Dare or dare

1.6K 529 93
                                    

Ini lah yang di nanti-natikan oleh para siswa-siswi kelas 11 IPA-1 yaitu pelajaran terakhir setelah bel istirahat kedua berbunyi, karena hari ini adalah pelajaran bahasa inggris dan gurunya sedang pergi liburan ke pulau bali.

Karena pelajaran terakhir jam kosong mereka gunakan waktu itu untuk bersenang-senang.

"Bosan banget nih, bolos yuk!" ajak Reza yang membalikkan badan ke belakang melihat ke arah Rizal yang sedang memainkan ponselnya.

"Gak ah, gue mau pulang bareng ayang hari ini." tolak Rizal yang masih melihat ke layar ponselnya.

"Lo mah gak asik Zal!" Reza beralih menatap ke arah Rian seketika itu juga langsung mendapatkan tatapan bombastic side eye.

"Apa lo Liat-liat gue?! Punya utang bayar!" Ujar Rian saat pandangannya dengan Reza bertemu.

"Gak jadi!" balas Reza, dan kemudian mengarahkan padangannya ke arah Reno yang duduk di depan Rian yang tepat berada di sampingnya.

"Lo jangan lirik-lirik gue Rez! Entar naksir baru tahu rasa lo!"

"Tai lo pada!" lontar Reza kepada ketiga temanya yang menolak ajakan sesat miliknya.

"Gak usah cemberut dong, entar cewek lo pada kabur liatin muka lo kayak topeng moyet gitu, dan gue gak mau jadi plampiasan lo Rez." ujar Reno yang menarik kursinya ke arah tempat duduk Reza dan di ikuti oleh Rian dan Rizal.

"Gimana kalo kita maen?" usul Rizal dengan cengiran lebarnya.

"Gue lagi gak pengen main game online Zal!" kata Reza yang sedang kesal,

"Dengerin dulu dong! Orang gue belum habis ngomong uadah main potong aja lo!"

"Maen apa'an emang nya?!" tanya Reno pernasaran.

Rizal menyeringai, membuat perasaan ketiga temannya sudah tidak enak.

"Dare or dare!"

"Hah? Truth or dare kali Zal." koreksi Rian.

Rizal terkekeh. "Yak kan gue modif dikit biar seru. Orang kalo disuruh jujur mah pasti ada aja bohongnya, bener gak?"

"Bener juga sih, nggak nyangka pinter juga lo Zal." Reno sudah mengacung-acungkan kedua jempol tangannya.

"Itu ngejek atau muji sih Ren." gerutu Rizal.

"Mau main kapan nih Zal, gue udah nggak sabar." kata Reza yang tiba-tiba menjadi semangat 45.

Rizal hanya ketawa-ketawa melihat antusias ketiga temannya itu.

"Eh Vin botol mizone lo tadi mana gue pinjam boleh?" tanya Rizal ke pada Kevin.

"Ambil aja Zal di laci meja, tapi masih ada airnya dikit." ucap Kevin yang berada di pojok kelas paling belakang yang sedang memainkan ponselnya dengan beberapa teman sekelas.

"Oke Vin makasih."

"Iya, lo minta juga tuh botol gue ikhlas."

Rian yang memang duduk di depan Reza dan kebetulan duduk di kursi milik Kevin jadi mengharuskan agar dia mengambilnya.

"Noh mamam tuh botol."

Rizal menerima botol mizone tersebut.

"Pokoknya mau nggak mau harus mau ya." kata Rizal tiba-tiba.

Rian jadi merinding sendiri mendengar perkataan Rizal entah mengapa dirinya memiliki firasat buruk tentang game ini.

"Mulai ya." kata Rizal.

Semuanya mengangguk.

"Pada ngerti kan?" tanyanya memastikan.

Lagi-lagi semuanya mengangguk.

The Buddy'sWhere stories live. Discover now