☕ Karamell ☕

603 33 8
                                        

-Karena bersama Arkalah, Ramell merasa bahwa dirinya istimewa-

☕☕☕

“Gue dapet hari ini.”

“Jangan bocor lagi, ntar kasian jaketnya Arka jadi korban,” goda Megan membuat Ramell mencubit lengan putih langsat itu.

“Aw, sakit Ra.”


“Eh, surat pemanggilan orang tua lo gi mana?” Megan mengubah topik.

“Gue buang.”

“Lah, kenapa? Emang sibuk banget ya ayah lo sampek gak bisa dateng. Lo udah kena SP 2, kalo sampek SP 3 lo bisa dikeluarin Ra. Ini udah mau lulus, lo berhenti dong bikin masalah.”

“Jangan mempersulit Ramell,” suara Rafki menyambar dari belakang.

“Lo ke kelas duluan, gue mau bicara sama Ramell.”

“Emang gue gak boleh ikut?”

“Nggak,” jawab Rafki tegas.


Rafkipun membawa Ramell ke salah satu taman sekolah yang letaknya dekat dengan ruang musik, mereka duduk di sana karena suasananya lebih sepi.

“Lo gak perlu bingung, ayah gue nanti siang akan datang.”

“Buat apa?”

“Buat lo lah, ayah lo gak mungkin dateng kan?”

Ramell tertunduk, “Sorry Raf. Sorry selalu ngrepotin lo, dan ayah lo.”

“Hey,” Rafki merangkulkan lengannya dileher Ramell.

“Gue ini bukan cuma temen lo, gue abang lo. Gue udah janji sama almarhum bunda lo buat jagain lo.”

☕☕☕


Hujan semakin deras, langit juga mulai menggelap. Ramell baru pulang dari kerja paruh waktunya di minimarket.

Adiknya si Iqbal sudah balik ke rumahnya kemarin, jadi hari ini dia bisa pulang telat tanpa takut ketahuan. Dia memilih lembur hari ini, untuk menebus hari kemarin yang ia habiskan dengan Arka.

Tapi Ramell tak bisa menahan rasa nyeri perutnya karena tamu bulanannya. Dengan seragam sekolah yang masih terpakai itu, Ramell memutuskan untuk duduk dengan posisi jongkok, setidaknya itu sedikit mengurangi rasa nyeri di perutnya.

Tapi tak lama, sebelum bis datang. Sebuah mobil hitam berhenti tak jauh di depannya. Dengan seragam yang sama seorang cowok turun dari mobil itu, dia mendekat ke arah Ramell sambil membentangkan jaket hitam.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KaRamellWhere stories live. Discover now