009

18K 2.2K 263
                                    

Akhirnya, Taehyung beneran makan di ruangan si bos. Awalnya, si bos nyuruh makan depan dia aja, satu meja, tapi Taehyung yang nolak mentah mentah, dan milih kursi yang biasanya didudukin klien.

Taehyung itu gabisa makan tenang, oke? Jimin tau bener. Jadi, nggak mungkin dia nunjukin table mannernya yang udah lenyap ditelan bumi di depan atasan.

Tapi, sialnya, malah Jeongguk yang pindah tempat duduk. Dia duduk di sofa seberang, jadi hadap hadapan sama Taehyung, cuman kepisah sama meja kaca doang.

"Enak?" Dia nanya, singkat, sambil ngunyah makanannya.

"Iya." Taehyung bilang, setengah terpaksa.

IYA MAKANNYA ENAK, DOMPET GUA GIMANA NASIB.

"Bilangnya nggak usah dipaksa."

YA GIMANA DONG :(

Taehyung auto geleng, terus dengan senyum dan nada dihalusin lagi, terus ngedumel pelan dalam hati kalo bos banyak maunya, "Iya, enak kok."

Hening lagi. Taehyung yang notabenya makan ceplas ceplos, untuk pertama kalinya dalam hidup, ngunyah pelan pelan. Kalo Jimin liat, udah dihina pasti.

Taehyung itu nggak pernah nyaman kalo lagi ada orang sama dia, dan tiba tiba hening, dialognya keputus dan nggak ada lagi yang bicara. Canggung, coi. Tapi apalah daya, ini atasan, Taehyung gamau asal ngomong, apalagi sampai gaji terancam.

Hidup untuk gaji, gaji untuk hidup ㅡkth, motto hidup.

"Bos,"

"Hm?"

"Kenapa saya diminta makan disini?"

Taehyung nanya, jauh jauh mikir, pertanyaannya mentok juga kesana mulu. Taehyung dari awal udah mikir, itu pertanyaan antara sopan dan nggak sopan, tapi setelah logikanya mondar mandir untuk mencari jawaban, Taehyung pilih 'bodoamat' sebagai hasil akhir.

"Kan kamu mau balas budi katanya." Jeongguk jawab, matanya natap Taehyung.

Nolong kagak ikhlas u bambang.

Taehyung yang mau natap mie hitamnya sekarang ga jadi. Soalnya kalo si bos bilang "Kalo ngomong itu liat mata, Taehyung" lagi kayak awal awal dia masuk, Taehyung nggak bisa jawab dengan "Mienya lebih menggoda untuk dilihat, Bos." atau pake "Bodoamat ya, saya mau makan bhay."

"Jadi saya minta ini aja sebagai balasan kecilnya." si Bos bilang lagi. "Gaboleh, ya?"

Ya boleh lah, lu kan bos. Tinggal serah lu udah, mau lu bakar kantor sekalian, karyawan tinggal nurut ae.

"Boleh, kok." Taehyung balas.

Setelah si bos ngangguk kecil dan ngelanjutin makannya alias ngeputusin kontak mata dengan Taehyung, Taehyung teriak kemenangan dalam hati, kini bisa liat puas mie hitamnya, walau detik selanjutnya meringis waktu tau dompetnya kritis.

Kalo minta uangnya diganti sama si bos, dosa nggak si?

"Uangnya diganti nggak, nih?"

Taehyung langsung melotot.

MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU MAU ㅡkateha

"Nggak usah."

Batin Taehyung serasa dikhianati. Kalo batin Taehyung itu wujudnya orang dan perannya sebagai sahabat baik Taehyung, mungkin detik ini persahabatan mereka udah hancur.

Taehyung juga, untuk pertama kali, nyesal nggak ngikutin kata mutiara dari dalam dirinya. Padahal kan yang nanya si bos, yang nawarin si bos, yang kaya juga si bos. Yang kritis? ya dia dong. Tapi Taehyung mah apa atu :(

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang