#Part 40

5.3K 414 85
                                        


Aku merasa harus berada disampingnya, melindunginya, bersamanya, tapi aku sudah berjanji padanya untuk membawa kedua laki-laki yang sepertinya sangat berarti dihidupnya. Tapi entah mengapa aku merasa cemburu saat bilang bahwa kedua laki-laki ini sangat berarti dihidupnya.

Lalu aku menghilang bersama dengan kedua laki-laki ini, pergi ketempat yang aman sesuai perkataan perempuan itu.

Tapi aku entah mengapa bisa merasakan hal buruk yang akan terjadi pada wanita itu.

[Sehun POV Off]

[Lisa POV]

Tiba-tiba gua bisa merasakan energi yang sangat besar merasuki tubuh gua. Tiba-tiba ada sebuah cahaya yang besar masuk ke dalam tubuh gua, membuat semua orang yang berada diruangan itu menutup mata mereka karena silaunya.

Saat tubuh gua sudah tidak bercahaya lagi betapa terkejutnya gua melihat rambut gua...berubah jadi silver dan dari pantulan air yang mengenang dilantai, gua bisa melihat mata gua berubah jadi warna biru.

Gua gak tau apa yang terjadi pada gua tapi gua bisa merasakan bahwa kekuatan ini besar.

"Well, well, well, sepertinya ada yang kekuatan nya bertambah, ya?" Kata Wendy sambil menatap gua sinis. Gua balas lebih sinis lagi dan tiba-tiba ide jahat ini muncul begitu saja diotak cantik gua.

Gua memiringkan kepala dengan raut wajah bingung, lalu tersenyum miring. "Well, well, well, kau telah bermain dengan api yang salah, jalang." Kata gua lalu mengarahkan tangan gua kewanita licik itu.

Tubuhnya melayang dan setiap tangan gua ke arah mana maka tubuhnya mengikuti arah tangan gua. "Lepasin!" Teriaknya sambil meronta-ronta minta dilepaskan.

"Lepasin Wendy!" Teriak Baekhyun dengan rahang yang sudah mengeras.

Gua memasang wajah seolah tidak mengerti dengan perintahnya, "apa yang lo bilang? Gua gak denger." Kata gua dengan tangan yang berada disebelah telinga.

"LEPASIN!!!" Bentak Lay kali ini. Gua tertawa keras kayak nenek lampir. "Hahaha, ah~ senangnya melihat kalian yang marah seperti ini. Sayangnya Lay, kemarahan lo tidak akan menakuti gua." Kata gua dengan nada mengejek sambil tersenyum miring.

"Baiklah! Akan gua lepaskan." Kata gua lalu melempar Wendy begitu saja ke dinding dengan sangat keras.

'Wush!' 'Brak!'

"AKH!" Teriaknya kesakitan.

"Wendy!" Teriak Tao lalu menghampiri Wendy yang sudah pingsan dengan kepala yang berlumuran darah akibat benturan kepalanya dengan tembok.

Tao memeriksa Wendy dan raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sendu, "We-Wendy sudah tiada." Katanya yang membuat semuanya terkejut bukan main.

"Kau!!!" Desis Chen dengan telunjuknya yang mengarah ke gua.

Gua menunjuk diri gua sendiri, "gua? Kenapa? Hebat? Haha, makasih atas pujian nya, Tuan Chen." Kata gua dengan nada mengejek sambil pura-pura menunduk hormat.

"Bukan gua puji sialan!" Katanya lalu berlari kearah gua dengan tangan nya yang sudah mengeluarkan kekuatan petirnya.

Dikira gua takut apa?! Gua juga berlari kearah Chen lalu berhenti.

'DUK!'

Gua menghentakkan kaki sangat kuat kelantai dan tiba-tiba lantai retak dan terbelah menjadi dua, menelan tubuh Chen kedalam lantai. Gua mengarahkan tangan gua keretakan lantai itu dan seolah menutupnya dan lantainya menutup, mengubur tubuh Chen disana.

"Haha, dua dari lima belas orang sudah mati, apa ada yang mau menyusul?" Tanya gua kepada mereka yang masih shock.

Tiba-tiba rahang mereka semua mengeras, wajah mereka memerah, "KAU!!! KAU SUDAH MEMBUNUH SAUDARA KAMI!!! SAMA SEPERTI AYAHMU!!!" Teriak D.O lalu tiba-tiba mereka semua berlari kearah gua dan bersiap ingin menyerang gua.

My Mr Vampire • COMPLETE ✔️•Where stories live. Discover now