Chapter 14 END

2.4K 235 20
                                    

Warning : Chapter ini terdiri hampir 2000 kata. Jadi untuk readers harap sediakan cemilan atau tissue bila perlu.

~Happy Reading~

____________________________________

25 April 2018

'Hei apa kabarmu Joonie? Aku tau kau pasti baik-baik saja tanpa aku bukan? Mian karena aku tak dapat lebih lama bersamamu. Aah.. aku sungguh merindukan panggilan Hyung-ie darimu. Aku juga merindukan saat di mana kau berlari sembari menangis mengaduh padaku. Tapi bukan berarti kau boleh menangis selama aku tak bersamamu.

Mianhae, selama ini hyung menyembunyikan penyakit hyung darimu. Ku rasa appa memang sangat menyayangi hyung sampai dia dengan senang hati memberikan sakit ini pada hyung. Hyung hanya tidak ingin membuatmu khawatir.

Hyung sangat menyayangimu Joonie. Kau boleh membenci hyung sesukamu. Tapi asalkan kau tau. Kau adalah harta hyung yang tersisa. Kau adalah permata hyung yang harus hyung lindungi.

Gomawo karena kau telah hadir dalam hidup hyung. Kita akan bertemu lagi suatu hari nanti.

Percayalah, tuhan sudah merencanakan pertemuan kita dengan cara yang berbeda.

Hyung menyayangimu...'

*

*

*

6 Month Later

Seorang Namja berperawakan tinggi tengah berjalan menyusuri terotoar dengan santainya sembari sesekali mengeratkan jaketnya.

Dinginnya angin malam mulai perlahan menyentuh kulit yang saat ini tengah di lapisi oleh pakaian yang cukup hangat.

Namja tersebut kini tengah berdiri di bawah pohon besar sembari mendongak menatap dedaunan yang bergerak mengikuti angin.

Entah, perasaan familiar itu kembali muncul di benaknya.

6 bulan berlalu, semenjak kejadian itu.

Kejadian yang pernah menghilangkan penglihatannya. Dan juga seseorang telah pergi entah ke mana.

Hoseok...

Namjoon merindukannya saat ini...

"Sudah lama sekali ya hyung. Semenjak kau pergi. Apa kau tak merindukan adikmu yang tidak berguna ini? Kau pasti tak akan merindukanku mengingat apa yang sudah aku lakukan padamu."

Namja tersebut kini menyentuh permukaan batang pohon yang bertuliskan J dan H. Sembari sesekali mengelusnya berharap tulisan yang tersisa di sana tidak akan pernah hilang.

"Walau kau pergi jauh, aku masih merasakan kehadiranmu di sini."

"Kau tau hyung, di saat aku membuka mataku paska setelah operasi aku tidak melihat kehadiranmu di sana. Aku bahkan tidak mempercayai jika netra yang tengah ku gunakan adalah milikmu sendiri. Karena ini berbeda.

Semenjak kecelakaan itu, Kau membuatku datang ke tempat ini setiap hari. Berharap kau akan kembali menemaniku di sini.

Aku berjanji jika kau kembali, aku akan berubah. Aku akan jadi Jooniemu yang dulu. Aku tidak akan keluar malam lagi dan berakhir dengan mabuk. Aku akan lebih mempercayaimu. Aku janji.."

Entah sadar atau tidak, setetes air mata turun menewati pipi berlesung pipit milik Namjoon.

"Hyung aku merindukanmu. Sangat merindukanmu..."

'Gomawo Hyung' [Namseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang