Bab Enam.

9.6K 600 16
                                    

Mata Sakura yang polos telah berubah menjadi penuh ambisi. Pria didepannya merupakan objek dari segala ambisinya.

Semakin Sasuke mengamati penampilan Sakura yang berbalut kostum kelinci maka semakin gelisah tubuh Sakura. Gadis itu benar-benar ingin menaklukkan pria sedingin es dan mendominasi seperti Sasuke.

Uchiha yah Uchiha, Sakura melihat sekilas nama di note book yang tergeletak di tepi meja. Nama yang tidak asing karena menjadi salah satu kerajaan ekonomi di jepang.
.

"Aku ingin kau menari perlahan, lalu telanjang. Buka kostum itu satu persatu."

Tanpa mendengar jawaban Sakura-- Sasuke menuju ke arah radio dan menyalakannya. Sakura yang tidak pernah menari berpikir keras untuk menari dan menyenangkan pria gila didepannya. Namun sebuah ide terlintas di pikiran Sakura. Dia memang berdiri dan menggerakkan tubuhnya perlahan. Meraba tubuhnya seduktif sambil mengangkat wajahnya ke atas.

"Mh, aku tidak bisa meraih resleting di belakang bajuku," suara lemah Sakura menyadarkan Sasuke dari keterpanaannya.

"Oh, aku kesulitan," ucap Sakura kembali.

Dia sangat puas melihat Sasuke terpana dan mengagumi keindahan tubuhnya. Terutama ketika mereka melihat wajah dingin Sasuke, wajah dingin itu benar-benar sebuah tantangan yang ingin sekali ia menangkan. Ditambah tubuh indahnya yang tanpa busana memamerkan segala sesuatu yang bersifat pribadi Sasuke tanpa terkecuali.

Sakura POV.

Aku semakin tidak mengerti sikap pria ini, dari pada dia mengagumi diriku alangkah baiknya jika dia memakai baju, setidaknya untuk menutupi xxx nya yang perlahan membesar dan menegang.
Aku ingin mengingatkan dirinya tentang ketelanjangan pria itu, sayangnya aku takut jika dia akan menyakitiku jika perkataanku menyinggung dirinya. Maka dari itu aku membiarkan dia telanjang bulat dan memamerkan xxx yang sudah berdiri dengan gagah.

"Berjongkok," perintahnya dengan nada lembut.

Aku menuruti kemauan pria ini, kubungkukan tubuhku di depannya. Menunggu dalam ketegangan dan mengira-ngira apa yang ingin dia lakukan.

"Hisap."

Perintahnya membuatku membeku, aku menatap tidak percaya pada matanya seolah memprotes perintah yang baru saja dia ucapkan. Sayangnya bayangan sel penjara di bawah tanah menyiutkan nyaliku. Perlahan aku merangkak dan meraih xxx nya ke dalam mulutku. Sebenarnya aku bingung langkah selanjutnya.

Aku tidak pernah membaca buku tentang hal-hal erotis maupun menontonnya, jadi setelah aku memasukkan xxx orang ini ke dalam mulutku aku tetap diam tak bergerak.

Geraman tertahan orang ini terdengar jelas, ia nampak begitu tersiksa. Aku sendiri tidak tau apa yang membuatnya merintih seperti itu. Sesaat kemudian ia menjambak rambutku dan mendorong pinggulnya keluar masuk mulutku. Ini rasanya menjijikkan, mulutku terasa pegal karena harus terbuka. Air liurku terus menetes keluar dari mulutku. Sedangkan pria ini masih dengan brutal menggerakkan pinggulnya.

Aku terkejut dengan benda yang seolah semakin besar di mulutku. Kemudian aku secara tidak sengaja menelan cairan kental.

"Huek huek."

Aku terbatuk-batuk dan ingin memuntahkan hal menjijikkan itu. Sayangnya aku sudah menelannya. Juga tatapan marah pria itu membuatku terdiam.

"Lanjutkan kembali tarianmu," perintahnya datar.

Kali ini aku melawan, akibat aku mengulum xxxnya tadi tubuhku terasa lemah. Dan jika ku ingat kembali aku memang belum makan sama sekali.

Jadi walaupun aku memaksa tubuhku untuk berdiri nyatanya tubuhku limbung dan terjatuh.

Lalu pria itu sepertinya mengerti karena langsung menggendongku dan meletakkan ku di ranjang.

"Maaf aku benar-benar lemas, jangan bawa aku ke tempat itu lagi," pintaku dengan nada memohon.

Persetan dengan penaklukan yang tadinya aku rencanakan. Jika tubuh lemah karena kurang asupan bagaimana caranya aku bisa menaklukkan pria ini.

"Tidak akan," jawabnya.

Kemudian dia pergi entah kemana, aku terlalu lemas walau sekedar melihat ke arah mana ia pergi. Kupejamkan mataku untuk mengusir rasa pening di kepala. Berharap rasa lemah dan pusing itu menyingkir jika aku tidur sebentar.

Tbc

Hello, okey ini sedikit dulu ya buat pemanasan.

My Self ( NC 21+).Where stories live. Discover now