BAGIAN 13

5.1K 518 43
                                    

"Bahkan seorang pendosa juga masih punya hati."

13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13. REVO MULAI MANJA?

Hari itu umur Letta baru beranjak 5 tahun, perempuan itu duduk di tepi balkon dan memperhatikan paman dan bibinya yang entah melakukan apa di bawah sana.

Yang Letta tahu bahwa paman dan bibinya sedang mengotak-atik mobil milik ayahnya.

Bibinya adalah ibu dari Revo, sedangkan pamannya adalah ayah dari Shaka. Itu yang Letta tahu saat ini. Memang keluarga Revo dan Shaka berkunjung ke rumahnya sekarang ini.

Revo adalah kakak sepupunya, sedangkan Shaka adalah sahabatnya.

“MAMA REPO AMBIL PERMEN KAKI NYA AKA HUAAA!!”

Shaka menangis histeris, dan itu membuat Letta sontak menoleh. Perempuan kecil yang mengenakan bandana pink itu langsung berjalan pergi dari balkon rumahnya, dan menghampiri kedua laki-laki kecil lain yang tengah ribut di ruang tamu.

“PAPA LIHAT AKA REBUT PERMEN NYA REPO!!” Revo langsung mengadu pada sang papa yaitu Willy.

“KALIAN BELICIK!!” Letta kecil berteriak ketika sudah sampai di tengah-tengah Shaka dan Revo.

“Etta yang berisik!” balas Shaka kecil.

“Kalian yang berisik!” Revo ikut memekik.

Hingga ketiga nya malah sibuk adu mulut, membuat Willy dan Susi—ibu dari Shaka hanya bisa memijit pelipis mereka masing-masing.

“Sudah-sudah, kalian bertiga ini ya.”

Suara bariton dari sosok pria yang saat ini masih berjalan menuruni anak tangga menarik perhatian ketiganya. Pria yang sekarang ini menggendong putri bungsunya langsung ikut berkumpul di ruang tamu bersama yang lain.

“Ayah, aku beneran mau tinggal kah?” Letta kecil menatap ayahnya, raut wajahnya terlihat sedih.

“Hayoloh mau di tinggal.” Shaka kecil langsung mengompori teman perempuan nya.

“Shaka, kamu mending panggil ayahmu kemari deh,” perintah Susi pada anak laki-lakinya.

“Oke siap, bu bos!” Anak laki-laki kecil itu langsung berlari keluar dari rumah untuk memanggil sang ayah.

“Terus aku ngapain dong?” Revo kecil menunjuk dirinya sendiri dengan polosnya, matanya memperhatikan Susi dengan bingung.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang