Bab 9: Sick

52.4K 4.3K 1.6K
                                    

⁉️WARNING⁉️

CERITA INI SEDANG DIREVISI DENGAN VERSI TERBARU YANG LEBIH SERU. SO, JANGAN TANYA KENAPA PARTNYA CUMA SEGINI!

《 Aku saranin kalian bacanya selagi masih on going, karna cerita ini akan segera terbit dalam versi cetak. 》

Buat silent readers,
kenapa kalian diem ngga pernah kasi feedback?💭

•••

Blush.
Tanpa disadari, sebuah benang hubungan telah terjalin yang mungkin sulit untuk diabaikan oleh keduanya.

Tanpa disadari, sebuah benang hubungan telah terjalin yang mungkin sulit untuk diabaikan oleh keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari senin, selepas upacara selesai dimulailah perang dengan berbagai materi hitung dagang. Yah pelajaran apalagi kalau bukan ekonomi? Karena memang lintas minat untuk jurusan MIPA itu mapel Ekonomi. Dan sayangnya, sekarang kelas XI MIPA 2 akan menghadapi ulangan harian pada mapel itu. Tau bagaimana keadaan kelasnya? Bukannya ribut mempermasalahkan perihal ulangan, mereka justru santai saja dengan berleha-leha di kursi masing-masing. Tidak peduli nanti ulangan atau tidak. Yang penting tidak remidi saja sudah beruntung. Nggak perlu muluk-muluklah dapat nilai tinggi.

Di tempatnya, Sheva terus menerus menyumpal hidungnya dengan tisu dikarenakan terserang flu. Bahkan hidungnya sudah tampak memerah dengan mata yang turut mengeluarkan air saking mampetnya. Dia seperti ini, karena kemarin dia kehujanan sewaktu pulang dari kedai Nani dan lupa tidak membawa mantel. Selain itu, mungkin juga karena banyak dari teman kelasnya yang terserang flu dadakan, mengingat cuaca yang tidak menentu.

"Nanti kalau ada guru, bilangin gue ya Nda," ucap Sheva yang kemudian menelungkupkan kepalanya di meja.

Amanda menoleh kepada Sheva, "Lo sakit She?" tanyanya khawatir.

"Cuma flu. Nggak bakal bikin gue drop."

"Kenapa tadi masuk sih? Harusnya tuh lo istirahat aja di rumah!"

Sheva memutar kedua bola matanya malas. "Yakali gue harus ulangan susulan padahal semalem gue udah belajar! Percuma itu!"

"Bu Nurul datang guys," teriak Lula salah satu biang gosip di kelas ini dan satu-satunya orang yang mau berjaga di pintu kelas mengawasi datangnya guru-- tanpa digaji.

Setelah mengatakan itu, Lula kembali duduk di tempatnya, Bu Nurul datang dengan membawa satu tumpukan kertas yang diduga sebagai soal ulangan.

"Ulangan kali ini saya buatkan 8 soal berisi materi dari Bab 1 dan Bab 2. Essay semua dan dikerjakan dalam waktu 1,5 jam! Tidak ada yang boleh mencontek. Jika ketahuan, saya tarik kertas kalian dan saya beri nilai 0! Jika soalnya kurang jelas bisa tanyakan ke saya di depan!" Setelahnya, Bu Nurul membagikan kertas soal itu. Tak lupa, tempat duduknya pun sesuai dengan absen.

SHERENA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang