Part 31

9.7K 936 194
                                    

3 years later







Jaemin sedang menata ulang beberapa foto di rak yang terletak di ruang tengah. Menambah beberapa foto keluarga kecilnya. Bibirnya sedari tadi tersenyum saat melihat dan mengingat beberapa foto dirinya dan Jeno.

"Aku tidak menyangka akan menua bersama orang bodoh ini." lirih Jaemin, seketika matanya menoleh pada sosok anak kecil yang sedang tiduran di depan tv dengan beberapa mainannya.

"Aku juga tidak menyangka memiliki anak dari si bodoh itu"

Mata Jaemin beralih ke jam dinding. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan Jeno belum ada tanda-tanda pulang. Padahal dia bilang akan pulang jam setengah 5 tadi jam segini dia belum pulang.

Kesibukan Jaemin setelah anaknya berumur 1 setengah tahun, dia kembali menjadi model. Tetapi bukan dia yang menjadi modelnya, tetapi anak mereka. Awalnya Jeno menolak, tapi entah karena apa Jaemin membuat Jeno luluh.

Sebenarnya Jaemin hanya iseng memposting foto anaknya, tapi beberapa saat kemudian banyak tawaran produk untuk bayi padanya. mau tidak mau Jaemin menerimanya, ya hitung-hitung Jaemin biar tidak merasa bosan saat dirumah.

Senyum Jaemin melebar saat mendengar pintu rumah terbuka. Mengintip siapa yang datang, Jaemin berjalan ke arahnya. Tapi terdiam saat orang itu tidak memanggilnya, melainkan memanggil anaknya.

"Wonie" teriaknya

"Papa~"



( Jiwon )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Jiwon )



Yang di panggil menoleh dengan lucu, Jaemin yang melihat interaksi mereka hanya bisa menahan tawa. Terlalu manis untuk di lewatkan.

"Apa yang Wonie lakukan?"

Wonie, atau

Jung Jiwon. Putra pertama Jeno dan Jaemin.

Jeno menunduk saat Jiwon berlari kearahnya. Dengan cepat Jeno menangkap tubuh kecil Jiwon dan membawanya kedalam gendongannya. Menciumi pipi anaknya adalah hobi baru dari Jeno

"Liat kaltun Pa. Lucu" ucap Jiwon sedikit tidak jelas tapi Jeno dapat mengerti dengan baik

"Dimana Mamamu?" tanya Jeno lagi

Jiwon menggelengkan kepala, matanya menatap lucu pada Jeno. mendengar Jeno mencarinya, Jaemin muncul di antara mereka

"Aku disini" ucap Jaemin

Mendekati Jeno, Jaemin mengambil tas dan juga jas Jeno sebelum melepas dasi yang di gunakan Jeno. setelahnya dia memberi kecupan di bibir suaminya itu. Mengabaikan Jiwon yang melihat mereka. Sepertinya bocah itu memang sudah terbiasa dengan apa yang dilakukan orang tuanya

"Wajahmu lelah, apa pekerjaan hari ini melelahkan?"

"Tidak terlalu, aku hanya lelah karena sepanjang hari mendengarkan orang presentasi. Rasanya telingaku hampir tuli" protes Jeno

My Rival is My Brother (End) {Book 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang