Atasan Aneh!

11.6K 661 16
                                    

Note:

Numpang tanya bentar. Itu part yg Arman's Anger ke up berapa kali ya kak, di hp kalian? Soalnya di tempat aku dia g ke publish terus. Jadi akunya publish ulang terus dari kmrn...

Klo dia memang notifnya jadi berkali2 di hp kakak2, saya mohon maaf...

Anyway, selamat baca kakak...

.............

Natasha menatap Arman dengan raut terkejutnya. Arman tidak menggubris tatapan itu. Dia terlalu sibuk menatap ke arah pria di depannya.

"Jadi, lebih baik anda pergi dari sini, sebelum polisi yang akan menyeret anda," ancam Arman.

Pria itu pergi. Arman menggeser badannya dan Natasha agar sedikit merapat ke dinding.

"Tunggu disini sebentar, okey,"

Arman mengurus masalah pembayaran segelas jus tadi yang dia ambil dari pelayan. Lalu, Arman menghampiri meja keluarganya.

"Pi,"

"Kamu mau pulang?"

Arman mengangguk. Dia yakin, keluarganya melihat apa yang terjadi tadi. Jadi, Arman memilih mengangguk saja.

"Nanti aku jelaskan. Tolong jangan beritahu oma Agatha,"

Semua orang mengangguk. Arman pamit dan kembali ke tempat Natasha.

"Asha?" Panggil Arman.

Natasha menundukkan kepalanya. Arman melihat kedua tangan Natasha saling meremas dan sedikit gemetar. Arman menarik napasnya dalam-dalam. Dia memegang tangan Natasha yang saling meremas itu, menggenggamnya dengan sedikit kuat.

Natasha mengangkat kepalanya dengan cepat saat melihat tangan besar yang menggenggam kedua tangannya.

"P-pak..." panggil Natasha dengan terbata.

Arman menarik tangan Natasha yang dia genggam. Dia mendorong bagian belakang kepala Natasha ke arah bahunya. Dia menahan kepala Natasha untuk tetap berada di bahunya dengan tangan kirinya.

"Ssstt... don't be afraid! You'll be fine,"

Menunggu sampai Natasha tidak terlalu gemetar, Arman mengusap pelan tangan Natasha yang masih dia genggam di tangan kanannya. Sampai dia merasa Natasha sudah tenang, Arman baru melepaskan kepala Natasha.

"Ayo, kembali ke kantor!" Ajak Arman.

Arman pergi bersama Natasha dari reatorant itu. Dia tidak menyadari apa yang dia lakukan pada Natasha menarik perhatian para pengunjung. Termasuk di dalamnya ayah dan keluarganya.

"Alesha rasa, kak Natasha bukan hanya sekedar sekretaris bagi kakak,"

"Maksud kamu?" Tanya Julio.

"Aku berani bertaruh, kakak akan menjalin hubungan dengan kak Natasha nanti,"

"Aku setuju, om," ujar Alexander, paman dari Arman dan Alesha.

Bahkan Alvaro mengangguk.

"Anakku sudah menemukan orang yang bisa menghilangkan kearoganannya..."

.............

Natasha menatap Arman yang sejak tadi duduk di sebelahnya dengan tatapan yang tetap menatap ke arah lembaran kertas di depannya. Sesekali tangan Arman mencoret beberapa bagian sebelum dia kembali menekuni kertas itu. Natasha merasa dia sudah cukup lama duduk di sebelah boss-nya ini. Bukan apa-apa, dia hanya merasa sikap boss-nya hari ini agak sedikit berbeda dari sewaktu dirinya magang dulu.

[DS#2] Between Me, You and WorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang