PART 4 - Awkward

89.4K 2.7K 48
                                    

SINCE I MET YOU

________________________

Melihat Azea yang selalu pulang saat hari mulai petang, mulai hari ini Felda lah yang akan mengantar-jemput anak gadisnya itu ke sekolah. Tapi sepertinya Felda lupa, kalau hari ini harus menjemput anak bungsunya. Ralat, bukan lupa, melainkan hari ini sekolah Azea pulang lebih awal.

Sudah berulang kali ia berusaha menelfon sang mama, tetapi tidak kunjung mendapat jawaban di seberang sana. Padahal baterai ponselnya sudah sekarat.

"Oh God, mama pasti lagi di toko," gumam Azea yang sedari tadi bertengger gundah di dekat gerbang.

Saat ini masih pukul 3, tetapi gumpalan awan mendung tepat di atas kepalanya membuat suasananya seperti sudah pukul 6 sore.

Akhirnya ponsel Azea mati juga. Dia sudah terlanjur menolak tawaran teman-temannya yang hendak memberinya tumpangan untuk pulang. Karena dia yakin mamanya pasti akan langsung menjemput jika sudah ditelfon. Tetapi nyatanya malah begini.

Rintik hujan mulai turun. Tadinya Azea sedikit tenang karena hanya gerimis. Namun tiba-tiba hujan semakin lebat dan petir terdengar keras menggelegar.

Ia mulai beralih ke pos jaga satpam. Meskipun dia takut dengan kilat dan petir, tapi dalam keadaan dan situasi genting seperti ini dia harus menghempas jauh-jauh rasa takutnya.

Dia terus menggesek-gesekan kedua telapak tangannya guna mencari kehangatan. Tetapi tubuhnya tetap tidak mampu menahan dinginnya angin kala hujan saat ini.

Dari arah parkiran, ada cahaya lampu mobil yang membuat Azea menyipitkan matanya. Sepertinya milik salah satu murid yang akan pulang di tengah hujan seperti ini. Well, pemilik mobil itu memang tidak akan kehujanan, kan?

Namun, mobil itu berhenti tepat di hadapan Azea. Membuat Azea bertanya-tanya, mengapa mobil itu berhenti? Apakah tiba-tiba kehabisan bahan bakar?

"Butuh tumpangan?" tawar seseorang usai menurunkan kaca mobil dan memperlihatkan wajahnya.

This guy ... Raefal kan ya? tanya Azea dalam hati.

Bukannya merespon, Azea malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Membuat si pemilik mobil keluar dengan memakai payung, lalu menghampiri Azea.

"Mau bareng gak?" tanya laki-laki itu setelah berdiri di sebelah Azea.

Azea mengedarkan pandangannya, saat ini sekolah benar-benar sudah sepi. Hanya terdengar kicau burung yang menambah kesan horor sekolah ini.

"Tapi gue-

"What are you thinking now? ini memang belum malem, tapi ini gelap," Azea sedikit terhentak begitu laki-laki itu menuntunnya untuk segera masuk ke dalam mobil.

Di perjalanan, tidak ada yang berniat memecah keheningan. Suasananya benar-benar senyap. Hanya sesekali terdengar suara petir yang menggelegar, yang membuat Azea reflek menutup matanya dengan kedua tangan.

Azea bingung harus melakukan apa, ia benar-benar tengah diliputi rasa canggung bercampur takut. Dia sama sekali tidak mengenal laki-laki di sebelahnya ini. Dia hanya tahu namanya saja, tidak betul-betul mengenalnya.

"Lo murid baru?" tanya laki-laki itu tanpa menoleh.

"Iya," jawab Azea sekenanya. Ia bingung harus menjawab apa lagi selain itu.

Tak ada perbincangan lagi setelah Azea memberitahu alamat rumahnya.

"Thanks ya," ucap Azea sembari melepas Safety-belt-nya.

Since I Met You (ON GOING)Where stories live. Discover now