sembilan belas

16.3K 2.2K 257
                                    

Terbang ke Portugal tanpa tujuan yang jelas memang sudah terdengar gila. Tapi mau bagaimana lagi? Sehun tidak tahan menunggu lama-lama dan melenyapkan satu kesempatan terakhirnya agar bisa mendapatkan Miu. Si deadpool versi wanita yang dengan kurang ajarnya membuat Sehun jatuh cinta setengah mati.

Ini adalah hari kedua Sehun berada di Portugal, mencari Miu yang entah bersembunyi di mana. Sehun hampir saja putus asa kalau bukan karena Junmyeon mengiriminya alamat Miu tinggal saat ini. Sehun tak bertanya dari mana Junmyeon mendapatkannya karena ia percaya Junmyeon selalu punya cara sendiri.

Hari sudah gelap ketika ia tiba di tempat Miu. Rumahnya kosong, hanya ada seorang wanita lokal yang mempersilakannya masuk dan kemudian meninggalkannya sendiri di ruang tamu. Sehun berkeliling di dalam rumah, melihat bagaimana keadaan rumah itu dan mendapati jika koper Miu masih belum dibongkar. Wanita itu pasti malas melakukannya. Sehun juga menemukan kaus miliknya dengan tulisan fvck me yang diletakan di atas kasur. Ia tersenyum melihat kaus itu. Ternyata, Miu masih menyimpannya.

Sehun baru akan kembali ke ruang tamu ketika melihat Miu yang baru turun dari lantai atas. Ia hanya menggunakan jubah mandi dengan rambut terurai basah. Aroma shampoonya yang begitu menggoda tercium sampai hidung Sehun, membuat Sehun merasa lega sekaligus jengkel setengah mati pada Miu.

"Kau di sini?" tanya Miu heran dengan wajah tanpa dosa. "Apa kau berlibur juga?"

Berlibur? Jika yang Miu maksud adalah melarikan diri bermil-mil jauhnya dari Sehun adalah liburan, maka biarkan Sehun menunjukan padanya seperti apa liburan yang sebenarnya pada wanita itu. Ia melangkah maju, menarik Miu dan langsung menciumnya tanpa banyak bicara.

Meskipun Miu sempat berteriak kaget, Sehun tak peduli. Ia melumatnya ganas, seperti sedang melampiaskan kejengkelannya sementara tangannya meraba-raba tubuh wanita itu dan berusaha melucuti jubah mandinya.

"Ada apa?" tanya Miu kebingungan ketika Sehun melepaskan ciumannya sejenak agar ia bisa melepaskan pakaian Miu. "Tunggu dulu. Kenapa denganmu?"

"Kenapa denganku?" desis Sehun seraya menarik lepas jubah mandi Miu dan melemparnya sembarangan. "Aku yang harusnya bertanya begitu padamu."

Sehun menarik Miu dalam pelukannya dan kembali menciuminya, mengangkat tubuhnya dengan lembut tapi tak sabar menuju kamar yang tadi ia lihat dan membaringkan tubuh wanita itu di sana.

"Memangnya aku kenapa?" Miu menatapnya terengah-engah dengan wajah yang betul-betul nampak bingung. Oh, wanita itu sedang berpura-pura tak tahu sekarang?

Sehun menggeram pelan, melepas pakaiannya sendiri dengan kasar sambil menatap Miu tajam. "Cukup main-mainnya! Aku tidak akan membiarkanmu lari lagi."

Ia menunduk, menggigit leher wanita itu lembut hingga suara erangannya terdengar. Tangannya sibuk menelusuri tiap lekukan tubuhnya yang tak terbungkus apapun. Miu memekik kecil ketika bibir Sehun menyentuh buah dadanya dan lidahnya menyentuh bagian sensitifnya di sana.

"Aku tidak lari!" erangnya lirih sembari menahan tangan Sehun yang menggila, mencoba meremas salah satu buah dadanya sementara yang lainnya menyentuh pahanya. "Aku sedang bekerja merekomendasikan tempat bulan madu!"

Sehun menatap Miu seolah ingin menelan wanita itu. Ia menggenggam tangan Miu, menahannya di atas ranjang dan mengungkungnya dengan sempurna. Pria itu kembali mengecap buah dadanya dan menciumnya berkali-kali.

"Dengarkan aku dulu!" pekik Miu mencoba melawan. "Aku sedang membuat rekomendasi wisata bulan madu untuk sepupunya Junmyeon."

"Kalau begitu, kau bisa rekomendasikan gaya bercinta kita pada mereka," kata Sehun asal dan langsung menyerang wanita itu tanpa ampun.

Through The MomentsWhere stories live. Discover now