Prolog

2.9K 402 11
                                    

Aku berjalan menuju tempat kerjaku dengan perasaan berat luar biasa.

Bukan. Bukan karena aku membenci pekerjaannya atau bosku yang galak. Sebaliknya, semua terasa baik. Tidak ada yang bermasalah sama sekali dengan pekerjaanku.

Masalahnya ada pada diriku sendiri.

Beberapa hari ini aku selalu berpikir untuk mengakhiri hidup.

Rasanya benar-benar mau mati mengingat diriku yang hidup di bumi ini hanya untuk melunasi hutang-hutang Ayahku yang sudah meninggal.

Apalagi ditambah biaya kuliah yang setiap semesternya harus dipenuhi.

Entah sudah berapa banyak pekerjaan yang aku jalani saat ini untuk membayar itu semua. Tapi tetap saja rasanya tidak berujung. Rasanya penderitaanku tidak pernah berkurang walaupun sudah berkali-kali aku menyetorkan uang pada rentenir sialan itu.

Helaan napas kasar keluar dari dalam diriku. Berusaha meringankan beban walaupun tidak banyak.

Kalau aku mati, penderitaanku selesai kan?

Tidak akan ada hal-hal yang harus kubayar kan?

Apa sebaiknya aku benar-benar mati saja?
____________

"Jadwalku dan Jungkook untuk minggu depan tolong diganti hari lain. Kami berdua ada acara penting di hari itu."

"Ta-tapi pak, fotografer dan-"

Pria itu mendongakan kepala dan menatap sekretarisnya tajam,"Just do it. Saya gak mau tahu."

Wanita disampingnya mengangguk ragu. Tidak sanggup mengatakan apapun di hadapan bos besarnya. Siapapun yang sudah berhadapan dengan orang ini memang tidak bisa berkutik sedikit pun.

Pria berjas tersebut menutup semua dokumen yang sedang diperiksanya dan beralih lagi pada wanita itu,"Aku mau ke club. Kau mau ikut?"

"H-hah? A-apa maksudnya, pak?" Tanya si wanita terbata-bata. Terlalu terkejut dengan apa yang dikatakan bosnya itu.

Iblis berkedok manusia tampan itu menyeringai,"Kau tidak mau bersenang-senang? Semua member hadir disana, loh."

"A-anu ..."

"Hahahaha," ia bangkit berdiri dari kursinya dan langsung menyambar kunci mobil yang berada di atas meja,"Kau pikir aku serius?"

"Eh?"

"Bodoh. Kau pikir kami semua akan tertarik dengan wanita sepertimu?" Ucap pria gila itu sambil berlalu dari hadapannya. Membuat harga diri sang wanita rasanya sudah jatuh ke jurang.

Dan tepat sebelum menutup pintu, ia berkata, "Rapikan ruanganku sebelum kau pergi dari sini."

_________

video terakhir, durasinya cukup lama.
jangan lupa pake headset yaa biar enak dengernya><

sebelum next, jangan lupa klik lambang bintang dan kasih komentar kalian yaaaa.
it means a lot to meeㅠㅠ

사랑해,
ㅡjeonyeriixaㅡ

Starlight | 별빛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang