Holiday Part 4

1.4K 76 7
                                    

SHIEL

"Shill, menurut lo itu gurita atau cumi cumi ?" Tanya Gabriel saat mereka dihadapan sebuah akuarium raksasa
"Cumi cumi" Ucap Shilla cuek
"Masa sih, menurut gue itu tuh gurita deh Shill" Ucap Gabriel
"Itu cumi cumi bego, liat aja tentakelnya ada 2" Ucap Shilla
"Mana tentakelnya ? Perasaan tentakel sama lengan sama aja" Ucap Gabriel memandang serius ke arah hewan tersebut
"Lo nya aja yang bego gak bisa bedain mana tentakel mana lengannya. Tentakel itu lebih panjang dari pada lengannya" Ucap Shilla sambil menunjuk tentakel hewan tersebut
"Oh iya ya, tapi kenapa ukuran cumi cumi nya besar banget ?" Tanya Gabriel
"Lo norak amat sih, masa lo gak tau kalau disini itu memang ada cumi cumi raksasa yang langka" Ucap Shilla
"Shill, pengetahuan lo ok juga ya" Ucap Gabriel tersenyum senang
"Kalau pengetahuan gue gak ok, mana mungkin peringkat gue diatas lo" Ucap Shilla sinis membuat Gabriel cemberut
"Gak usah manyun kayak gitu, udah jelek malah tambah jelek" Ledek Shilla
"Shilla.. lo ko jahat sih sama gue" Sewot Gabriel
"Bodo amat" Ucap Shilla cuek
"Shill, kita liat gurita aja yuk" Ucap Gabriel menarik Shilla ketempat gurita
"Gak usah narik narik tangan gue juga bisa kali Yel" Ucap Shilla saat mereka sampai diakuarium gurita
"Kira kira kalau manusia punya tangan delapan gimana ya ?" Guman Gabriel sambil melihat gurita
"Bakal repot lah" Ucap Shilla
"Ko repot ? Bukannya enak ya ? Kalau kita punya tangan delapan kan kita bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan cepat" Ucap Gabriel bingung
"Kalau lo bisa mengatur kedelapan tangan lo mungkin iya, tapi kalau gak bisa gimana ? Lo berfikir gak sih ntar kalau tidur gimana ? Gak bakal bisa tidur miring tau gak" Ucap Shilla
"Iya juga sih" Guman Gabriel
"Lo tau gak ? Gue terkadang kagum sama gurita karena mereka itu memiliki banyak kelebihan disisa hidupnya yang sedikit dan banyak orang yang gak tau itu" Ucap Shilla memandang sendu ke arah gurita, Gabriel hanya diam mendengarkan perkataan Shilla.
"Gak banyak orang yang tau bahwa gurita termasuk kedalam makhluk cerdas yang selalu mengandalkan naluri mereka untuk memecahkan suatu masalah yang terdapat pada kehidupan mereka. Gurita juga makhluk yang fleksibel karena mereka dapat melewati celah celah kecil yang berada dilautan karena mereka tidak memiliki tulang, maka dari itu gurita disebut makhluk invertebrata.
Tapi karena kelebihannya itu mereka jadi bisa bergerak dengan propulsi jet atau bergerak dengan selaput selaput yang berada di sela sela lengannya untuk mendorong air keluar sehingga gurita dapat bergerak maju dengan cepat namun jika mereka menggunakan cara itu mereka akan lebih cepat lelah jadi mereka lebih sering merayap di permukaan laut untuk menghemat tenaga mereka. Meski gurita gak punya tulang tapi gurita memiliki tiga jantung, dua jantung digunakan untuk memompa darah ke masing-masing paru-paru, sedangkan satu jantung lainnya digunakan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Meski memiliki banyak kelebihan tapi masa hidup mereka itu sebentar, mereka akan mati pada usia enam bulan dan paling lama lima tahun. Gue terkadang sedih ketika melihat gurita, dibalik semua kelebihannya ternyata mereka juga menyimpan sebuah kesedihan dibalik umurnya yang singkat. Bagaikan seseorang yang selalu dibangga banggakan oleh orang lain namun dirinya pun menyimpan banyak luka karena sebuah penyakit yang akan merenggut nyawanya dan ia harus kehilangan banyak hal karena penyakitnya itu. Meski masa hidupnya tidak akan lama lagi tapi selalu mencoba tersenyum melewati segala cobaan yang menghampirinya lewat penyakitnya itu" Ucap Shilla dengan tatapan berkaca kaca
"Are you ok Shill ?" Tanya Gabriel menatap Shilla yang hampir menangis
"Gue gak papa ko Yel" Ucap Shilla tersenyum paksa
"Lo ada masalah ya ? Ko lo sedih gitu sih Shill ?" Tanya Gabriel penasaran
"Lo gak perlu tau" Ucap Shilla ketus
"Kalau lo gak mau cerita juga gak papa ko, tapi kalau nanti lo mau cerita gue siap ko dengerin cerita lo" Ucap Gabriel tersenyum, Shilla pun terdiam. Kini mereka terjadi keheningan antara mereka berdua hingga akhirnya Gabriel mencoba membuat pertanyaan pertanyaan konyol untuk menghibur Shilla

CAKNI

"Bidadariku, liat deh lumba lumbanya. Mereka lucu banget ya, udah gitu mereka juga pinter pinter" Ucap Cakka melihat lumba lumba yang sedang diberi makan
"Ya iyalah, mereka sih pinter gak kayak lo yang lemot" Ucap Agni
"Adek adek mau ikutan kasih makan gak ?" Tanya petugas yang sedang memberi makan lumba lumba
"Emang boleh pak ?" Tanya Cakka dengan mata berbinar binar
"Boleh ko dek, ayo masuk" Ucap petugas itu setelah membuka kan pintu kaca
"Asik.. kasih makan lumba lumba" Ucap Cakka seperti anak kecil
"Ini dek ikannya, dikasihnya langsung kemulut lumba lumbanya ya dek" Ucap petugas
"Iya pak" Jawab Cakka lalu mendekati lumba lumba yang sudah berada dipinggir kolam
"Lo suka lumba lumba ?" Tanya Agni pada Cakka yang sedang memberi makan pada lumba lumba
"Iya, gue suka banget sama lumba lumba. Mereka itu lucu dan cerdas, kayak gue" Jawab Cakka tersenyum senang saat lumba lumba itu memakan ikannya
"Dih.. mulai kumat deh narsisnya. Kasian kali lumba lumbanya disamain sama lo, mereka sih emang aslinya lucu tapi lo kan aslinya nyebelin" Ledek Agni
"Nyebelin nyebelin juga tapi ngangenin kan" Ucap Cakka menaik turunkan alisnya
"Apa kata lo aja, yang penting lo bahagia" Ucap Agni kesal
"Ag, lo tau gak kalau lumba lumba itu hidup paling lama lima puluh tahun bahkan ada yang lebih dan lo percaya gak katanya lumba lumba itu ada yang warna nya pink ?" Tanya Cakka
"Lumba lumba bisa hidup selama itu karena lingkungan mereka masih terjaga tapi kalau lingkungan mereka sudah tercemar pasti kehidupan mereka gak bakal lama. Soal lumba lumba warna pink itu emang benar ada, mereka pernah ditemukan diperairan cina dan sungai amazon. Lumba-lumba merah muda memiliki kemampuan mengubah warna dari abu-abu menjadi merah muda ketika mereka masih muda, jadi mereka berwarna pink ketika usia mereka yang masih muda namun ketika mereka menginjak usia tua maka warna kulit mereka akan berubah menjadi abu abu bahkan putih" Jawab Agni
"Pengetahuan lo bagus juga ya Ag tentang lumba lumba, apa lo suka juga sama lumba lumba ?" Tanya Cakka
"Gak juga" Ucap Agni cuek
"Gue kira lo juga suka lumba lumba, nanti kalau kita nikah kan bisa melihara lumba lumba dirumah" Ucap Cakka
"Siapa yang mau nikah sama lo ? Gue masih waras untuk gak memilih lo sebagai suami gue, mau jadi apa isi rumah gue kalau gue nya aja selalu emosi ngeliat lo" Ucap Agni
"Tapi gue yakin suatu saat lo bakal jatuh cinta sama gue" Ucap Cakka tersenyum misterius
"In your dream" Ucap Agni
"Ag, itu lumba lumba nya nyamperin lo" Ucap Cakka saat melihat seekor lumba lumba mendekati kaki Agni
"Hai lumba lumba" Ucap Agni memberikan ikan itu pada lumba lumba yang mendekatinya
"Lumba lumba, makhluk paling cerdas diperairan. Mereka selalu tampil memukau didepan semua orang, tapi gak banyak orang yang tau dibalik aksinya yang memukau dia bisa mendeteksi bom yang berada disekitarnya. Kadang apa yang dianggap kita lucu bisa menjadi sangat menyeramkan ketika kita terus mengamati dan mencari tahu tentangnya. Meski mereka hidup dilaut tapi mereka gak pernah meminum air laut seperti perkiraan orang orang, karena lingkungan hidup mereka dapat menyakiti tubuh mereka sendiri. Lumba lumba yang hidup dilaut pun tidak dapat meminum air laut karena itu akan membuat mereka sakit, padahal kalau difikir fikir kalau mereka hidup dilaut pasti mereka minum air laut kan ? Tapi kenyataannya enggak, pernah gak sih kepikiran mereka akan minum air apa kalau mereka terus hidup dilaut ?" Ucap Agni mengelus mulut lumba lumba yang diberinya makan, Cakka pun hanya menggeleng
"Manusia yang gak minum minum aja akan dehidrasi lalu mati, lalu bagimana dengan lumba lumba ?" Ucap Agni sedih
"Tapi lo tau gak ? Makhluk lucu nan cerdas ini ternyata bisa menjadi makhluk yang menyeramkan ketika mereka berhadapan dengan anaknya yang baru lahir, karena terkadang seekor induk lumba lumba akan membunuh anaknya yang baru lahir tanpa alasan yg jelas. Makanya jangan terpaku pada perilaku manisnya saja karena ia bisa menjadi sangat kejam tanpa alasan, bahkan manusia sekarang pun seperti itu. Seorang orang tua pun dapat membunuh anaknya sendiri tanpa ada rasa belas kasihan, padahal anak itu hanya melakukan kesalahan yang tidak diperbuatnya. Miris" Ucap Agni menatap lumba lumba sendu, Cakka pun mengelus pundak Agni
"Gue tau lo sedih, kalau lo mau nangis gue siap ko jadi sandaran lo. Jangan terus memendam Ag, gak selamanya lo kuat menahan segala beban yang lo rasa selama ini" Ucap Cakka mengelus pundak Agni
"Gak usah sok tau" Ucap Agni
"Gue tau Ag, gue cukup peka untuk mengetahui apa yang lo rasakan lewat ucapan lo. Jangan menutup diri lo lagi Ag, ijinin gue masuk kedalam hati lo Ag. Gue janji akan selalu melindungi lo" Ucap Cakka serius
"Buktikan" Ucap Agni menatap Cakka
"Ha ?" Ucap Cakka terkejut
"Buktiin kalau lo pantas masuk kedalam hati gue" Ucap Agni menatap Cakka serius
"Gue bakal buktiin Ag" Ucap Cakka tersenyum senang, Agni pun berjalan keluar dari kolam lumba lumba

******************************
Hai semua ! Jangan lupa vote & comment ya, karena vote & comment kalian yang membuat cerita ini akan terus berlanjut 😊 Dan untuk yang sering vote dan comment saya ucapkan terimakasih atas dukungannya 😁 Jangan bosan ya menunggu update an ceritanya 😄

UNEXPECTEDWhere stories live. Discover now