Part 5

8K 960 484
                                    












"Kak Jungwoo menginapkan nanti?"

Jungwoo hanya menganggukkan kepala saat Haechan yang berada di depannya bertanya dengan wajah yang begitu senang. Entah apa yang terjadi, tapi sepertinya dia telah mendapatkan sesuatu yang membuat mood hatinya membaik.

"Jarang-jarang kan kita bisa berkumpul seperti ini. ini waktu yang langka ketika melihat Mark ada di depan kita"

"Memangnya aku spesies langka" protes Mark yang duduk di samping Haechan.

"Oh iya, Bagaimana pekerjaanmu Jeno. Ku lihat kamu begitu santai mengurus butik dan restauran?"

Jeno yang sedari tadi hanya diam kini tersenyum pada Lucas, matanya sesekali melirik kearah Mark.

"Baik, aku tidak perlu terlalu bekerja keras. Semua bisa di kontrol" jawab Jeno pada pertanyaan Lucas tadi.

"Dimana David dan Jayden?" Jungwoo

"Ada di kamar sepertinya mereka tidur" jawab Haechan

"Aku akan mengambil Jayden" ucap Jeno

"Jangan"

Tapi baru saja ingin berdiri, tangannya di tahan oleh Mark. Jeno mengerutkan keningnya saat dengan tiba-tiba Mark menyentuhnya.

"Kenapa?" tanya Jeno

Mata Jeno melihat ada hal aneh di mata Mark, dan dia yakin jika Mark melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat. Mengingat bahwa rekaman waktu itu tidak bisa Jeno temukan dimanapun

Sejenak Mark tidak berbicara, dia hanya menatap dingin pada Jeno saat ini. hidup lama bersama Mark dan Jeno, Haechan bisa membaca situasi jika diantara mereka sedang ada sesuatu. Tapi ada saatnya dimana dia tau jika dia tidak ada hal untuk menyampuri urusan suami dan adik iparnya itu

"Biarkan mereka istirahat. Kamu disini saja bersama kami" ucap Mark dengan nada lembut

"Benar Jeno, biarkan mereka istirahat. Kamu disini saja. Lagipula di mana Jaemin. Kenapa tidak ikut denganmu?" tanya Jungwoo

Mengalah, Jeno akhirnya kembali duduk. Bersikap seperti biasa di hadapan semua orang

"Jaemin mungkin sebentar lagi akan datang. Dia masih ada jadwal" balas Jeno

"Jaemin terlalu sibuk ya. Sampai-sampai dia jarang bersama kita. kuharap dia tidak melupakanmu Jeno" ucap Haechan santai

Mendengar hal itu, Jungwoo memfokuskan pandangannya pada Haechan. Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu di depan mereka. Itu akan membuat beberapa dari mereka salah paham. Masih mending jika mereka salah paham jika Haechan kesal dengan Jaemin karena jarang berkumpul dengan sahabatnya, kalau salah paham masalah yang lain bisa-bisa semuanya akan kacau.

"Bicara apa sih kamu" balas Jungwoo sambil sedikit tertawa. Mencoba membuat suasana kembali seperti semula

"Sesibuk apapun Jaemin, dia masih ada waktu untukku. Lagipula aku tau semua jadwal Jaemin. Dan aku tidak masalah" kata Jeno

"Semoga saja Jaemin tidak tertarik dengan patner kerjanya." Lanjut Haechan

Mark melirik Haechan yang ada di sampingnya. Merasa aneh dengan semua ucapan yang di keluarkan istrinya itu. Mark merasa jika sedari tadi Haechan sedang menjelek-jelekan Jaemin di depan Jeno.

Jeno hanya mengabaikan ucapan Haechan. Dia memilih diam dan hanya mendengarkan percakapan Jungwoo dan yang lain.

Hingga tak berapa lama Jaemin datang dengan senyum di wajahnya.

My Rival is My Brother (End) {Book 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang