BAGIAN 11

649 59 2
                                    

Happy reading my readers
________________________

Istirahat telah tiba seluruh siswa/i sma adipati berhamburan keluar kelas menuju surganya sekolah. Di mana lagi kalo bukan di KANTIN.

Tak terkecuali arelia dkk mereka sekarang sudah berada di tengah-tengah kerumunan makhluk-makhluk yang kelaparan itu.

Arelia dkk sedang memakan makanannya dengan hikmat dan nikmat di penuhi keheningan.

"hey boleh gabung?" tanya seorang pria tampan dan di samping kanan dan kiri nya terdapat lelaki yang tak kalah tampannya.

"gabung aja gapapa" sahut saras cuek karna sibuk dengan makanannya.

Mereka pun duduk di bangku yang sama dengan arelia dkk. Para lelaki itu siapa lagi kalo bukan Arkan dkk.

Arkan duduk berdampingan dengan arelia sedangkan rico di samping laras dan rivano di samping saras.

"hmm, kenalin nama gue arkana abimayu panggil aja Arkan. Kalo boleh tau siapa nama lo?" Tanya Arkan, ia masih ingat bagaimana awal pertemuan dirinya dengan gadis di sampingnya itu, semoga saja gadis itu tak memendam dendam terhadapnya.

"lu ngomong ama gue?" Tanya balik arelia dengan datar, sebenarnya dia juga heran bisa-bisanya cowo di sampingnya itu mengajaknya berkenalan karna ia Masih ingat bagaimana awal mereka bertemu, mereka saling adu Mulut bahkan hampir berkelahi, Sangat menjengkelkan.

"he,em iya" ucap Arkan dengan meneguk ludah kasar.

'njiir ni cewek buluk-buluk nyeremin juga, tu muka sadis amat, datar lagi untung dear kalo nggak mana sudi gua' batin Arkan.

"Nama gue arelia cahya sabela lo bisa panggil gue arelia, kalo nggak arel juga gapapa" ucap arelia tenang mana mungkin ia berbicara ngegas dengan orang yang mengajaknya berkenalan yaahh walaupun orang itu mengesalkan.

"kalo gue panggil lo sayang boleh?" Ucap arkan spontan, kebiasaan kalau dia ngegodain cewe-cewe suka gitu.

"boleh, panggil aja tapi siap-siap tu mulut gue tabokin tiap lo manggil gue sayang" ucap arelia dengan mata tajamnya.

"hehe nggak-nggak canda doang gue, dari pada mulut gua di tabokin mending di cium aja, canda cium" ucap Arkan dengan menyengir lebar yang pastinya pada kalimat akhir ia mengecilkan suaranya bisa-bisa dia mati konyol kalau cewe di sampingnya dengar.

Arelia mengedikkan bahunya tak perduli ia pun melanjutkan acara makannya.

"Ehemmm dunia berasa milik berdua aja yaa, udah ngegas poll ae lu bos! pepet ae terus pepet tu arelianya sampe klepek-klepek ahayyy" ucap Rico santuy dengan suara keras.

"pepet-pepet pala lo! yang ada kalo si arel di pepet jadi gepeng lo aja yang di pepet sekalian di injek biar remuk sekalian" laras kesal mendengar celetukan cowo di sampingnya bau-baunya sih cowo di sampingnya ini orangnya rada gila oh atau bahkan emang gila?! Amit-amit dah kalau Laras gaul sama cowo di sampingnya ini.

"buahahahha, betul-betul gue setuju ama lo ras kalo si Rico remuk bueeeh gantengnya nambah" rivano tertawa keras kebahagiaannya sederhana yaitu di saat sahabatnya yang bernama Rico itu menderita.

"gue gini-gini kawan lo bro. Kan, tolongin gue hiks....hiks gue di buly, asal kalian tau apa yang kalian perbuat kapada diriku itu jahat tau nggak! jahat! sakit disini sakit" ucap Rico mendrama dengan memukul-mukuli dada bidang nya.

"lebay banget si lo"ucap saras bergidik geli ia tak habis fikir ada gitu ya makhluk hidup seperti Rico itu.

Arkan melempar sebutir kacang telur ke arah Rico "ga usah lebay malu sama monyet"

"Dih ga salah kan, rico ma monyet ga perlu malu-malu kan mereka sama jadi di antara mereka ga ada kata malu karna mereka satu" celetuk Rivano dengan wajah tengilnya.

"Jahat ya kalian!" Rico mengerucutkan bibirnya kesal.

"udah ah, gue mau balik ke kelas" arelia bangkit dari bangkunya.

"eh, eh tunggu! hmm rel nanti pulang sekolah bareng gue yak?" ajak Arkan ragu.

"ngapain?" Tanya arelia heran ia ga salah dengar kan? Seorang Arkan anak baru di sekolahnya yang tampan ini mengajaknya pulang bersama?

"hmm ya pulang bareng aja, gua pengen lebih deket aja ama lo mungkin kita bisa jadi temen ato bahkan bisa lebih" ucap Arkan, langsung terjang aja dia mah walaupun baru kenal juga.

Kalo mo temenan mah arelia fine fine aja tapi kata arkan tadi 'Lebih?' Duuuh.... Ni kok jantung Arelia jadi dagdigdug seer yak terus kenapa nih pipi panas, jangan bilang pipi arel merah! arelia menggelengkan kepalanya, nggak dia nggak boleh baper ia harus sadar diri, dia dengan Arkan itu berbeda.

"bueeh rel, pipi lu kenape kaya kepiting rebus gitu, merah bener lu tadi pake blush on apa gimane" ucap laras sengaja menggoda arelia.

"ho,oh lo salting ya?" Kompor saras dengan senyum jahilnya.

"apasih kalian gue mau balik ke kelas" arelia langsung berlari meninggalkan kantin ia harus segera menyelamatkan jantungnya sebelum meledak. Siapa sih yang ga bakalan baper kalau di ajak pulang bareng sama cowo apa lagi cowonya modelan kek Arkan.

"rel, jangan lupa nanti gue anter pulang gue tunggu di parkiran!" teriak Arkan membahana membuat semua penghuni kantin melihat mereka, apa lagi si cewek-cewek alay mereka langsung menatap dengan tampang sinis dan mencemooh pada arelia.

Arelia menghiraukan teriakan Arkan dan meninggalkan kantin dengan muka merah bagaikan kepiting yang di rebus dalam air yang mendidih.

"Gila kan lu langsung gerak cepat gitu ya" ucap Rivano tak habis pikir yang pastinya setelah Arelia dkk meninggalkan kantin.

"Iya kan top markotop top bener lu, mana sih arelia langsung kek baper gitu" celetuk Rico sambil menjilat-jilati jarinya yang terkena remukan senack yang ia makan.

"Ya harus dong duh gua ga sabar dapet motor baru awoawokwok eh btw gua sebenarnya ga enak ati sama tu cewe, berlebihan ga sih kalau kita mainin dia" ucap Arkan.

"Ga usah lu pikirin deh tu cewe dah biasa kalik tu cewe di sakitin, apa yang kita perbuat ga seberapa lah buat dia" ucap rivano dengan tangan sibuk bermain game online.

"Ya semoga aja" ucap Arkan pada akhirnya.

'sorry rel gue tau apa yang gue lakukan ini salah. Tapi kok gue seneng ya kalo liat muka merah lo itu, gue merasa bahagia. Rel ini baru permulaan tunggu aksi gue selanjutnya and Sorry' ucap batin Arkan.

##########

Gimana gimana gimana nyambung ga sama part sebelumnya? Wkwk coment di bawah ya.

Jan lupa vote
Jan lupa vote
Jan lupa vote
Jan lupa vote
99+ kemudian....

Oke see u next chapter

Salam manis author

RelKan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang