part 3: Bully And Join

2.5K 137 5
                                    

Seminggu setelahnya...

TING TONG~

TING~
.

.

.

JRENG~

Bel sekolah berbunyi menandakan jam pulang telah tiba anak-anak merapikan peralatan sekolahnya dan berbondong bondong untuk pulang tak terkecuali anak kelas VIII-A1 kelas di mana Felicia berada.

"Baiklah anak-anak ibu tutup pembelajaran kita pada hari ini jangan lupa dengan tugas kalian, kalian boleh pulang," ucap seorang guru lalu pergi.

"Ci yuk jangan nulis mulu napa? Beres-beres cepat," ucap Elyza pada Felicia yang sedang asik menulis.

"Iya, iya sabar," ucap Felicia sambil menutup bukunya, Felicia membereskan barang-barangnya memasukkan kedalam tas lalu menyandangnya.

"Udah yuk!" seru Felicia lalu kedua gadis itu keluar dari kelas menuju gerbang menunggu jemputan masing-masing.

"Ci, kamu udah dapat informasi yang lain?" tanya Elyza.

"Belum, aku belum mau menyelidiki apapun saat ini," jawab Felicia.

"Kalau tawaran itu gimana? Walau, mereka belum bilang sih tapi kamu udah mikirin kan?" tanya Elyza lagi.

"Hmm...ya dan jawabannya mungkin nanti," jawab Felicia dengan senyum misterius yang terbit di wajahnya.

Sesampainya di dekat gerbang mereka melihat para murid berkumpul yang cewek pada berbisik juga berteriak kecil dan yang cowok ada yang melihat iri entah apa yang mereka lihat.

  Felicia dan elyza mendekati kumpulan itu melihat apa yang sedang dilihat para murid dan bertapa terkejutnya mereka.

'jadi yang membuat mereka berkumpul itu ini?!' batin Felicia dan Elyza tak percaya.

   Mereka melihat cowok SMA berambut hitam dengan mata keemasan, memiliki hidung mancung kulit langsat agak kecoklatan,mata tajam yang dingin, datar dan badan atletis. Cowok itu duduk di motornya dengan muka datar dan dingin dengan lelah karena menunggu seseorang.

"Ci kok mereka ngumpul cuma karena Kak Zain ya?" tanya Elyza berbisik pada Felicia sambil melihat cowok tadi yang merupakan abangnya siapa lagi kalau bukan Zain.

"Iya, padahal Bang Zain jelek gitu kan," balas Felicia berbisik lalu mereka berdua terkekeh bersama membuat Zain yang pendengarannya tajam juga mengenali suara mereka menoleh melihat keduannya dengan kesal.

"Hoi, Cia! Dari tadi gue disini kepanasan capek nunggu kamunya malah enakkan berdua sama Ely di sana ketawa ketiwi!" seru Zain kesal pada adiknya itu.

Felicia berjalan ke arah Zain dengan santai diikuti Elyza dibelakangnya tak mempedulikan jika kini mereka menjadi pusat perhatian.

"Yang nyuruh nunggu siapa?" tanya Felicia ketika sampai di dekat Zain.

"Gak ada sih," jawab Zain.

"Nah terus kok Kakak marah sama Cia pantasnya tuh Kakak marah pada diri Kakak sendiri dong!" seru Elyza pada Zain.

"Nah, betul tuh Bang," ucap Felicia membenarkan perkataan Elyza.

"Iya juga ya eh-" gumam Zain membuat Felicia dan Elyza menahan tawa.

"LO BERDUA MAU BODOHI GUE!" seru Zain berteriak kesal membuat Felicia dan Elyza tak bisa menahan tawanya lagi.

"Hahaha slow dong masnya jangan ngegas Hahaha," ucap Felicia tertawa membuat Zain makin kesal.

The Little Detective [✔️] (Pindah Ke Noveltoon)Where stories live. Discover now