Werewolf(?)

44.6K 2.9K 1.1K
                                    


Oke, banyak yang bilang FF ini tambah GAJE.

Gapapa, kalo g suka gausah dibaca.
Emang depi ga bakat bikin FF ginian. :")

Taeyong mendekati anak tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong mendekati anak tersebut. Ia pelan-pelan melangkahkan kakinya. Sang anak yang di duga adalah jelmaan dari anjing tersebut, meringkuk kedinginan. Tanpa pakaian apapun.

"Eee.. Kau siapa? Bagaimana bisa kau-" anak itu perlahan bangun. Memegangi kepalanya. Menatap Taeyong dengan bola matanya yang coklat.


"Halo, ibu dari rajaku." katanya pelan. Taeyong semakin spechless. Entah, ini karena efek ia habis membenturkan kepalanya ke tembok atau apa. Kayaknya, ia cukup lelah hari ini. Halusinasinya sangat berlebihan.


"Oke, ini tidak nyata. Kembali ke ruanganmu sekarang, Taeyong." namun, tangannya dicekal. Taeyong semakin membeku. Merasakan kulit sedingin es itu menyentuhnya dan menghalanginya untuk pergi dari situ.


"Kumohon, dengarkan penjelasanku. Aku tidak sedang bercanda." Taeyong berbalik. Lalu, memasang senyum pahit.


"Kau bukan makhluk halus, kan? Aku bukanlah seorang indigo."


Lelaki kecil itu menjawabnya, "Tentu, aku bukan makhluk yang tidak nyata itu. Aku adalah utusan Guardian Knight yang akan membawa Tuan ku kembali."


Wait, ada yang salah disini.

"Tuan? Tuanmu tidak ada disini." Taeyong hanya tertawa canggung. Ya, ini sudah lewat imajinasinya yang liar. Setidaknya, tidak seliar saat ia memikirkan Jaehyun.


"Tuan Mark Jung. Ia adalah tuan kami. Aku harus membawanya kembali. Ia sedang di butuhkan karena, sedang terjadi perang-" Taeyong menempelkan telunjuknya ke arah bibir bocah telanjang itu.



"Tidak. Kau tidak akan membawa anakku kemanapun. Tidak akan." bocah itu menyingkirkan telunjuknya dari bibirnya.



"Tentu aku bisa. Aku punya hak."



"Aku orang tuanya. Kau bukan siapa-siapa!" Taeyong agak sedikit berteriak. Bocah itu mundur selangkah.




"Jika kau tidak menyerahkan Tuan kami, umat manusia bisa celaka. Kau harus merelakannya pergi."




"Tidak! Tidak bisa! Ia anakku! Ia takkan pergi kemana-mana!" Taeyong meremat rambutnya sendiri. Tubuhnya terhuyung kesana kemari. Kehilangan keseimbangan. Terjerembab ke lantai. Kepalanya berdenyut. Semakin hari semakin melelahkan saja.

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang