Another Time

2.6K 371 30
                                    

jimin's side.

Brak!

"YA PARK JIMIN!"

Aku yang sedang berkutat dengan dokumen-dokumen sialan langsung mengalihkan pandangan pada pintu yang baru saja terbuka dengan keras. Waktunya mempersiapkan telinga untuk mendapatkan ocehan.

"Kau gila, hah? Sekretarismu mengundurkan diri lagi, brengsek! Ini sudah kedua kalinya bulan ini!"

Aku memutar bola mataku tak habis pikir.

Masalah ini lagi, batinku.

"Astaga. Aku baru menjahilinya sekali dan dia sudah mengundurkan diri? Payah." Jawabku asal-asalan sambil kembali membolak-balik kertas.

Namjoon hyung sudah menjambak rambutnya frustasi sambil menunjukku dengan kertas yang ada di tangannya,"Sebenarnya apa maumu, hah? Sekretaris macam apa yang kau mau?"

"Dia pasti mau yang seksi, hyung."

Aku seketika menoleh pada sisi lain ruangan, tempat Jungkook sudah tiduran dengan nyaman di atas sofa panjang kesayanganku. Aku sedikit tertawa mendengar jawaban sialnya.

Namjoon hyung ikut menoleh,"Sejak kapan kau ada disana? Bukannya hari ini kau ada pemotretan?"

"Aku undur sampai jam dua nanti. Masih pengar bekas semalam." Jawabnya santai sambil memainkan ponsel. Ia bahkan tidak menatap Namjoon hyung sama sekali.

Dasar anak kurang ajar.

Kali ini pria itu menatapku lagi,"Seriously? Kalian ke club lagi?"

Aku tersenyum canggung menatapnya,"Sulit menolak ajakan Taehyung." Jawabku pada pria yang tengah memijat pelipisnya itu.

Ia sampai harus menarik napasnya panjang-panjang kemudian menghembuskannya dengan kasar. Seperti tidak tahu harus mulai bicara dari mana.

"Apa kalian tahu dampaknya kalau grup model terkenal seperti kalian keluar-masuk club yang berbeda setiap malam, huh?" Tanyanya tiba-tiba.

Aku sempat terdiam sebentar lalu melemparnya pada Jungkook,"Coba jawab, Kook."

Pria lebih muda itu dengan cepat menjawabku,"Kau jawab duluan. Kan kau yang lebih tua."

Aku menggeram,"Apa hubungannya dengan yang lebih tua, sialan?"

"Ck, siapa yang menyuruh kalian bertengkar, cecunguk-cecunguk kecil?!" Kali ini Namjoon hyung terdengar lebih emosi di telingaku.

Akhirnya aku mengangguk,"Arraseo. Kami tahu apa akibatnya, oke? Kami akan menguranginya." (Aku mengerti.)

Namjoon hyung membelalak,"Mengurangi?! Kalian harus berhenti!"

Jungkook yang tadinya hanya diam, kali ini sudah bangkit dari posisinya dan melancarkan protes,"Berhenti? Tidak mau! Hyung kira kemana lagi kami harus melampiaskan stress selain ke club?!"

"Olahraga, sana!"

"Justru olahraga yang membuatku stress!" Protes Jungkook lagi.

Namjoon hyung menggeleng tak percaya,"Terserah bagaimana caranya, oke? Asal jangan bersentuhan dengan club dan sejenisnya. Aku tidak mau lagi berurusan dengan media kalau ada isu-isu yang tidak baik tentang kalian."

"Hyung menyindirku?" Tanya Jungkook yang masih berlutut di atas sofa seperti orang bodoh.

"Menyindir? Siapa yang menyindir? Memang cuma kau yang bermasalah dengan model perempuan itu karena pergi ke club yang sama kan?"

Starlight | 별빛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang