Part 1

211K 15.8K 8.2K
                                    

HARI ini kampus terlihat ramai seperti biasanya, para mahasiswa/I terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Taeyong berjalan dengan Ten di sampingnya; mereka akan pergi ke kantin karena kelas baru akan di mulai sekitar dua puluh menit lagi dan hal itu akan sangat membosankan bila di tunggu. Jadi sebaiknya Ten dan Taeyong mengisi perut mereka terlebih dahulu.

"Kau tahu? Aku baru saja berkenalan dengan lelaki tampan di diskotik dua satu minggu yang lalu." Ten bergumam; ia memasukan potongan kentang goreng ke dalam mulut. Wajahnya terlihat begitu bahagia.

Taeyong hanya mengangguk. Ten memang sering sekali pergi ke diskotik. Namun ia tidak pernah menginjakkan kaki di sana, entahlah, selama ini orang-orang mengetahui bahwa Taeyong itu terlalu polos dan menggemaskan. Jadi Taeyong tidak ingin merusak image anak baik-baik yang ia bangun selama ini.

"Lalu?"

Ten membenarkan posisi duduk dan mengerling nakal. "Kami bertukar nomor dan dua hari yang lalu kami melakukan seks! Oh sungguh Tae, dia adalah seorang yang handal di ranjang dan aku sangat menyukainya walaupun hubungan kami sebatas Friends With Benefit."

Oke Taeyong tidak heran dengan fakta yang satu itu karena ia tahu Ten memang tidak bisa menahan hasrat sejak mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Saat itu pertama kalinya Ten memberikan keperawanan kepada seorang lelaki yang entah kini dimana keberadaan nya. Mulai saat itu Ten tidak bisa berhenti, bahkan Ten bilang, jika hanya bermain bersama dildo atau vibrator itu tidak menimbulkan rasa nikmat apapun untuknya. Ten hanya akan merasakan kenikmatan ketika lubang nya di gempur oleh sesuatu yang hidup dan nyata.

Taeyong hanya diam dan meringis, di dalam hati ia sudah membayangkan bagaimana jika nanti ia memiliki seorang kekasih dan mereka melakukan seks. Oh andai Ten tahu bahwa selama ini Taeyong lebih sering menggunakan bahan-bahan dapur untuk memuaskan dirinya sendiri! Bukan karena tidak mampu membeli dildo atau apapun itu, namun terkadang Ten dan teman-temannya yang lain sering sekali main ke rumah dan mereka semua sering menggeledah; mencari apapun yang menarik. Jadi Taeyong tidak ingin tertangkap basah.

"Ah pasti kau tidak mengerti apapun, maaf  karena sudah menceritakan hal ini.." gumam Ten pelan seraya menghisap milkshake cokelat yang ia pesan sebelumnya.

Sebenarnya Ten ingin sekali mengenalkan seorang laki-laki berstatus dominan kepada Taeyong. Namun ia tidak ingin merusak sahabatnya itu, karena selama ini Ten selalu mendapatkan kenalan laki-laki yang brengsek. Taeyong terlalu polos untuk menjalani hidup sepertinya. Jadi Ten tidak akan mencoba hal yang satu itu; mengenalkan Taeyong pada dunia malam atau pada laki-laki brengsek yang hanya menginginkan seks.

"Tidak apa Ten, aku senang mendengarkan." Taeyong tersenyum kecil; mata bulat hitam nya terlihat berbinar. Ia sangat senang sekali mendengarkan pengalaman Ten karena terkadang Taeyong sering mencoba sesuatu di rumah.

Ugh, untung saja kedua orang tuanya sibuk bekerja dan pulang tiga bulan sekali. Taeyong juga tidak memiliki asisten rumah tangga karena ia bisa mengerjakan semuanya sendiri. Jadi, Taeyong beruntung. Tidak aka nada yang mengetahui aksi gilanya jika ia berada sendirian di rumah.

Ten terkikik. "Kalau begitu setelah jadwal selesai, mau tidak menemaniku menemui lelaki itu? Aku ingin tahu pendapatmu." Bukan sekali dua kali Ten meminta pendapat Taeyong tentang semua laki-laki yang ia kencani selama ini.

"Tentu.."


***


Jam lima sore Ten dan Taeyong sudah berada di pusat perbelanjaan terbesar di Seoul. Keduanya berjalan menuju food court karena mereka memang akan bertemu dengan kenalan Ten disana. Untung saja Taeyong belum memakan makanan berat, jadi ia bisa memesan sesuatu yang menggugah selera sekarang.

HornYong《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang