(xxxiv) Siaran

3.5K 430 2
                                    

Hari sabtu siang. Tepatnya jam setengah satu siang. Waktunya gue untuk bertemu dengan calon jodoh gue yang baru. Kita akan bersama selama satu setengah jam, ahaq.

“Perkenalkan, saya Jungwoo.”

“Dan, Echa!”

Dan kita pun siaran bersama untuk pertama kali.

Siaran kali ini tidak begitu susah. Kita hanya perlu menerima request song dari pada pendengar dan mengatur playlist, juga membacakan beberapa info.

Siaran kali ini terasa sangat singkat. Menyedihkan sekali:(





“Dan, mari kita dengarkan lagu Goodbye road oleh iKON,” ucap gue. Lagu pun diputar dan perekam suara dimatikan.
Waktunya istirahat sejenak.




Btw, ini siaran hari Sabtu pertama gue di semester ini. Hmm, kira-kira habis gue yang siaran siapa, ya? Gue nggak terlalu merhatiin jadwal.

Hmm.

Gue pun membuka ponsel gue. Mencari jadwal siaran radio.

Sabtu
(09.00 – 11.00) ...
(11.00 – 12.30) ...
(12.30 – 14.00) Jungwoo, Resha
(14.00 – 15.30) Doyoung


“Lah?” tanpa sadar gue mengeluarkan suara. Untungnya alat perekamnya udah mati:">

“Kenapa, Kak?” tanya Jungwoo.

“Hehe, nggak papa,” gue menggeleng.


Sekarang udah jam setengah dua. Siaran gue selesai setengah jam lagi. Dan sebentar lagi Kak Doyoung pasti dat—

Seseorang masuk ke dalam ruang siaran. Gue bisa melihat orang itu dari kaca yang menghubungkan tempat siaran gue saat ini dengan ruangan siaran.

Bukan, untungnya bukan Kak Doyoung.

Itu Kak Wei.

:)

🕓🕖🕙

Sampai gue selesai siaran, Kak Doyoung masih belum dateng.

Bukannya gue nyariin dia, tapi aneh aja gitu. Biasanya Kak Doyoung udah standby di tempat sebelum dia siaran.

Atau jangan-jangan dia sengaja dateng telat biar nggak ngeliat gue?

Jahat:(



“Kak Wei,” panggil gue pada Kak Wei yang sedang bersiap.

“Ha?”

“Kak Wei yang siaran setelah gue?” tanya gue.

“Hm, harusnya Doyoung. Tapi si Doyoung lagi nggak bisa, jadi gue yang disuruh nggantiin. Tai emang. Untung Wei baik,” jelas Kak Wei.

Gue mengangguk paham.

Tuhan memang berpihak pada Echa hari ini:)




“Kak,” panggil Jungwoo ketika gue baru saja akan keluar.

Awalnya gue kira dia manggil orang lain, tapi Kak Wei udah mulai siaran dan nggak ada siapa-siapa lagi di ruangan ini. Nggak mungkin, kan, kalo dia manggil mbak penghuni ruangan ini.

Yes?”

Biarkan jiwa keminggrisku keluar:)

“Kak Resha mau pulang?” tanyanya.

“Nggak, mau nginep,” canda gue sekenanya.

Jungwoo terkekeh, “pulang sama siapa, Kak?”

“Hmm, sama siapa ya?” gue berpikir sejenak, “banyak.”

“Ha?”

“Supir angkot sama penumpangnya,” tambah gue.

Jungwoo tertawa, “bareng gue, yuk, Kak.”

“Hm?”

“Sekalian makan juga. Gue traktir,” tambahnya dengan senyuman manis.

Untung gue nggak punya riwayat diabetes.

“Nggak usah, Woo,” tolak gue. Padahal gue mau-mau aja. Mau banget malahan.

“Nggak papa, Kak. Nih gue lagi nggak ada temen makan,” kata Jungwoo.

Oke, gue udah dipaksa kan ini? Jadi—

“Yaudah lah, terserah.”

Selamat hari raya idul fitri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat hari raya idul fitri. Mohon maaf lahir batin yaa.  Jangan lupa thr buat aku:>

Timeless; k.doyoung, nct✔Where stories live. Discover now