkan dengan semangat, mereka rela membeli segala merch kami yang mahal.

Bahkan, mereka memberi semua member bangtan hadiah ulangtahun yang sangat susah untuk didapatkan. Aku ingin mereka tau bahwa aku mencintai mereka semua dengan setara. Para ARMY telah membuang waktu mereka untuk kami. Terima kasih untuk semuanya.

Saat aku terkenang akan konser terakhir kami, aku pasti akan menitikkan air mata. Suara para ARMY yang akan terakhir kali aku dengar. ARMY, cukup kalian tau. Kalian sudah bekerja keras, kami tidak akan berdiri diatas panggung yang megah dan terkenal di seluruh penjuru dunia bila tidak ada kalian semua.

Maaf bila kami bangtan tidak bisa menemani kalian sampai akhir. Tolong berhentilah bersedih, kami akan selalu berada di sisi kalian. Kami tidak akan pernah melupakan kalian semua, aku berjanji. "ARMY deul, bogoshipda!!!"teriakku dalam hati.

"Jimin-ie, handphonemu berdering."jhope hyung berkata selagi memberi penjelasan pada TXT. "Hmn? Oh gomawoyo hyungie."aku menekan tombol hijau pada layar handphoneku.

Yeoboseyo??

Jim-mi-in oppa... tolong aku

Yeonji-ssi?!? Yeon?? Ada apa?? Yeonji!!?

Sudah tidak ada suara dibalik telefon. "Yeonji-ssi bertahanlah."aku segera berlari kencang kearah mobilku yang berada di depan gedung. Aku sangat cemas. Apa yang terjadi padanya??. Aku menutup telefon yang tersambung. Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi.

***

Saat aku tiba di apartment yeonji, sudah berkumpul banyak orang yang berdiri di depan gedung apartment yang megah ini. Aku hanya mempunyai firasat bahwa yeonji ada disini. Ada 5 bus pemadam kebakaran yang berjaga serta mencoba untuk memadamkan api di salah satu tingkat gedung.

Aku berinisiatif untuk bertanda pada salah satu orang dikerumunan. "Permisi, ahjussi? Bolehkah aku bertanya? Apa yang terjadi disini."aku merapatkan handphoneku di genggamanku.

"Nak, ada 1 kamar di lantai 5 yang mengalami kebakaran. Diantara kamar paling ujung atau sebelahnya. Para pemadam kebakaran sudah menemukan 1 jasad wanita yang sudah wafat terbakar."jelas paman itu dengan panjang lebar.

"Oh geuraeyo... kamsahamnida ahjussi."tukasku padanya. Yang ada difikiranku adalah yeonji. "Permisi!!! Mohon jalannya."ucap salah satu pemadam kebakaran yang membawa kantung mayat di tangannya. Para pekerja tersebut menaruh kantung itu di sebuah ambulance.

Jangan-jangan itu Nn. Na Yeonji...

Anak sulung dari Tuan Na pengusaha terkenal itu???

Ya, ia tinggal di apartment ini. Dan aku mendengar bahwa ia tinggal di lantai 5.

Oh begitu, sayang sekali. Appa nya terkenal di Korea, ia memilki wajah yang cantik pula. Dan ia meninggal disaat umurnya masih muda.

Ne, aku setuju denganmu. Aku harap itu bukan dirinya. Tapi dari ciri-ciri yang diberikan para pemadam yang membawanya terlihat sangat cocok.

Aku mendengar suara riuh para gadis yang berdiri tepat di depanku. Ia membicarakan yeonji. Aku hanya ingin membuang jauh pemikiran negatifku. "Permisi pak, bolehkah ku minta ciri-ciri korban yang barusan para pemadam bawa??"aku benar-benar panik saat ini tapi aku berusaha untuk tetap tenang.

"Begini tuan, korbannya adalah seorang gadis yang kira-kira berumur 20 an. Ia memiliki rambut panjang sebahu. Dan sepertinya kalau tidak salah ia memiliki rambut kepirangan di sisi bawah rambutnya, berbeda dari sisa rambutnya yang lain. Maaf tuan, saya tidak bisa menjelaskan lanjut."lalu pemadam itupun pergi dengan agak terburu-buru kearah bus pemadam.

Yeonji-ssi... ku mohon jangan sekarang kau meninggalkanku. Jangan...

***

Hayoo itu yeonji bukan??happy reading gaiseu. Jangan lupa comment sm vote nya yaaa... luv u readers. See u on the next chapter

Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔ Where stories live. Discover now