Step one

431 34 0
                                    

Krist kembali dalam pembicaraan dengan petugas tadi.
"Maaf telah menunggu lama. Terima kasih atas tawarannya. Maaf saya sebenarnya hanya Singer. Untuk hal seperti ini ada teman kami yang menghandel semua kegiatan kami. Akan saya hubungi teman kami untuk lebih lanjutnya teman kami yang datang mengunjungi ke TvKabelLokal, bagaimana?"jelas Krist kepada Petugas itu
"Baiklah. Akan kami tunggu kehadiran anda di Perusahaan kami. Terima kasih atas kerja samanya, Tuan Perawat."Petugas itu mengakhiri telephonenya.
Krist langsung menghubungi Thiniti
"Hallo,...aku punya kabar baik."cerocos Krist pada Thiniti
"Kabar pertunanganmu?"sindir Thiniti
"au..."Krist yang hendak bicara dipotong oleh Thiniti
"Kau ini...Lee latihan salah mulu...akhirnya kita desak, Kau tunangan sama pria tampan itu?Lee kacau hari ini."cerocos Thiniti
"Aku jelasin nanti. Dengarkan aku dulu. Ada hal yang lebih penting. Baru saja, aku dihubungi pihak TvKabelLokal mereka pernah melihat show kita. Dan kebetulan mereka mendapatkan no yang bisa dihubungi adalah aku, Kita diminta untuk mengisi event akhir pekan ini. Aku sudah mengatakan pada mereka yang mengurusi band kita adalah kamu. Dan Bisakah kau datang ke Perusahaan itu?"tanya Krist
"au...kenapa kau baru bilang sekarang, Krist?Tentu saja. Itu kabar baik untuk kita. Tapi tunggu...akhir pekan kita ini ada event juga. Ingat dimana?"tanya menyelidik Thiniti.
"Di Siam Center bukan?Tentu saja, karena itu aku katakan kepada mereka yang mengurusi seperti ini kamu, bro?"jelas Krist dengan suara yang terdengar riang.
"Ok. Bro. Bye."Krist langsung memotong sambungan telephone nya. Dimana Thiniti sebenarnya protes ingin lebih menggali informasi tentang Krist saat ini.
Krist langsung menghubungi Lee. Krist kepikiran dengan kata-kata Thiniti sahabatnya.
Kriing...Kriing...Kriing...
"Hallo sayaang..."jawab Lee semangat mendapat telephone dari Krist
"Sayang...maafkan aku...aku belum ada waktu jelasin ini semua padamu. Dengarkan aku baik-baik ya."pinta Krist.
Lee yang pengertian dan penyabar menjadi lebih tenang setelah Krist menghubunginya.
"Ya sayang...aku tidak apa-apa."jawab Lee
"Kamu percaya padaku kan?aku tidak pernah berbohong padamu, sayang.."pinta Krist.
"Aku percaya..."jawab Lee.
"Satu hal yang harus kamu percaya sayang...aku memang bertunangan dengan si Singto itu. Tetapi aku tidak mencintainya. Kita harus menunggu waktu yang tepat. Hanya ini yang bisa aku jelaskan padamu untuk saat ini, sayang...aku tidak bisa lama-lama sayang...karena keluargaku menunggu. Maafkan aku, sayang...sesampainya di Bangkok, aku janji secepat mungkin aku akan cari cara untuk kita bisa bertemu."pinta Krist.
"Ya. Aku percaya padamu. Dengan kamu jelaskan seperti ini. Aku percaya padamu. Aku akan menunggu."jawab Lee.
"Aku mencintaimu. Maaf aku tidak bisa lama-lama, sayang... Keluargaku menungguku, sayang."Krist dengan nada sendunya.
"Ya. Aku mengerti. Aku juga mencintaimu. Sudah sana. Nanti kau dimarahi Mae."jawab Lee terdengar tenang saat ini.
"Terima kasih, sayang...bye...muach..."Krist kembali bersemangat.
"Muuach..."balas Lee.
"Yuhuuui...ada yang berbunga nich..."terdengar oleh Krist yang tersenyum karena teriakan dari teman-teman yang lain menggoda pacarnya, Lee.
Krist menutup telephonenya lalu melihat Singto berjalan menghampirinya habis dari toilet. Krist berjalan untuk meninggalkannya sendiri yang diikuti Singto dari belakang.

You're my music [COMPLETED]Where stories live. Discover now