15. Answer: Love Myself

38 9 3
                                        

Jimin POV

Setelah kejadian kemarin yang menegangkan, aku sedang berada di rumah sakit untuk menemani jaehyun menjaga yeonji. Didiagnosis bahwa yeonji mengindap penyakit gagal ginjal. Bisa jadi ini diturunkan dari grandmanya yang sedang sakit di Australia. Aku bisa merasakan perasaan yeonji saat ini, aku mengerti keadaannya.

Aku pernah di tahap aku tidak bisa melakukan apapun, orangtuaku meninggal dan saat itu pula dongsaengku sakit keras. Beruntungnya, dongsaengku masih ada di bumi ini. Masih bisa menatap indahnya matahari.

Pikirikan ku tidak jernih hari ini. Mau tidak mau aku harus mengamati TXT di pagi hari yang cerah ini, sebagai salah satu guru dance mereka, aku harus bertanggung jawab. Aku menelusuri lorong gedung bighit ini yang tetap tidak berubah semenjak aku meninggalkannya dulu.

Aku menatap atap-atap gedung yang berwarna putih selagi aku berjalan ditengahnya. Saat aku tidak menyadarinya, ternyata aku menabrak seseorang. Hp nya terjatuh, aku bisa mendengar itu, ku lihat casing hp nya yang tidak asing di ingatanku.

"Jin hyung?"ku donggakkan kepalaku untuk menatap orang yang ku panggil tersebut. Ternyata benar, itu jin hyung. Member tertua di bangtan, tapi itu hanya status. Sikapnya bahkan jauh lebih keanak-anakan daripada kookie, mian hyung aku hanya bercanda... haha.

Aku langsung berdiri dan memeluk seseorang yang ku rindukan ini. Hyungie sudah tinggal di Jepang bersama istri dan kedua anaknya, Hye Na dan Hyeji. "Apa kabarmu jimin-ie? Oraenmanieyo... apakah kau merindukanku?"

"Ne... hyungie. Bahkan sangat. Aku sangat rindu dengan masakanmu. Aaa.. bogoshipda."jin hyung hanya tersenyum kearahku.

"Ku lihat kau termenung dari tadi jimin-ie..."ternyata jin hyung sangat peka dengan keadaanku.

"Hm.. tidak apa-apa kok hyungie. Aku mulai merasa lapar. Mari kita makan. Let's Eat."

"Kajja.."

Kami menuju salah satu restoran masakan tradisional korea. Aku dan jin hyung memutuskan untuk menghubungi sisa member yang lain. Yoongi hyung dan Namjoon hyung sudah dalam perjalanan, Taehyungie masih belum bisa dihubungi, dan yang terakhir jungkookie, ia masih berada di agensi dan segera menuju ke tempat yang aku dan jin hyung tempati.

Aku hanya ingin berkumpul dengan mereka, sebelumnya kami hanyalah 7 orang yang tidak mengenal dan sekarang mereka sudah menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Kami membagi pengalaman serta kelu disaat menjadi seorang idol. Sebuah lengkungan manis tercipta di bibirku. Aku mengenang hari-hari itu.

***

13 juni 2013,

Hari debut kami, hari dimana aku merasa senang. Walaupun fans kami bisa dihitung dengan jari, tapi aku tetap bersyukur. Kami menyapa mereka dengan senyuman, dan teriakan para ARMY lah yang membuatku rindu akan semua itu.

Aku tidak menyesal pernah berdiri di dunia entertaiment, bahkan itu adalah salah satu pengalaman berhatga yang ku dapat. Mungkin kami dituntut keras untuk menjadi yang terbaik. Tapi itu tidak masalah, semua kami lakukan demi ARMY.

ARMY yang telah mendukung kami

ARMY yang rela menghabiskan uangnya demi kami

ARMY yang selalu berada di sisi kami saat kami membutuhkannya

Aku hanya tidak tahu cara membalas kebaikan mereka semua. Mereka selalu menjadi penyemangat saat kami sedih. Kalau aku diberi waktu 1 hari sebelum aku meninggalkan dunia ini aku ingin menatap semua ARMY-ku dan berkata "Kalian sudah bekerja keras, terima kasih untuk semua cinta dan waktu yang telah kalian berikan untuk bangtan. Kalian telah mengisi masa muda kami dengan senyuman dan memberikan warna pada hidup kami. Tolong jaga diri kalian demi kami. Aku sangat mencintai kalian, percayalah itu. ARMY deul neomu saranghamnida!!!  Park Jimin say thank you to all of you..."

***

Tidak ku sangka, ternyata semua ex member bangtan sudah berkumpul disini. Melontarkan canda tawa kepada satu sama lain. Aku mengamati muka mereka satu per satu. Mungkin hari ini akan menjadi hari terkahir aku bisa bertemu dengan mereka semua.

"Kookie-ah bagaimana kariermu belakangan ini?"tanya jin hyung.

"Baik hyung, fans ku bertambah banyak dari hari ke hari. Tapi aku sudah lelah dengan latihan yang setiap hari harus aku lakukan. Mungkin dalam beberapa tahun kedepan aku akan memutuskan untuk hiatus."

"Ooh, geurae... jangan terlalu memaksakan dirimu kookie-ah."

"Ne, hyung."

Akan ku rindukan masa ini. Semoga mereka tetap bahagia. Aku yakin aku membuat keputusan yang tepat kali ini..

***

Aduh author jd baper gara-gara part ini. Gimana nih part ini? Jimin bikin keputusan apa yaa?? Kalo penasaran tunggu next chapternya. Vote and comment yaa.

Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔ Where stories live. Discover now