Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jaehyun sedang melihat cermin, memperbaiki rambutnya. Johnny mengundangnya makan malam di restoran yang katanya sering ia kunjungi dengan orang tuanya ketika dia masih muda. malam ini adalah malam terakhir yang mereka miliki di Canada sebelum mereka kembali ke Korea. Semua anggota sangat lelah dan lebih memilih tidur di kamar mereka. Berbeda dengan Johnny dan Jaehyun.
Jaehyun mendengar ketukan di pintu dan mempersilahkan masuk.
"Apakah kamu siap, sayang? Kita harus segera pergi"
Johnny berbisik dari pintu untuk tidak membangunkan Doyoung, roommate kamar hotel Jaehyun, yang tertidur lelap di ranjang kamar. Jaehyun mengangguk dan keduanya keluar dari kamar.
"Kamu sangat cantik malam ini"
Johnny berkata dengan lembut sembari mencium kepala Jaehyun
"Aku tidak bisa melupakan kenyataan bahwa kamu adalah pria paling cantik di dunia ini. Dan fakta bahwa pria tercantik di dunia ini adalah milikku, aku masih tidak dapat mempercayainya"
Jaehyun merasa wajahnya menjadi hangat. Johnny sering memujinya tanpa alasan, dan dia menyukainya, namun dia tidak bisa mengatakan mengapa dia tidak pernah terbiasa dengan hal itu.
"Kita perlu segera masuk ke mobil, aku memarkirkannya di pintu masuk hotel"
Mereka punya waktu, tetapi mereka tidak ingin mengambil risiko membuang-buang waktu bebas yang jarang mereka miliki. Setelah keluar dari lift hotel, mereka buru-buru berjalan ke mobil yang dipinjam Johnny dari ayahnya.
"Aku tidak bisa percaya, ayahmu benar-benar membiarkanmu mengemudikan mobilnya"
Jaehyun berkomentar saat memasuki mobil.
"Aku pengemudi yang bertanggung jawab, dan ayahku tau tentang itu"
Dia tidak berbohong, Johnny dengan hati-hati menyetir. Kadang-kadang, Jaehyun melirik Johnny yang sedang mengemudi dan merasa agak malu. Dia mengemudi dengan sangat baik dan Jaehyun merasa itu membuatnya terlihat menjadi sangat tampan dan menarik.
"Ada yang salah?"
Johnny bertanya tanpa mengalihkan pandangan ke jalan.
"T-tidak, tidak kok"
Jaehyun, berbalik ke jendela
"Apakah kita akan segera tiba?"
"Ya, sayang, jangan khawatir, kami hampir sampai"
Dalam beberapa menit, mereka tiba di restoran. Johnny parkir dekat pintu masuk dan keluar untuk membuka pintu mobil tempat Jaehyun berada.
"Kamu tidak perlu melakukannya"
"Aku tahu, tapi aku selalu ingin menjadi yang terbaik bagimu"
Jaehyun membalasnya dengan senyuman, pipinya terpampang jelas berwarna merah. Begitu mereka memasuki restoran, Johnny mengarahkan dirinya ke resepsionis dan bertanya tentang meja mereka yang dipesan. Resepsionis memandu mereka ke sebuah ruangan kecil dengan lima meja yang semuanya kosong.
