[vol. 1] 31. Cold Eyes

6K 834 610
                                    

oke, berhubung aku butuh waktu dan tenaga extra untuk mengetik part berikutnya, dan saking luar biasanya kalian 300 bisa dicapai dalam waktu kurang dari sejam, kali iniaku akan up kalau komentar sudah mencapai 500. bisa gak ya kira2...

btw jangan lupa bacanya sambil denger lagu yang tinggal play video di atas👆🏻

***

Entah kenapa tatapan dingin itu kali ini terasa menghangatkan.

***

"Selamat ulangtahun, ya, Kak."

Saat itu juga sorot mata Angkasa benar-benar berubah, bersamaan dengan pandangannya yang terangkat. Tidak ada emosi yang terlihat, namun ada senyuman yang tertahan di bibirnya supaya tidak mengembang secara gamblang. Mendadak tidak ada lagi kegelisahan, tidak ada lagi rasa hambar, tidak ada lagi yang tidak spesial. Bahkan bisa dibilang, hari ulangtahunnya kali ini justru adalah yang paling spesial dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sakura tersenyum, sedangkan Angkasa malah membeku seketika memandanginya.

Berkat Lola yang memaksa Sakura untuk menyempatkan diri ke sebuah salon ternama yang telah di-booking olehnya sebelum datang ke pesta Angkasa, saat ini gadis itu seperti baru saja disulap ibu peri sehingga menjadi terlihat begitu cantik dan anggun.

Dari segi penampilan pun jelas, Sakura sungguh jauh berbeda dari biasanya. Malam ini Sakura mengenakan gaun panjang berwarna hitam yang nampak elegan melekat dengan pantas di tubuhnya. Rambutnya yang biasa terikat, kali ini dibiarkan tergerai indah dengan sedikit bergelombang. Wajahnya yang biasa polos tanpa bedak sedikitpun, kali ini begitu memesona dengan polesan make up tipis yang natural.

Cantik. Hanya itu satu kata yang mampu Angkasa gumamkan dalam hati.

Tak lama Angkasa dibuat tidak fokus, ketika tanpa sengaja pandangannya tertahan di bibir Sakura. Walau hanya dengan balutan lipstick berwarna cherry blossom, ditambah sedikit lip gloss saja, tampaknya dua hal itu sudah berhasil membuat Angkasa terpikat, bahkan penasaran bagaimana rasanya.

"Kak?"

"Ya?" Dalam sedetik Angkasa tersadar ketika Sakura memanggilnya.

Sakura mengangsurkan sebuah kotak yang terbungkus rapi dengan kertas kado, ke arah Angkasa. "Selamat ulangtahun, ya, Kak," ulangnya kembali, lantaran yang sebelumnya belum juga Angkasa gubris.

Angkasa menerimanya. Tanpa mengucap terima kasih atau sejenisnya, cowok itu malah bilang, "Saya kira kamu nggak dateng."

"Maaf, Kak, aku datengnya telat. Soalnya tadi itu di jalan macet banget. Terus selain itu juga ada problem di rumah yang harus aku selesaikan dulu."

Sakura berceloteh menjelaskan, namun ia tidak sadar kalau Angkasa sebetulnya sama sekali tidak mendengarkannya. Malah tiap patah kata yang yang keluar dari mulutnya seakan hanya masuk telinga kanan dan keluar di telinga kiri. Lewat begitu saja tanpa ada yang menyangkut dalam ingatan.

Cold EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang