Part 20

1.6K 47 0
                                    

Dari sekian banyak perempuan didunia ini jika lo adalah jodoh gue lo bisa apa?

Revadho Widi Angkasa💕

------------------

Hari hari berlalu terlalu cepat. Tak terasa seminggu ini hubungan Fania dan Revan semakin dekat karena olimpiade yang mengharuskan mereka belajar bersama, seperti sekarang mereka berada diperpustakaan untuk membahas materi olimpiade matematika besok.

Keduanya sibuk dengan soal mereka masing masing sampai tak terasa bel istirahat kedua telah berbunyi

"Udah selesai fan?" tanya Revan setelah membereskan tumpukan kertas dan bukunya

"Bentar, tinggal dikit lagi" balas fania yang masoh berkutat dengan soal dihadapanya

Revan bertopang dagu sambil memperhatikan fania yang masih sibuk dengan soal dihadapanya. Senyumnya tak pernah luntur sedikit pun saat bersama fania, ia sangat bersyukur kepada Bu Sri karena memilih fania menjadi partnernya

Mungkin setelah olimpiade selesai, Revan akan mengadakan syukuran karena bisa sedekat ini dengan gadisnya. Revan sangat bahagia hubungannya dengan Fania semakin dekat walaupun fania belum bisa membuka hatinya tapi itu tak masalah bagi Revan, karena ia sendiri yakin bahwa fania menjaga hati juga untuk dirinya seorang

Fania yang merasa diperhatikan pun mendongakkan kepalanya kedepan hingga matanya terkunci oleh manik terang warna coklat milik Revan. Revan balik menatap manik fania semakin dalam. Keduanya diam enggan memutuskan kontak mata hingga fania tersadar dan mengalihkan pandangannya kearah lain

'Anjir jantung gue kenapa nih' batin fania

"Nga ngapain sih lo liatin gue terus?" ketus fania menyembunyikan kegugupannya

"Lo cantik" puji Revan tulus tetap menatap wajah fanai

Pipi Fania memanas hingga muncul semburat merah yang membuat Revan terkekeh

"Haha ternyata lo bisa blushing juga ya" goda Revan yang membuat fania tambah salah tingkah

"Apaan sih, siapa juga yang blushing. Udah gue mau ke kantin makan" ucap Fania pergi meninggalkan Revan sebelum pipinya tambah merah

Revan yang masih duduk di bangku perpus tersenyum melihat tingkah Fania yang menggemaskan. Tak lama ia bangkit menyusul fania kekantin.

***
Bel masuk sudah berbunyi. Fania kembali ke kelasnya begitu juga dengan Revan. Tiba dikelas fania langsung duduk di bangkunya. Tak lama BuSuk datang

Keadaan hening, hanya ada dentuman jam dinding yang mengisi suara dikelas XI IPA 1 yang tengah mengadakan ulangan dadakan

Fania yang memiliki otak diatas rata rata mengerjakan soal dengan tenang santosa berbeda dengan teman sekelasnya yang terlihat pasrah. Kenzo yang berada disamping Fania terlihat santai mengerjakan dengan menghitung kancing kemejanya sendiri saat soal pilihan ganda

Beda halnya dengan Maudhi dan Ata yang suit untuk menentukan jawaban pilihan ganda sedangkan soal esai mereka berdua menulis kata kata mutiara. Fania yang melihatnya hanya bisa geleng geleng kepala

Fania maju untuk mengumpulkan jawabannya padahal waktu masih tersisa sekitar satu jam

"Bu saya boleh keluar kan?" tanya fania kepada BuSuk setelah mengumpulkan jawaban

"Boleh, tapi jika jam ibu selesai kamu kembali lagi untuk mengikuti jam selanjutnya" kata Busuk

Fania berjalan keluar kelas menuju toilet untuk memenuhi panggilan alam. Keadaan toilet sepi membuat fania tak perlu mengantri

[1] MBGF [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang