Chapter 3

10.7K 965 82
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~euhhh..  Yaaa terushhh sepertihh ituhhh...

~ouhhh fuckkkk...

~eurrhhh yongiieeee hyeonghhhh...

~ahh... " desah nya lega setelah mengeluarkan benih nya ke dalam lubang itu"sial" gumamnya sembari membersihkan si jay nya dengan tissue"kenapa aku harus melakukan ini di pagi hari sihh" lanjutnya setelah memasukan aset nya kembali ke istana nya, lalu dia keluar dari dalam ruang tersebut tersebut dengan muka masam dan terus mengusap muka nya dengan kasar "bisa gila jika seperti ini tiap hari." jaehyun berkata sambil menjatuhkan badanya lagi ke ranjang dengan posisi tengkurap, merutuki kegiatan solonya barusan.

yah jaehyun baru saja melakukan kegiatan solo nya di kamar mandi.

lubang?


Ahh itu? maksudnya itu lubang closet di kamar mandinya karena si jay atau aset nya masih belum memiliki rumah dia masih homeless, menyedihkan bukan? Dia mengawali pagi hari nya dengan kegiatan solo dan berhaluria.



30 minute before accident

Seorang lelaki tampan keluar dari kamar nya dengan muka yang berseri-seri, ahh dia sangat senang karena perintah perusahaan semalam agar ia menjadi lebih intim dengan si manis taeyong, yahh sebenarnya jaehyun sudah menyukai nya dari masa traine cuman dia ragu untuk mendekati nya karena takut taeyong jijik dan menjauhi nya, tapi sekarang dia punya alasan yang kuat dan taeyong juga tidak bisa menolaknya karena ini perintah perusahaan, bahkan ketika bangun jaehyun sudah tersenyum sangat lebar, tujuannya sekarang menuju ke ruang tengah untuk kumpul bersama dengan yang lain.

"bibir mu bisa sobek jika terus tersenyum seperti orang bodoh" interupsi doyoung membuyarkan lamunannya yang sedang menyusun rencana untuk mendekati si manis itu, sebenarnya senyum jaehyun tuh senyum tampan cuman makin lama doyoung perhatin bibirnya makin lebar dan itu sangat mengerikan.

Jaehyun menutup bibirnya sambil memberikan pijatan kecil, karena perkataan doyoung benar bibirnya jadi agak keram sedikit"mana taeyong hyeong?" tanyanya karena dia berharap wajah yang pertama yang dilihat pagi hari nya itu wajah manis taeyong bukan muka kelinci yang senang menggerutu.

"Hanya taeyong?"doyoung malah berbalik bertanya.

"yang lain kemana?" tanya jaehyun lagi karena dia tau mungkin doyoung hanya tidak mau jaehyun hanya fokus ke 1 orang saja.

"ten dan mark mungkin masih mandi, kalo taeyong hyeong masih tidur" jawabnya sambil melanjutkan kegiatannya menyiapkan barang untuk di bawa nanti.

Hanya butuh 3 detik untuk jaehyun lari menuju kamar taeyong, membuka pintu yang kebetulan tidak di kunci, lalu berjalan pelan ke samping ranjang untuk melihat taeyong yang masih tidur satu keinginannya terkabul hari ini, melihat taeyong tidur dengan tenang merupakan keinginannya dari dulu, mereka baru masuk dorm beberapa minggu lalu sebelumnya mereka tinggal di rumah masing-masing dan ketika latihanpun taeyong susah untuk di ajak istirahat, walaupun member lain tidur untuk istirahat di studio itu, taeyong selalu berkutat dengan buku nya dan menulis lirik terus-terusan, dan sekarang kesempatan itu muncul jadi tidak akan di sia-siakan begitu saja karena biasanya taeyong selalu bangun paling pagi, mungkin taeyong memikirkan perkataan manager semalam jadi telat bangun.

Only Act ( Jaeyong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang