Payung Kuning Bermotif Bunga

3.8K 525 79
                                    

Jangan lupa Vote dan komentarnya ❤️💋

__________________________________

"Maaf ya.." kata Rimbi merasa bersalah karena sudah merusak kencan pertama mereka.

Bima tersenyum manis pada Rimbi yang sudah duduk di sampingnya. "Ngapain minta maaf?"

"Ya gara-gara aku mimisan, kita jadi nggak ngelanjutin makan malamnya." keluh Rimbi.

Bima menggeleng pelan dengan mata yang tetap fokus dengan jalanan di depannya, "Nggak usah minta maaf. Masih ada besok dan besoknya lagi. Kalau kamu mau, kita bisa makan bareng tiap malem." ucap Bima dengan menatap Rimbi sekilas.

Rimbi tersenyum kecil, lalu mengalihkan pandangannya menatap jendela di sampingnya. Rintik hujan turun menyejukkan malam yang tadinya terasa panas. Dan bersama Bima, membuat Rimbi mengingat masa lalu mereka.

Satu kenangan lain yang membuat Bima menjadi cinta pertama seorang Dewi Arimbi, selain jaket parasut dan semangkuk bakso yang dikirim secara langsung oleh Pak Jono.

"Kamu inget nggak?" tanya Rimbi menatap wajah Bima yang terlihat serius.

Saat ini Bima sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Tentang Arjuna yang pernah mengatakan saat pasien kanker otak sudah mimisan. Berarti penyakit itu sudah parah. Dan jika sudah parah, obat yang dikonsumsi oleh pasien hanyalah obat-obatan penghilang rasa sakit.

Rimbi tidak melanjutkan ucapannya. Karena sepertinya Bima tidak mendengar apa yang dia katakan. Rimbi menyandarkan kepalanya. Memperhatikan tetesan air yang mengalir di jendela sampingnya. Ingatan tentang hari itu, muncul kembali.

***

Seorang gadis berkacamata, berseragam putih abu-abu dengan rambut yang diikat seadanya. Sedang duduk sendirian di bangku depan salah satu ruang kelas, dengan mengusap-usap lengannya yang terasa dingin. Hari itu, Rimbi tidak mengikuti Putri yang lebih memilih bolos ekstra kulikuler paduan suara. Alhasil, Rimbi pulang lebih sore, dan sekarang dia harus terjebak hujan deras tanpa teman.

Sembari menunggu hujan reda. Rimbi mengeluarkan earphone dari tasnya. Lalu memasang itu pada telinganya, sebelum ia menancapkan ujungnya pada ponsel Nokia miliknya. Rimbi menggerakkan ibu jarinya di keypad ponselnya.

Dan dari sekian banyak lagu yang tersimpan di ponselnya. Rimbi memilih lagu Westlife yang berjudul My Love. Begitulah Rimbi, selalu romantis dengan imajinasinya sendiri.

Saat suara Shane Filan mulai terdengar, Rimbi tersenyum geli. Dia jadi teringat pada pemilik jaket parasut berwarna hitam yang mempunyai wajah tak kalah tampan dari Brian Mcfadden. Dengan lagu My Love-nya, Rimbi mengedarkan pandangan ke penjuru sekolah. Dan dia menemukan, bukan hanya dirinya yang terjebak di sekolah ini.

Di seberang jelasnya, di sebelah kanan, ada pasangan yang sedang malu-malu dan saling melempar air hujan, tanpa peduli orang lain di sekitar mereka. Rimbi segera mengalihkan pandangan sebelum merasa iri.

Lalu, tak jauh dari pasangan itu, ada seorang gadis yang masih sempat membaca buku pelajaran sembari duduk di depan kelas. Mereka adalah tipe-tipe manusia yang hidup mandiri saat ulangan. Dan seberang kiri, ada  segerombol anak laki-laki yang sedang bercanda dan tertawa terbahak-bahak di dunia mereka sendiri.

"Gloria nggak mau renang lagi? Mumpung lagi banjir tuh." celetuk si ketua geng berandalan mulai mengganggu Rimbi lagi.

Rimbi tidak peduli, dan memilih mengalihkan pandangannya karena tidak mau berurusan dengan siapapun saat moodnya dalam keadaan jatuh cinta pada Sunny lewat lagu Cinta Pertama milik Bunga Citra Lestari yang baru saja mengalun ditelinganya.

When I See My First Love (again) Where stories live. Discover now